Rapi disini maksudnya adalah mempunyai pengaturan paragraf yang rata di sebelah kanan dan sebelah kiri. Sehingga enak dilihat dan dibaca.
Langkah-langkah pengetikan yang rapi :
1. Atur jenis huruf yang kita inginkan di MS Word, dan atur besar hurufnya menjadi 12pt.
2. Kemudian ketik artikel pada MS Word.Jika diperlukan gunakan penulisan dengan format Bolt (huruf tebal), Italic (huruf miring), atau underline (garis bawah ), pada kata atau kalimat yang dianggap penting.
3. Jangan lupa beri jarak supaya tulisan tidak terlihat berdesakan.
4. Selanjutnya tekan tombol ctr+j, untuk mengatur paragraf menjadi justify atau rata kiri dan rata kanan.
Menulis berita merupakan suatu upaya untuk bercerita, menerangkan, atau menyampaikan informasi suatu peristiwa dalam bentuk tertulis. Dalam menulis teks berita, informasi yang ditulis merupakan fakta bukan opini. Selain itu teks berita disusun prinsip 5W
+ 1H (What, Where, When, Who, Why, How) serta mengikuti kaidah P3SPS (Pedoman Prilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran) yang dibuat pemerintah.
Berita sudah menjadi konsumsi wajib bagi semua orang, sebab melalui berita kita bisa mendapatkan berbagai informasi, baik mengenai peristiwa terbaru maupun perkembanyannya. Beirta bisa kita dapatkan melalui media cetak, elektronik, internet, ataupun sekedar dari mulut ke mulut (baca juga: konvergensi media). Ragam jenis berita yang bisa kita baca juga beragam, mulai dari berita olahraga, ekonomi, hingga politik.
Tidak semua peristiwa layak dijadikan sebagai berita. Kadangkala karna tingginya kebutuhan akan berita, ada saja penulis berita yang mengganggap trafik sebagai yang
terpenting. Dalam menulis berita mereka lebih mementingkan bagaimana meningkatkan trafik daripada isi berita (baca juga: nilai berita). Ini sebuah salah kaprah, karna yang perlu diperhatikan pertamakali oleh penulis berita adalah bagaimana menulis sebuah berita yang baik, menarik, dan sesuai aturan. Berikut ini akan Pakar Komunikasi paparkan 15 cara menulis berita sebagai panduan bagi anda.
a. Menemukan Peristiwa untuk dijadikan Berita
Berita berisi peristiwa yang sifatnya aktual dan penting untuk disebarluaskan. Contoh mudahnya misalnya peristiwa kebakaran, bencana alam, dan kejadian mendadak lainnya yang menarik perhatian umum. Jika tidak ada, maka perlu dilakukan pencarian kegiatan-kegiatan atau peristiwa unik yang muncul di masyarakat. Misalnya berita mengenai pejabat pemerintah yang masuk ke pasar tradisional. Orang biasa yang naik angkutan umum tidak menarik untuk dijadikan berita, tapi jika hal tersebut dilakukan oleh publik figure tentu layak menjadi sebuah berita. Contoh lain misalnya berita mengenai adat istiadat di suatu daerah, dsb.
Ketika peristiwa yang akan dijadikan sebagai berita telah ditemukan, maka penulis berita perlu mencari sumber irformasi yang yang tepat, agar isi berita akurat. Misalnya berita tentang perampokan, maka informasi bisa didapatkan dengan melakukan wawancara dengan pihak kepolisian terkait, saksi mata perampokan, atau warga sekitar.
Seperti dicontohkan sebelumnya, melakukan wawancara perlu dilakukan untuk mendapatkan fakta mengenai peristiwa perampokan yang terjadi, data korban serta proses kejadian. Wawancara dilakukan melalui tanya jawab dengan sumber informasi. Observasi dilakukan dengan mengamati gejala yang tampak di lokasi kejadian. Sedangkan dokumentasi dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data yang bersumber dari buku, majalah, arsip, atau dokumen lainnya.
Dalam proses pencarian informasi, perlu dilakukan pencatatan hal-hal penting berkenaan dengan berita yang akan ditulis. Pencatatan dapat dipandu dengan pertanyaan 5W1H yaitu:
What : peristiwa apa yang terjadi,
Who: siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut, Where: di mana peristiwa tersebut terjadi,
When: kapan peristiwa tersebut terjadi,
Why: mengapa peristiwa tersebut terjadi, dan How: bagaimana proses terjadinya peristiwa.
Kerangka berita merupakan gambaran kasar bagaimana informasi yang telah dikumpulkan tersebut akan diramu dalam sebuah laporan berita. Berita terdiri dari 3 unsur yaitu judul, teras, serta kelengkapan atau penjelasan berita. Model berita yang ditulis juga bisa berupa berita langsung, yang mengemukakan unsur 5W + 1H pada awal paragraf (biasanya alinea kesatu dan kedua); atau juga berita tidak langsung yang mengemukakan unsur 5W + 1H pada pertengahan hingga akhir paragraf.
f. Menulis Teras Berita
Teras berita merupakan alenia pertama sebuah berita. Teras berita sebaiknya ringkas (maks 35 kata), dan sebaiknya diawali dengan unsur ―who‖ (siapa) dan ―what‖ (apa). Sesuaikan struktur penulisan dengan kaidah bahasa Indonesia yaitu SPOK: Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan. Untuk berita mengenai peristiwa yang akan terjadi, unsur waktu dan tempat biasanya ditempatkan di bagian akhir paragraf. Gunakan seminim mungkin kutipan atau pertanyaan pada teras berita.
Dalam penyusunan kalimat, gunakan tata bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia (SPOK). Gunakan kata ganti orang ketiga dalam menggambarkan peristiwa. Dalam penyusunannya, lebih baik menggunakan kalimat aktif dibanding kalimat pasif. Gunakan pula kata berpasangan yang sesuai seperti: ‗baik vs maupun‘, ‗jika vs maka‘, dkk.
Perhatikan penggunaan kata yang sesuai, misalnya kata ‗dia‘ untuk orang biasa sedangkan untuk orang yang dihormati gunakan kata ‗beliau‘. Gunakan kata yang umum digunakan agar mudah dipahami, dan hindari penggunaan jargon atau istilah teknis (baca juga: komunikasi non verbal). Periksa kembali ejaan kata, bila perlu cek kamus untuk memastikan kebenarannya.
Tanda baca diperlukan untuk melakukan pemenggalan kalimat. Pastikan meletakkan tanda baca dengan baik, yang sesuai dengan kaidah bahasa indonesia dan tidak merusak makna kalimat. Hindari kalimat panjang (maks 16 kata), sebab susunan kalimat yang pendek akan lebih mudah dimengerti dan enak dibaca dibanding kalimat yang panjang. Hindari penggunaan dua kata yang sama dalam satu kalimat, dan jangan memulai kalimat dengan kata sambung seperti ‗namun‘, ‗sehingga‘, dkk.
Kutipan diperlukan untuk memperkuat, menegaskan atau memberi fakta dalam berita yang ditulism sedangkan atribusi diperlukan dalam berita yang bersifat opini. Sebaiknya gunakan satu kutipan atau atribusi dalam satu paragraf.
1 Komentar Pada Cara membuat dan menerbitkan artikel di koran #5