Bab IV : Terus Belajar Mengajar Untuk mencapai kedekatan kepada Allah dibutuhkan keikhlasan, tauhid, zuhud, percaya kepada Allah, tawakkal, cinta kepada Allah (mahabbah) takwa, wara’, ridho, syukur, sabar, berserah diri, tobat yang konsisten. Tidaklah mudah bagi seorang murid untuk sampai kepada tujuan itu memerlukan waktu yang panjang dan menghadapi rintangan yang tidak sedikit, kendati demikian […]
“Aisha! Sadarlah!” Kata Andri sambil mengguncang Aisha. Tak lama kemudian tersadar dari syok. “I-ini dimana?” Tanya Aisha. “Di gedung terbengkalai, nggak jauh dari kita bertarung tadi.” Jawab Andri. Aisha terdiam sebentar. “Aisha, aku nggak tau gimana awalnya, cuman, aku ngerti kurang lebih apa yang beneran kejadian.” Kata Andri. “Kamu nggak mau nanya lebih? Apa dengan […]
Ali bin Abi Thalib berkata, “Siapa yang tidak mengenal orang lain, maka ia tidak akan menemukan dirinya.” Kutipan ini mengandung makna yang sangat mendalam bagiku, terutama tentang bagaimana kita mengenal orang lain adalah cerminan bagi diri kita sendiri. Dalam interaksi dan hubungan dengan orang lain, kita tidak hanya belajar tentang mereka, tetapi juga tentang siapa […]
Ibnu Al-Jauzi rahimahullah berkata, “Rencana Allah padamu lebih baik dari rencanamu. Terkadang Allah menghalangi rencanamu untuk menguji kesabaranmu. Maka perlihatkanlah kepada-Nya kesabaran yang indah. Tak lama, kamu akan melihat sesuatu yang menggembirakan.” Kutipan ini memiliki makna yang sangat kuat bagiku, terutama tentang hidup yang kita jalani saat ini, mengajarkan kesabaran yang indah, bukan hanya bertahan, […]
“Sesuai rencanamu?” Tanya Andri. “Andri, sudah berapa kali menurutmu kita bertemu?” Tanya Aisha. “Bukannya baru pertama kali?” Taya Andri. “Nggak, sudah lebih dari 10 kali kita bertemu. Hm… nggak, mungkin lebih dari itu. Sayang sekali cuma aku yang bisa mengetahui seberapa mengerikannya kekuatanku ini.” Jawab Aisha. “Kalo sebanyak itu, nggak mungkin aku nggak ingat.” Jawab […]
5. Kenangan di Kediri Pukul 12.15 rombongan Bu Kus turun di stasiun Kediri dan ketika berada di luar stasiun, Bu Kus mendatangi seorang lelaki berambut gondrong dan berkumis tebal. Awalnya Naryama ragu mengikuti Bu Kus, karena lelaki itu terkesan seram, tetapi ketika si lelaki bicara dengan Bu Kus, ternyata kesan seram itu hilang sebab si […]
4. Kedekatan Arsyanendra dan Naryama Puturini Kepadatan jalan menuju tempat Tyana menginap pada sore ini, membuat Arsyanendra gelisah dan tidak sabar karena ia rindu dan ingin segera bertemu Tyana. Hatinya berdebar-debar, seolah hendak menghadapi ujian berat dan dia sangat mengharapkan pada pertemuan sore ini, Tyana mau menerimanya menjadi kekasih sebagai rasa tanggung jawab, karena mereka […]
3. Kepulangan Arsyanendra “Tya, saya bingung pada perbuatan kita tadi malam.” “Sudah lah, anggap saja itu sebagai kado ulang tahun saya yang ke-25 dari sahabat baru.” “Kalau sahabat, rasanya bukan seperti itu kadonya.” “Anggap saja kamu sahabat istimewa.” “Tya, apakah hubungan kita bisa berlanjut? Aku nggak ingin hanya sampai disini, karena kita sudah melakukan hal […]
2. Ketertarikan Tyana Sehari setelah kembali dari Gili Meno, Tyana tidak merasa canggung lagi saat bertemu Boni seorang diri di restoran hotel dan Tyana sudah menganggap Arsyanendra dan Boni adalah teman baru yang menyenangkan. “Syanen kemana?” Tanya Tyana tanpa basa basi. “Dia sedang hunting foto.” Jawab Boni. “Eh…… Bon, yang kemarin ketemu kita di Gili […]