Dulu….saat duduk di kelas 1 SD, kelasku punya dua murid yang… iya bisa dibilang rada pinter lah. orang pertama itu teman bangku ku sendiri, dan orang kedua itu aku sendiri.
Saat semester 1 Alhamdulillah aku bisa meraih rangking 1, dan saat itu aku berjanji pada diri sendiri bahwa di semester selanjutnya aku harus bisa meraih rangking 1 lagi.Masa-masa semester 2 kujalani…. pada saat itu guru di sekolah kami sedang mencari peserta lomba calistung (membaca, menulis, berhitung). aku dan teman-temanku satu persatu di tes, mulai dari tes membaca, menulis huruf sambung, berhitung cepat, dan latihan soal lainnya.
Ketika tes menulis huruf sambung, kami mengerjakan latihan-latihan yang diberikan oleh guru. sampai ketika jamnya pulang sudah hampir mendekati, guru yang mengajarkan kami bilang “anak-anak jam pulang sudah hampir, tapi sebelum itu ibu akan memberikan pekerjaan rumah untuk kalian. sekarang, bawa buku tulis huruf sambung kalian kemeja ibu, ibu akan memberikan sebaris contoh di buku kalian” kata guru kami, semua murid pun berdiri sambil mengambil bukunya masing-masing dan berlarian menuju meja sang guru. “Bu aku dulu Buu…”
“Bu..aku paling pertama lari kesini Buu..” ucap mereka yang sedang berkerumun di satu meja. Dan aku sendiri, tidak suka dengan keramaian dan kebisingan jadi, aku menunggu teman-temanku sampai selesai. ketika teman-temanku yang berkerumum sudah kembali ke bangkunya masing-masing dan hanya tersisa beberapa murid saja, di sanalah aku bergabung dan diberikan tugasnya oleh sang guru. ketika aku melihat bukuku terlihat sebagai contoh yang ditulisnya, contoh itu bertuliskan huruf sambung ” i ” di sana aku membatin “ah gampang ini mah”. aku pun kembali ke bangkuku dan menggemas alat-alat sekolahku. jam pulang sudah tiba, ketua kelas pun memimpin kelas untuk mengucapkan hamdalah lalu yang lainnya mengucapkannya secara bersamaan.
Aku pun pulang, ketika sampai di rumah aku langsung mengganti seragam dan menyimpan tas dan sepatuku di tempatnya. hampir saja aku lupa dengan tugas tadi, aku pun langsung mengambil buku dan pensil lalu mengerjakannya sendiri tanpa bantuan siapapun. setelah mengerjakannya aku langsung pergi main keluar tanpa membereskan bukunya kembali. seperti batinku tadi, tugasnya itu gampang.
Saat sore harinya, aku baru saja pulang. ketika masuk ke dalam rumah, aku sudah tidak melihat buku tugasku yang tergeletak “mungkin sudah dibereskan oleh ibuku?”. batinku, aku pun pergi membersihkan diri.
Malam harinya, karena tugas yang diberikan guruku telah, selesai aku pun menghabiskan waktuku dengan cara menggambar. saat sedang asik-asiknya mencoret-coret buku, ibuku bertanya, “tadi gak dikasih tugas? “, saking asyiknya aku hanya menganggukkan kepalaku ” udah dikerjain? “tanya ibuku lagi. kali ini aku menjawab ” udah, pas pulang sekolah aku langsung mengerjakannya “. sambil mencoret-coret buku. tiba-tiba ibuku mengambil buku tulis huruf sambung ku. di sana ia memeriksanya.”tugasnya ini doang?” tanya ibuku.” “iya” jawabku singkat. setelah memeriksanya ibuku memasukkan semua alat sekolahku ke dalam tas.
Singkat cerita, di pagi hari yang cerah. aku pun pergi ke sekolah, setelah sampai aku dan teman-temanku pergi main sebentar di lingkungan sekolah. saat jam masuk tiba, murid yang sedang di kelas berteriak “KELAS SATU MASUK!! “. kami yang tadi sedang bermain pun berlarian ke kelas dan duduk di bangku masing-masing. guru yang mengajarkan kemarin masuk kembali, ketua kelas pun memimpin doa sebelum belajar. setelah itu, sang guru berkata “ayo dikumpulkan pr-nya! ” perintahnya. kami pun menuruti perintahnya, buku huruf sambung para murid sudah tertumpuk di meja guru. guru kami pun menilainya satu persatu, setelah buku kami selesai di nilai, nama-nama pemilik buku itu dipanggil satu persatu. saat namaku dipanggil, guru yang memanggil namaku melihatku sambil mengerutkan wajahnya “lain kali kerjakan sendiri ya! “katanya tiba-tiba. akupun bingung dengan apa yang dia katakan saat itu juga aku mengambil buku ku dan melihat nilaiku. terlihat angka “80 “, dan tulisan ” jangan di bantu oleh orang tua” yang dibuat oleh guru ku. aku, dengan heran pun bertanya apa maksud dari tulisan itu, guruku bilang ” kamu mengerjakannya dengan bantuan orang tua kan?? ” dengan singkat aku menjawab “Tidak” dan menjelaskan bahwa aku mengerjakan nya sendiri. Guru ku pun percaya dan mencoret tulisan itu, setelah itu kami pun lanjut belajar. singkat cerita saat jam pulang. guruku menghampiri, “Chaa..mulai besok kamu ikut les ya, ibu yang ajarkan” katanya. tanpa berfikir panjang aku pun mengangguk dan bertanya ” jam berapa? ” “jam 12.30” jawab guru ku.
Masa-masa les kujalani guruku mengajarkan semua materi yang akan muncul sampai aku bisa. Hingga tiba saatnya lombanya pun mulai, saat itu masih ada materi yang kurang dipahami oleh ku. jadi… ya, aku kalah. aku hanya mendapatkan juara 3, guruku tetap mengapresiasi diriku, beda lagi ketika aku duduk di kelas 2, aku masih saja disuruh untuk mengikuti lomba itu dan aku masih tetap mendapat juara 3. lalu apa bedanya?
Bedanya ketika adik kelasku dapat juara 1, di sanalah guruku mulai membangga-banggakan nama adik kelas ku, hingga pada suatu hari, ketika juara sudah diumumkan. sebelumnya aku memang tidak tahu, aku mendapatkan juara ke berapa tapi saat itu guruku memanggil aku untuk memasuki kelas 1 yang di mana kelas itu sedang ada pembelajaran. ketika aku masuk, “nah, sini sini” kata guruku sambil menggumpaikan tangan nya. aku pun menuruti perintahnya. di sana aku dijajarkan bersama adik kelas yang mengikuti lomba itu.”nah anak-anak ini peserta lomba calistung kemarin, dan yang ini mendapat juara 1 ” kata guruku sambil memegang pundak adik kelas itu “Dan karena ia mendapat juara satu, dia akan melanjutkan lombanya ke tingkat selanjutnya, dan sebagai tanda apresiasi, ibu akan memberikan hadiah untuk nya” lanjut nya dengan rasa haru. anak-anak yang ada di dalam kelas itu pun bertepuk tangan mengapresiasi temannya yang sedang berdiri di depan. lalu bagaimana dengan aku? yang dari tadi didiamkan? apakah aku sakit hati?… oh jelas! itu sangat sakit, itu sangat malu, akibatnya mataku berkaca-kaca, semua badanku gemetar karena malu. tanpa sedikit kata aku langsung pergi ke luar kelas dan mengusap mataku. di sana aku membatin “usahaku sia-sia, mengapa aku mau memasuki kelas itu?, apa yang ku lakukan? hanya melihat adik kelasku dibangga-banggakan? setelah kejadian itu, aku enggan mengikuti lomba-lomba yang seperti itu lagi. tapi di kelas 3 aku dipaksa untuk mengikuti lombanya kembali, aku sudah bilang kepada guruku, bahwa aku tidak mau lagi ikut lombanya. namun, semua cara sudah kulakukan, dan semua itu tidak berhasil. aku tetap mengikuti lomba itu. dan ketika lombanya dilaksanakan, aku melaksanakannya lebih cermat dan teliti lagi, dengan kerja kerasku itu, Alhamdulillah aku mendapat juara 2 dengan nilai yang hanya beda satu dengan murid yang mendapat juara 1. sampai saat ini aku masih melanjutkan prestasiku, dari kelas 1-3 semester 1 aku mendapat rangking 1. tapi saat kelas 3 semester 2 rangking ku naik jadi kedua di sana aku lebih berusaha lagi dan aku belajar lebih giat lagi, Dan ya.. di kelas 4 semester 1, ranking ku malah makin naik jadi ke 3. aku merasa usahaku makin gagal, di sana aku hampir saja putus asa. aku pun terus berusaha lagi, lagi, Dan lagi. dan ya usaha itu membuahkan hasil dari kelas 4 semester 2-kelas 5 aku mendapatkan ranking satu lagi. di kelas 6 semester 1 aku mendapat rangking 2 kembali karena saat itu memang berat saingannya tetapi aku selalu belajar dari masa lalu, aku pun mengulangi cara belajar ku dengan giat, cermat, dan teliti. dan alhamdulillah nya, saat kelas 6 semester 2-kelas 7 SMP aku mendapatkan ranking 1 dan juara umum ke 1. dan ya… sampai saat ini aku selalu mengulangi usaha-usaha ku itu lalu… apakah di kelas 8 ini aku akan bisa meraih juara satu lagi? apakah bisa?
Dari semua cerita yang sudah diceritakan, kita dapat menyimpulkan bahwa usaha dan kerja keras dapat membuahkan hasil jika kita melakukannya dengan cermat.
Hei kamu? makasih ya udah mau dengerin cerita aku, sekali lagi, beli Chiki, beli koyo… makasih yo~~ 😉
Kreator : Tosim Awaludin
Comment Closed: Cerita Anisa”Aku Punya Cerita”
Sorry, comment are closed for this post.