Jika aku merasa lelah aku hanya membutuhkan seseorang yang bisa aku jadikan tempat pulang dan menjadikan tempat cerita tapi nyatanya itu hanya angan-angan yang akan selalu aku jadikan impian.
Aku sering kali memiliki rasa iri kepada orang-orang ketika mereka merasa lelah mereka selalu memiliki tempat pulang untuk beristirahat untuk bercerita membagikan keluh kesah nya.Tapi tidak dengan ku orang sekitarku saja sering memberikan aku banyak luka.
Aku selalu berpikir apakah aku bisa menjalani hari-hari ku selanjutnya apakah aku masih kuat menerima luka selanjutnya dari mereka?.Lelah satu kata yang sering aku lontaran setiap saat, aku selalu lelah dengan keadaan yang setiap saat aku alami.
Di malam hari hanya malam hari aku mendapatkan ketenangan, malam hari aku bisa bercerita tentang kehidupan ku tentang rasa keluh kesah ku tentang luka yang aku dapatkan aku menceritakan itu lewat tangisan ketika aku menangis jiwa-jiwa ku yang lelah merasa tenang karena aku mendapatkan hangat dekapan malam yang di temanin terang nya sang rembulan mereka menemani diriku dan melihat kesedihan ku setiap malam. Hanya malam hari pikiran dan jiwa ku tenang. Aku lupa kapan terakhir aku tertidur tenang tanpa harus memikirkan tentang hari esok.
Hanya malam hari yang tau tentang keadaan diriku seberisik apa pikiran ku sebanyak apa luka-luka dalam diriku, sungguh malam hari selalu membuat ku tenang selalu merasakan dekapannya. Aku harap malam tak pernah bosan mendengarkan cerita tentang diriku dan suara tangisan ku, entah sampai kapan aku akan seperti ini?. Ketika malam datang dia selalu menyambut ku seolah-olah berkata kepadaku marilah kembali bercerita kepada ku dan menangis sepuas dirimu keluarkan keluh kesah mu kepadaku buat dirimu tenang dalam dekapan hangat ku. kata orang-orang malam itu menakutkan dan terasa sunyi tapi bagiku tidak karena malam hari adalah waktu yang paling menenangkan.
Kapan diriku akan tenang kapan pikiran ku tenang kapan aku akan memiliki kebahagiaan memiliki tempat pulang memiliki tempat cerita, aku pun lupa kapan aku tertawa dengan lepas. Aku sangat rindu masa dulu sewaktu diriku masih kecil kehidupanku sangat bahagia selalu tertawa dengan lepas tak memikirkan tentang hari esok, tidur dengan tenang ketika malam hari tanpa harus menangis karena memikirkan tentang kehidupan.
Menemukan kebahagiaan dan ketenangan dalam kehidupan tak semudah membalikan telapak tangan. kebahagiaan? kapan aku akan menemukan nya aku merasa tak adil mengapa semesta tak pernah menunjukkan kebahagiaan terhadap diriku?apakah aku tak pantas untuk mendapatkan nya? Aku ingin seperti orang lain yang mendapat kan kebahagian penuh dalam kehidupan nya.
Katanya kebahagiaan itu bisa kita dapatkan dari orang-orang terdekat kita seperti teman atau keluarga tapi bagiku tidak ah mungkin dulu saja pernah aku dapatkan itu pun dulu tidak dengan sekarang, sekarang orang-orang terdekat menjadi luka pertama bagiku seharusnya orang terdekat yang menjadi tempat pulang tempat bercerita bagi diriku, ternyata bukan mereka menjadi luka bagi diriku, mereka begitu dengan mudahnya menorehkan luka begitu saja kepada diriku, aku selalu mendengarkan kata-kata yang tak seharusnya aku dengar dari mereka.Esok luka apa lagi yang akan mereka torehkan kepada diriku apakah luka itu akan lebih parah dari sebelumnya? Beristirahat senjak sebelum kembali menemukan luka dari sebelumnya. Sudah tak mampu tapi mau bagaimana lagi aku masih di berikan bernafas untuk menjalankan kehidupan, menjalankan kehidupan memang sangat sulit tidak mudah dan tak seindah yang akan aku bayangkan, banyak torehan luka yang aku dapatkan dari orang sekitar.
Meskipun aku bertahan dengan banyaknya luka aku akan tetap bertahan menempuh jalan yang akan aku lewati untuk menggapai kebahagiaan.
Dan aku takkan pernah bosan untuk selalu memberikan cerita kepada malam dengan judul yang sama.
Kreator : Tosim Awaludin
Comment Closed: Cerita Lani”Cerita Kepada Malam”
Sorry, comment are closed for this post.