KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Cerita Mican

    Cerita Mican

    BY 12 Sep 2024 Dilihat: 12 kali
    Refleksi atau Curahan Hati_alineaku

    Cerita Mican”JENGGALA BERCERITA”

    Tidak ada yang menarik di dunia yang kejam ini,

     batas ruang untuk semua renungan telah melampaui batas kapasitas.

    Memikirkan bagaimana caranya menikmati hidup yang hanya sekali ini. 

    Hari demi hari, waktu demi waktu aku jalani di dampingi sunyi. Pikiranku kacau dan berantakan. Hanya membutuhkan harsa di dalam hidup yang niskala ini. Memaksakan diri untuk meninggalkan dunia yang kejam dan pergi ke dalam jenggala yang entah apa isinya. Menghirup udara sejuk dan segar di atas bukit rinjani. 

    Sangat jauh dari keramaian dan kebisingan, melihat Chandra di langit malam sana, betapa indahnya sisi baik dari dunia. Menikmati serayu dan melupakan sendu. 

    “Tuhan, mengapa dunia tidak sepenuhnya seperti ini saja?”. Ucapku dalam hati. Tanpa tersadar sembari menatap arutala, aku tertidur lelap dalam ketenangan sisi baik dunia. 

    Memimpikan hidupku ketika hanya ada sisi baik dari dunia, hidup yang bahagia meski tak memiliki siapa-siapa, hanya ada aku dan jenggala beserta isinya. 

    Arunika muncul di sebelah timur dan menyinari dunia, cahaya yang terang terpancar dari nya. 

    Sungguh, bisakah aku hidup seperti ini selamanya? 

    Menjelajah ke dalam jenggala dan mencari tahu isinya, menyusuri jalanan yang hanya cukup untuk satu orang saja. 

    Petualangan yang akan aku ingat sampai akhir hidupku. Melihat danau segara anak yang indah. 

     

    Melupakan gundah dan gelisah, karena terkagum dengan sempurna nya sisi baik dari dunia. 

    Sejauh mata memandang hanya surga dunia yang terlihat olah mata, izinkan aku bercerita kepada jenggala, meluapkan semua kesedihan di dunia, dan mulai kehidupan yang baru. 

    Tak terasa sandyakala hampir berubah menjadi Chandra, ini lah saatnya aku kembali ke kehidupan awal dunia. 

    Terimakasih jenggala, telah membuatku percaya bahwa ada sisi lain dari dunia. Terimakasih jenggala, telah membiarkan ku bercerita tentang kerasnya kehidupan yang niskala.

     

    Cerita Mican”BADAI DI ISI KEPALA”

    Badai dan petir yang bergema

    Membuat hati bersuara 

    Memeluk di saat sendirian

    Hanya memiliki diri sendiri di kehidupan. 

    Terkadang, hidup sangat sulit untuk di tebak. Episode bahagia datang kapan saja, namun kapan datangnya? Aku selalu menunggu dalam renungan, bahagia yang dikatakan orang-orang, aku juga ingin merasakannya. 

    Hari berlalu tanpa terasa episode yang aku tunggu-tunggu tetap tak ada, hanya menyerah yang ada di isi kepala, apakah hanya dengan cara itu agar aku bisa merasakan kasih sayang?

    Membayangkan ketika aku tertidur untuk selamanya, Orang-orang menatapku dengan penuh kasih sayang, seketika mereka baru menyadari bahwa aku sedikit berharga. 

    Namun itu hanya bayang bayang saja, bagaimana mungkin aku memilih jalan yang membuat hidup yang aku bangun sendiri menjadi Sia-sia. 

    Aku akan berjuang keras untuk meraih cita-cita, akan ku usahakan gelar di belakang nama, menjadi orang terpandang nantinya, sungguh angan-angan yang jauh dari kenyataan. 

    “Jika mimpinya besar, usahanya juga harus lebih besar”.-kata itu yang selalu membuatku menjadi semangat untuk terus berusaha. 

     

    Akhirnya episode bahagia pun datang, di mana semua yang ku angan kan menjadi kenyataan, gelar sudah terpangpang jelas di belakang namaku, di hargai oleh semua orang di mana saja dan kapan saja.

    Untung aku tetap mempertahankan hidup yang aku bangun, jika saja aku mengambil keputusan untuk pergi demi mendapatkan kasih sayang, tentang apa yang ku lakukan di sana sekarang.

     

    Cerita Mican” BAGIAN DARI BINTANG”

    ” aku bahagia bisa menjadi bagian dari bintang”.

    Namaku ambara bimantara, seorang anak kecil yang ingin tahu tentang dunia namun apalah daya. Di usiaku yang masih terbilang muda ini aku harus berjuang untuk melawan kerasnya dunia. 

    Hidup dengan keluarga kaya namun aku tak pernah merasakan peran kedua orang tua. Yang aku rasakan hanyalah sendiri dan sendiri setiap hari nya. Kadang kala aku iri dengan teman-teman ku yang cemara, merasakan hangatnya dekapan orang tua.

    Sepertinya aku memiliki bakat terpendam, yaitu menyembunyikan penyakit yang aku alami sekarang, aku hanya tidak ingin menjadi beban untuk kedua orang tuaku. 

    Tak terasa penyakit yang berada di dalam tubuhku semakin ganas, sampai-sampai aku tak sanggup menahan nya, aku hanya ingin menyerah saja. Semua obat telah aku konsumsi, bukannya semakin membaik namun malah semakin memburuk. 

    Tibalah di suatu saat aku di buat bingung oleh dua pilihan, antara terus bertahan atau menyerah saja. Akan tetapi aku memilih untuk menyerah saja, aku sudah lelah berjuang sendirian. 

    Dan tiba saatnya ketika aku memejamkan mataku untuk yang terakhir kali, semua orang menangis,mereka terlihat sangat menyayangiku, aku tak bisa menyembunyikan rasa bahagia ku.ayah bunda, Meski hidupku tidak mudah terimakasih telah melahirkanku di dunia, seribu maaf aku ucapkan  jika aku hanya menjadi beban kalian, sekarang aku terbang ke langit dan menjadi bagian dari bintang, jika kalian merindukan ku maka lihatlah bintang langit malam.

     

    Cerita Mican”HANGATNYA PELUKAN LAUT”

    Betapa sulitnya diriku menjadi “AKU” Yang ku inginkan. 

    Makian dan cacian aku Terima setiap harinya. 

    Kadang kala terlintas dalam benak ku “apakah aku salah terlahir di dunia?”, 

    Dunia yang aku tidak tahu akan seganas ini, 

    Dunia yang aku tidak tahu akan semenakutkan ini, dunia yang aku tidak tahu akan sesulit ini. 

    Laut,Bisakah kau memelukku sebentar saja?, anak kecil ini memiliki hati yang rapuh, anak kecil ini hanya butuh pelukan, bukan cacian dan makian. 

    Entah apa yang akan terjadi di hari esok, sekarang aku hanya pasrah pada keadaan dan menunggu keajaiban datang. 

    Keajaiban yang selalu ku impikan di setiap malam, keajaiban yang membuat aku bertahan dalam kerasnya kehidupan. 

    “Laut, peluklah aku seerat mungkin, aku hanya ingin beristirahat sebentar saja, aku hanya ingin merasa hangatnya pelukan meski hanya sesaat.”

    Mengapa dunia seolah tidak berpihak pada ku? Apakah aku seburuk itu untuk mendapat kebahagiaan?, air mataku mengalir deras layaknya air hujan, tidak ada yang lebih baik di dunia ini selain hangatnya pelukan laut. 

    Ada kala di mana aku mulai pasrah dengan keadaan dan berkata di dalam hati, “laut, bawalah jiwa dan raga ku kedalam dekapanmu yang hangat, dekapan yang membuatku tenang selamanya”.

    Laut, suara mu berisik namun tenang, tidak seperti ucapan mereka, berisik dan menyakitkan. 

    Kata-kata yang mereka ucapkan sangat tajam layaknya pisau, membuat bekas luka yang akan membutuhkan waktu lama untuk menghilangkannya. 

    Kata-kata yang mereka ucapkan kepadaku membuatku merasa tidak berguna lahir di dunia ini. 

    Cacian dan makian yang keluar dari mulut mereka, mereka pikir itu adalah cara untuk membuatku lebih baik, semua orang merasa benar dengan keputusan itu tanpa melihat isi hatiku. Mereka bertingkah seolah olah diriku milik mereka. 

    “Laut…, hembusan angin mu terlalu sempurna untuk aku rasakan, dekapan mu terlalu hangat untuk menjadi pelukan”.

    Hangatnya pelukan laut membuatku tersadar hidup tidak harus berjalan sesuai dengan yang orang lain inginkan, tapi berjalan sesuai dengan yang ingin kita perjuangkan kan dan kita inginkan. 

    Semakin hari aku semakin muak dengan cacian dan makian yang mereka lontarkan kepadaku, di situ aku mulai tersadar “memangnya siapa mereka seolah olah berhak menentukan jalanku?”.

    Tidak ada yang berhak menentukan jalanku selain diriku sendiri, tidak ada yang berhak menentukan kehidupan ku selain diriku sendiri, tidak ada yang berhak mengoreksi jalan yang aku pilih, hanya aku dan diriku.

    Apapun yang aku inginkan aku akan lakukan dengan caraku, ini adalah duniaku, inilah waktunya mengubah dunia yang suram menjadi dunia yang penuh akan kegembiraan dan keindahan. 

    Membuat diriku bahagia di duniaku, tanpa ada cacian dan makian yang mengganggu hdupku. 

    Membuat diriku merasa bahwa inilah dunia yang aku inginkan selama ini. 

    Sayap yang belum sempat tumbuh namun sudah rapuh, kini menjadi sayap yang paling sempurna yang akan membawaku terbang kemana saja. 

    Terimakasih ku katakan kepada laut yang selalu mendengar keluh kesah ku setiap hari nya, Terimakasih telah mendekapku ketika aku merasa aku tidak pantas. 

    Laut, dirimu beserta isinya telah menjadi saksi bisu seorang anak kecil yang memiliki hati yang rapuh ini, anak kecil yang butuh pelukan ini berubah menjadi sosok ksatria bersayap yang memiliki dunia nya sendiri. 

    Aku rasa ini bukanlah akhir dari perjalanan,

    Entah apa yang akan terjadi dalam waktu kedepan. Dunia yang awalnya menakutkan kini berubah penuh keakraban, aku yang tidak tahu siapa aku kini tahu siapa aku. Beruntungnya laut tidak mengizinkan aku masuk dekapan nya terlalu dalam,Dekapan yang hangat namun mematikan. Laut seolah berkata padaku:

    “Dunia tidak sejahat itu, bertahanlah lebih lama untuk melihat dunia yang penuh kegembiraan dan kebahagiaan”.

    Di duniaku, aku hidup bahagia bersama orang di sekitarku. Sekolah baru, tempat baru, teman baru, ku mulai lembaran baru di hidupku.Berusaha meraih cita-cita yang masih jauh dari kata di depan mata. Belajar bersungguh-sungguh untuk terus berusaha. 

    Dan akhirnya cita-cita yang dulu masih jauh dari kata di depan mata, kini hanya perlu selangkah lagi untuk meraihnya. Hanya perlu berusaha dan melakukan yang terbaik dalam diri kita. 

    Tak terasa aku bisa meraih cita-cita yang aku impikan sejak dari lama, perjuangan ku selama ini tidak sia-sia, cacian dan makian yang keluar dari mulut mereka adalah kunci sebuah kesuksesan yang sangat berharga. 

    Ku ucapkan terimakasih kepada laut karena hangatnya pelukan yang dia berikan di kala aku sedang terpuruk sendirian tanpa seorang teman

     

    Cerita Mican” PETIK BINTANG LANGIT MALAM (PUISI) “

    Malam yang sunyi dan tenang

    Ku berdiri tegak sendirian

    Di bawah indahnya sinar bulan

    Aku meminta pertolongan. 

    Ku curahkan isi hatiku tanpa terkecuali

    Langit malam yang tenang… Tolong dengarkan

    Ijinkan aku berkeluh kesah sebentar. 

    Sungguh, bahkan meluapkan emosiku selama ini dalam satu malam saja sangat jauh dari kata selesai. 

    Emosi yang terbentuk karena perlakuan dan ucapan, 

    Sungguh manusia yang tak berprasaan. 

    Menguatkan diriku untuk bertahan

    Tapi aku bukan ksatria baja hitam

    Yang siap akan segala tantangan. 

    “Langit, Bisakah aku menjadi bagian dari bintang-bintangmu di atas sana? sungguh aku hanya ingin terlihat sempurna seperti mereka yang bercahaya”.

    Langit,Izinkan Aku Tuk petik bintang di langit malam agar aku tak sendirian agar aku tahu artinya teman.

     

    Cerita Mican”RENUNGAN ANAK REMAJA”

    Tak terasa hidup yang begini begini saja sudah menginjak usia remaja, sebenarnya aga berlebihan jika mengeluh di usia yang masih dini. Namun apalah daya, remaja juga memiliki hati sama seperti orang dewasa. 

    Mungkin yang mereka pikirkan “remaja” Itu masa di mana anak-anak mulai bandel. Namun tahukah kalian? Sebenarnya di balik kata bandel, ada tujuan yang disembunyikan. Mulai fokus untuk memilih suatu impian, berfikir bagaimana jika kita tidak berhasil?, berharap di pembagian rapor  mendapat kan nilai yang memuaskan, selalu berpikir apakah aku bisa membahagiakan orang tua ku di masa depan?. 

    Mereka mungkin sering keluar malam untuk mencari ketenangan, tapi orang lain bicara seolah-olah semua anak yang keluar malam pergi tauran dan mabok-mabokan. Nyatanya tidak semua anak seperti itu, ada yang keluar malam karena kondisi keluarga yang berantakan. Orang tua selalu bertengkar di hadapan anak, orang tua selalu menyudutkan anak dalam segala hal, selalu membanding-bandingkan anak dengan orang lain. Itulah alasan mereka sering keluar malam. 

    Dan di saat orang tua bertengkar di hadapan anak, sama saja dengan menumbuhkan sifat “jahat” Kepada anaknya. Meniru apa yang orang tua nya lakukan satu sama lain, menjadi pendendam, dan semacamnya. Seharusnya orang tua mengerti, anak di usia remaja sedang berusaha membentuk “ini aku yang sebenarnya”.namun ” Ini aku yang sebenarnya ” Tidak semua menjadi berakhir menjadi baik, ada yang menjadi lebih buruk ketika sudah menjadi “aku yang sebenernya”.

    Terkadang orang tua juga harus mengawasi anak ketika bergaul dengan seseorang, karena tidak semua ” Teman” Yang mereka bilang teman itu memiliki niat untuk berteman, bisa saja hanya memanfaatkan atau yang lainnya. 

    Di sela sela mereka ketika sedang bermain, pasti pernah berfikir “apakah aku akan meraih cita-cita yang aku impikan itu?”. Mulai banyak kasus beredaran tentang tawuran antar sekolah, bisa jadi salah satu faktor mereka melakukannya karena kondisi keluarga yang hancur dan tidak mempedulikan anaknya.

    Kadang kala hidup tak harus menjadi sempurna. Hidup adalah anugerah yang Tuhan berikan lantas Mengapa kita harus mendengar kata mereka? orang yang mungkin tak tahu ketika kita berada di perut ibu orang yang hanya memandang kita seperti Debu

    Dia merasa bahwa dia peran utama di dunia menganggap semua orang boneka dan harus menjadi sempurna sesuai keinginannya. 

    Rintikan gerimis mulai keluar dari lingkaran yang bulat sempurna. meratapi kisah hidup yang terpaksa harus dijalani. entah apa isi hati,aku hanya Mengikuti alur kehidupan saja.

     keinginanku hanya ingin menjadi anak sempurna seperti yang lainnya.dan disaat alur kehidupan terus berjalan aku kehilangan orang yang kusayang, orang yang menjadi tempat pulang Di saat aku sendirian. Tangisku pecah kalau itu ingin rasanya aku ikut terbang dan menjadi bagian dari bintang.Aku tak punya siapa-siapa lagi Sekarang hanya ada aku dan kesunyian,hidupku terus berjalan didampingi dengan tangisan sekarang pada siapa aku harus bercerita rumahku pulang sudah tidak lagi di dunia,aku takut untuk menerima orang lain masuk ke dalam hidupku,trauma yang Membekas saat rumahku tidur untuk selamanya akan selalu ada. 

    Lambat laun aku mulai memiliki rumah tempat aku pulang lautan lepas yang selalu bersaksi ketika aku berkeluh kesah dan bercerita tentang kerasnya dunia. dari pagi sampai malam aku hanya dipeluk tangisan diiringi Angin Malam.berisiknya ombak menenangkan tidak seperti mereka di luaran sana berisik namun sangat menyakitkan. 

    Pada akhirnya aku jalan hidup yang penuh dengan kekurangan ini entah apa lanjutan alur hidupku aku berharap untuk menemukan tempat pulang Di saat aku sendirian.

     

     

    Kreator : Tosim Awaludin

    Bagikan ke

    Comment Closed: Cerita Mican

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021