TRIING…
Suara dering WhatsApp di meja kerja terdengar, kemudian Saya cek ternyata sebuah gambar ucapan selamat dari Nadhira.
“Selamat ulang tahun buat Abi. Abi bagaimana kabarnya?”
“Jaga kesehatan, ya. Semoga dilancarkan rezekinya, dipanjangkan umurnya dan dilancarkan segala urusannya.”
“Abi, teteh Nadhira minta maaf kalau ga pernah ngucapin ulang tahun ke Abi atau ngasih sesuatu. Teteh Nadhira minta maaf kalau suka bikin abi sakit hati……..maaf banget……”
“Buat Abi makasih banyak sudah menjadi seorang Ayah yang baik. Makasih buat semua yang udah di kasih buat Dira.”
Kata-kata ucapan itu seperti terdengar biasa-biasa saja. Tapi bagi saya, seorang Ayah yang sekarang berumur 45 tahun, terasa bermakna sekali dan sangat terharu. Karena, baru pertama kali ada ucapan ulang tahun dari anak yang biasanya acuh tak acuh, sekarang mulai belajar toleran dan belajar pentingnya sikap menghargai.
Walaupun ucapan selamat itu lebih awal dikirimkan oleh Nadhira, sebelum tanggal 12 September, hari kelahiran saya, tapi ucapan selamat itu sangat berarti dan bermakna bagi saya.
Nadhira, sekarang sedang menimba ilmu di sebuah boarding school Alwasilah Lilhasanah yang terletak di Kecamatan WarungKiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Apa yang dilakukan, diinginkan dan diperankan oleh seorang Ayah terhadap anaknya,tentunya ingin yang terbaik. Begitu juga, mungkin sama dengan orang tua siapapun dan dimanapun , mendidik di keluarga dan menyekolahkan sebagai tanggung jawab suci yang harus diemban.
Terkadang, ketika anak disekolahkan atau dipondokkan, beberapa anak punya anggapan seperti dipaksa, keinginan orang tua, malahan kadang merasa dibuang. Padahal, kalau kita pikir dan rasakan yang mendalam, orang tua menyuruh sekolah dan mondok bukan untuk orang tua, tapi demi kebaikan untuk anak menyongsong masa depan yang persaingan hidup lebih kompetetif.
Siapapun orang tua pasti selalu berjuang demi masa depan generasi selanjutnya. Bekerja banting tulang, meminta dengan berdoa kepada Allah setiap saat dan malahan ada yang berpuasa Senin-Kamis untuk tirakat. Tujuannya, demi kebaikan dan kebahagian anak-anak.
Semoga apa yang saya tuangkan dalam cerita ini menjadi kenangan bagi anak-anak suatu saat nanti, ketika menginjak dewasa dan mungkin sudah berkeluarga dan punya anak.
Salam hangat, buat anak-anak. Abi selalu menyayangi kalian.
“FANTAZ”
Kreator : Tosim Awaludin
Comment Closed: Cerita Nadhira “Ucapan Selamat Untuk Abi”
Sorry, comment are closed for this post.