KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Ceritaku Memiliki Darah A Rhesus Positive

    Ceritaku Memiliki Darah A Rhesus Positive

    BY 11 Jan 2023 Dilihat: 178 kali

    Penulis : JD Kodz (Member KMO Alineaku)

    Konon golongan darah A+ atau yang dikenal A Rhesus positive adalah golongan darah yang langka. Saya sempat bertanya tanya dalam hati, kenapa Tuhan kok membuat salah satu golongan darah ini masuk ke kategori langka. Bukankah nantinya bisa jadi merepotkan?

    Kemudian setelah usia 40 tahun saya baru tau kalau type golongan darah saya adalah A+. Itupun karena tidak sengaja hasil pemeriksaan medis. Maksud saya, saya tidak sengaja baru tau dan menyadari. Selama ini saya pikir saya bergolongan darah A doang, tanpa embel embel positive.

    Akhirnya saya mengetahui itu, setelah saya mengalami demam yang tak kunjung sembuh. Maka atas anjuran dokter pada saat itu saya diharuskan mengecek darah. Lewat pemeriksaan laboratorium akhirnya disimpulkan saya menderita sakit malaria. Malaria adalah salah satu epidemik di daerah yang banyak rawa-rawa. Mungkin saja saya terinfeksi karena waktu itu, di sekitaran lingkungan tempat tinggal saya, masih banyak rawa-rawa.

    Waktupun berlalu begitu saja kira kira lima tahun sejak saya sembuh dari malaria. Setidaknya saya jadi tau, apa golongan darah saya.

    Setelah zamannya medsos. Saya sering sekali membaca beranda seseorang membutuhkan darah A+. Tapi itu belum cukup untuk menggerakan hati saya menjadi pendonor darah. Sampai suatu hari, ada seseorang yang membutuhkan golongan darah A+. Salah satu anggota keluarganya memposting di medsos beserta nomor hape yang bisa dihubungi. Saya mencoba mengontak beliau dan menawarkan diri untuk menjadi salah satu pendonornya. Kebetulan yang hari itu menuju PMI ada orang lain juga yang hendak ikut menyumbang darah. Karena situasi begitu emergency dan hanya dibutuhkan satu labu saja, dan kebetulan saya adalah orang yang pertama datang ke PMI. Maka si orang yang hendak ikut menyumbang tadi mengurungkan niatnya.Mungkin dia pikir sudah ada pendonor dan memang informasi terakhir hanya dibutuhkan satu labu saja. Akhirnya dia pergi. Sayangnya kami yang ada di lokasi PMI saat itu tidak sempat meminta nomor hape yang bersangkutan. Sekali lagi karena ini sangat emergency. Kemudian saya masuk ke ruang pemeriksaan dan ternyata saya dinyatakan tidak bisa diambil darahnya karena tekanan darah yang tinggi. Namun karena si calon pendonor yang tadi berbarengan datang ke PMI bersama saya tadi sudah pulang dan kami tidak memiliki nomor kontaknya. Maka diambilah keputusan menyebarkan informasi lewat media sosial sekali lagi. Namun naas sekali, karena berpacu dengan waktu maka upaya yang kami lakukan terlambat. Si Pasien keburu meninggal.

    Peristiwa itu meninggalkan sesal yang mendalam buat saya pribadi. Pertama karena tidak bertanya nomor kontak pada calon pendonor selain saya pada waktu itu, padahal sudah sama sama hadir di PMI. Kedua, ada hal lain yang saya sangat sesali, satu hari sebelum kejadian itu. Saya mabuk mabukan, makan tidak teratur, kurang tidur dan mungkin itulah yang membuat saya tidak lolos pemeriksaan tensi.

    Tuhan memang berkehendak lain, tapi ini merupakan sebuah tamparan yang amat pedas buat saya, ketika kita lupa diri sehingga akhirnya membuat sebuah keputusan yang berakibat fatal.

    Sejak peristiwa itu, saya seakan mendapat teguran, hidup di dunia ini bukanlah kehidupan yang sendirian. Ketika Anda tidak memiliki uang untuk bisa membantu, sebenarnya Anda masih bisa membantu sesama salah satunya dengan program donor darah atau donor organ.

    Sekarang tidak terasa lima tahun dari kejadian itu sudah berlalu. Tahun demi tahun saya semakin mengurangi konsumsi alkohol. Sampai paling satu tahun hanya tiga teguk sloki kecil saja, itupun occasional sekali. Bila ada perayaan besar seperti pernikahan family atau undangan penting. Selain itu, boro boro pengen. Mengingat penyesalan itu rasanya sudah cukup untuk terjadi satu kali saja.

    Mungkin saja takdir si pemilik golongan darah A+ adalah bersiap membantu orang lain yang membutuhkan dikarenakan golongan darah ini sangat langka. Bersiap juga untuk hal yang tidak diinginkan, karena ya itu tadi, golongan darah ini jarang ada. Jadi jangan bayangkan kalau kejadian ini hanya terjadi pada orang lain, bagaimana kalau saya sendiri suatu hari menjadi orang yang membutuhkan donor dari sesama pemilik A+.

    Apakah karma akan berlaku di situ?

    Semoga masih ada jalan untuk menebus kebaikan ini.


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Ceritaku Memiliki Darah A Rhesus Positive

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021