KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Character Building dan Capacity Building dalam Penguatan SDM

    Character Building dan Capacity Building dalam Penguatan SDM

    BY 25 Okt 2024 Dilihat: 342 kali
    Character Building dan Capacity Building dalam Penguatan SDM_alineaku

    Pendahuluan

    Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) yang unggul semakin mendesak, terutama dalam organisasi pemerintah. Pemerintah sebagai penyelenggara negara memegang peran penting dalam mewujudkan kemajuan bangsa, dan untuk mencapai tujuan tersebut, mereka membutuhkan SDM yang kompeten, profesional, serta berintegritas. Salah satu pendekatan yang penting dalam membentuk SDM yang tangguh adalah melalui character building (pembentukan karakter) dan capacity building (penguatan kapasitas). 

    Pembentukan karakter (character building) menitikberatkan pada pengembangan nilai-nilai moral, etika, dan integritas, yang berfungsi untuk menciptakan individu yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga memiliki etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi. Di sisi lain, penguatan kapasitas (capacity building) lebih berfokus pada peningkatan keterampilan dan pengetahuan SDM agar mereka mampu beradaptasi dengan tantangan zaman serta memberikan kontribusi optimal dalam lingkup organisasi.

     

    Landasan Teori

    1. Teori Character Building

    Teori pembentukan karakter berasal dari ranah psikologi moral dan pendidikan, yang meyakini bahwa karakter bukanlah bawaan, melainkan sesuatu yang bisa dibentuk melalui pendidikan dan lingkungan. Menurut Lawrence Kohlberg dalam teori perkembangan moralnya, manusia melalui beberapa tahap perkembangan moral, yang dimulai dari orientasi kepentingan pribadi hingga mencapai level pengembangan nilai universal. Dalam konteks organisasi pemerintah, character building menjadi penting karena pegawai pemerintah yang memiliki moral yang baik akan memegang teguh prinsip-prinsip etika dan integritas yang mendukung pelayanan publik yang berkualitas.

    Selain itu, Martin Seligman, salah satu tokoh utama dalam psikologi positif, menegaskan bahwa pembangunan karakter dapat memperkuat kualitas-kualitas positif seperti ketahanan (resilience), optimisme, dan tanggung jawab, yang semuanya sangat relevan dalam konteks kerja birokrasi yang sering kali penuh tekanan dan tantangan.

    2. Teori Capacity Building

    Capacity building dalam konteks pengembangan SDM sering kali dikaitkan dengan teori pengembangan organisasi yang dikemukakan oleh Chris Argyris dan Donald Schön. Mereka mengemukakan bahwa organisasi yang efektif adalah organisasi yang mampu belajar (learning organization). Dalam hal ini, capacity building tidak hanya berfokus pada pelatihan teknis, tetapi juga pada pembelajaran yang bersifat kolektif, yang memungkinkan organisasi untuk terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.

    Di dalam organisasi pemerintah, penguatan kapasitas ini mencakup berbagai aspek, mulai dari peningkatan kompetensi profesional, penguasaan teknologi, hingga pengembangan soft skills seperti kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim. Kapasitas SDM yang baik akan berkontribusi terhadap pelayanan publik yang lebih efektif, efisien, dan transparan.

     

    Pentingnya Character Building dalam Penyiapan SDM

    Karakter yang kuat dan baik merupakan fondasi yang penting dalam pengembangan SDM, khususnya di organisasi pemerintah. Berikut adalah beberapa alasan mengapa character building sangat penting dalam konteks ini :

     

    1. Peningkatan Etika dan Integritas  

    SDM yang dibentuk dengan nilai-nilai karakter yang baik akan cenderung memiliki etika dan integritas yang tinggi. Dalam organisasi pemerintah, ini sangat penting karena setiap pegawai publik diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan jujur dan bertanggung jawab. Integritas yang tinggi akan meminimalisir peluang tindakan penyimpangan yang dapat merusak citra institusi pemerintah.

    2. Membangun Tanggung Jawab Sosial  

    Character building tidak hanya membentuk SDM yang kompeten, tetapi juga yang peduli terhadap masyarakat. Pegawai pemerintah yang memiliki rasa tanggung jawab sosial yang kuat akan lebih peduli terhadap kesejahteraan masyarakat, sehingga dalam melaksanakan tugasnya, mereka lebih fokus pada pelayanan publik yang berkualitas dan bermanfaat bagi banyak pihak.

    3. Mengatasi Tekanan Pekerjaan dengan Resiliensi  

    Lingkungan kerja di pemerintahan sering kali penuh tekanan, baik dari segi politik, sosial, maupun ekonomi. SDM yang memiliki karakter tangguh akan mampu menghadapi tantangan ini dengan lebih baik, karena mereka memiliki resiliensi yang kuat. Karakter tangguh akan membantu individu untuk tetap tenang, berpikir rasional, dan mengambil keputusan yang bijak meski dalam kondisi sulit.

    4. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan  

    Character building juga memiliki peran penting dalam menciptakan pemimpin yang baik. Pemimpin yang memiliki karakter kuat akan menjadi teladan bagi bawahannya, memimpin dengan integritas, keadilan, dan rasa tanggung jawab. Ini penting dalam organisasi pemerintah, dimana pemimpin diharapkan tidak hanya kompeten, tetapi juga dapat menjadi panutan.

     

    Capacity Building dalam Penguatan SDM

    Dalam upaya memperkuat SDM di organisasi pemerintah, capacity building memainkan peran yang sangat krusial. Beberapa hal yang dapat dicapai melalui penguatan kapasitas ini antara lain :

    1. Peningkatan Kompetensi Profesional  

    Salah satu fokus utama capacity building adalah pada peningkatan kompetensi teknis dan profesional SDM. Dalam organisasi pemerintah, hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan berkelanjutan, workshop, dan pendidikan formal. Misalnya, kemampuan dalam pengelolaan keuangan negara, administrasi pemerintahan, dan teknologi informasi perlu terus ditingkatkan agar pegawai pemerintah dapat mengikuti perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat.

    2. Pengembangan Keterampilan Teknologi  

    Di era digitalisasi, penguasaan teknologi menjadi salah satu aspek penting dalam pengembangan kapasitas SDM. Pegawai pemerintah perlu dibekali dengan keterampilan menggunakan teknologi untuk mendukung efisiensi kerja dan memberikan pelayanan publik yang lebih cepat dan tepat sasaran. Implementasi teknologi informasi dalam birokrasi pemerintah, seperti e-governance, membutuhkan SDM yang mampu mengoperasikan dan mengelola sistem tersebut.

    3. Penguatan Soft Skills  

    Selain keterampilan teknis, soft skills seperti kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan menyelesaikan masalah juga perlu diperkuat. Dalam lingkup pemerintahan, banyak situasi yang memerlukan negosiasi, mediasi, dan kerja tim. SDM yang memiliki kemampuan soft skills yang baik akan lebih mampu menyelesaikan tugas dengan efektif dan menjaga harmonisasi di dalam organisasi.

    4. Adaptasi terhadap Perubahan  

    Dunia yang terus berubah menuntut SDM untuk terus beradaptasi dengan cepat. Proses capacity building memungkinkan pegawai pemerintah untuk belajar cara beradaptasi terhadap perubahan kebijakan, regulasi, serta perkembangan teknologi dan sosial. Adaptabilitas ini penting agar organisasi pemerintah tetap relevan dan efektif dalam melayani masyarakat.

     

    Sinergi Character Building dan Capacity Building

    Pembentukan karakter dan penguatan kapasitas tidak dapat dipisahkan, keduanya saling melengkapi. SDM yang memiliki karakter baik namun tanpa keterampilan yang memadai tidak akan efektif dalam menjalankan tugasnya, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, organisasi pemerintah perlu menjalankan kedua strategi ini secara simultan. 

    Program character building dapat diintegrasikan dengan capacity building melalui pendekatan holistik, misalnya dengan memasukkan nilai-nilai etika dan tanggung jawab dalam program pelatihan keterampilan. Dengan demikian, selain meningkatkan kompetensi teknis, program pelatihan juga berkontribusi pada penguatan moral dan integritas pegawai.

     

    Penutup

    Character building dan capacity building adalah dua aspek penting dalam penyiapan dan penguatan SDM di organisasi pemerintah. Pembentukan karakter membantu menciptakan pegawai pemerintah yang memiliki integritas, tanggung jawab, dan ketahanan yang kuat, sementara capacity building memberikan mereka kemampuan teknis dan adaptabilitas yang diperlukan untuk menghadapi tantangan pekerjaan. Kedua elemen ini saling melengkapi dan harus diterapkan secara bersama-sama untuk menciptakan SDM yang profesional, berintegritas, dan mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas.

     

    Daftar Pustaka

    • Argyris, C., & Schön, D. (1978). Organizational Learning: A Theory of Action Perspective. Addison-Wesley.
    • Kohlberg, L. (1981). The Philosophy of Moral Development. Harper & Row.
    • Seligman, M. E. P. (2011). Flourish: A Visionary New Understanding of Happiness and Well-being. Atria Books.
    • UNESCO. (2006). Capacity Building: The UNDP Approach. UNDP Press.

    World Bank. (2009). Governance and Capacity Building in Public Sector. World Bank Publications.

     

     

    Kreator : Hendrawan, S.T., M.M.

    Bagikan ke

    Comment Closed: Character Building dan Capacity Building dalam Penguatan SDM

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021