Penulis : Nurhayati (Member KMO Alineaku)
Sebut saja namanya Tini, anak sulung dari 11 bersaudara dilahirkan di sebuah dusun jauh dari hingar bingar kehidupan kota. Ayahnya seorang petani, ibunya hanyalah ibu rumah tangga biasa. Di sekolah kemampuan akademiknya tidak terlalu menonjol, tetapi guru dan teman-temannya mengakui kalau dia anak yang rajin dan tekun. Dia duduknya di meja depan, kalau guru menerangkan pelajaran paling serius menyimak apa yang disamapaikan oleh guru, hal yang paling ditunggu adalah ketika guru memberikan kesempatan kepada murid-murid bertanya, dialah yang bertanya terlebih dahulu, rasa ingin tahunya tinggi terkadang pertanyaannya meleset dari materi yang dibahas, untung gurunya begitu sabar menjawab dan mengarahkannya.
Suatu hari guru BP, memberikan pengarahan sekaligus motivasi tentang studi lanjut kepada kelas xii, beberapa siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan cita-cita dan harapannya mau masuk diperguruan tinggi apa dan mengambil jurusan apa, Tini sangat bersemangat menceritakan cita-cita dan harapannya, tetapi sebelum bercerita dia bertanya dulu kepada gurunya, “Pak kalau mau pekerjaannya seperti bapak (maksudnya jadi guru) itu daftar kuliahnya di perguruan tinggi apa pak? Gurunya balik bertanya, “Emangnya Tini mau jadi guru? Jadi guru itu tidak gampang loh, harus banyak-banyak bersabar, Oh ya bapak boleh tau apa alasannya kamu bercita-cita jadi guru? Tini berpikir sejenak lalu menjawab dengan lugas, “ iya ada dua alasannya pak, pertama bahwa saya senang memperhatikan guru kalau lagi menerangkan pelajaran dan seketika itu saya membayangkan diri saya yang berdiri di depan murid-murid saya (sering berkhayal jadi guru), alasan kedua karena ingin merubah nasib pak. Mendengar alasan Tini teman-temannya tertawa. Apa, merubah nasib? Iya betul merubah nasib, karena adik saya banyak, jika hanya mengandalkan hidup dari bertani kan lahannya semakin sempit, ujung-ujungnya rebutan lahan nanti. Pak guru, “bagus-bagus pemikiran yang jauh ke depan. Tini hanya tersipu malu mendapat pujian dari guru.
Pak Guru banyak memberikan arahan dan motivasi kepada murid-muridnya, tanya jawab cukup memberikan pencerahan dan pengalaman untuk menentukan mau mendaftar di universitas yang mana dan di mana melanjutkan pendidikan setelah tamat SMA. Semua pasti memiliki cita-cita dan impian yang ingin diraih, dengan impian dan tujuan yang jelas seseorang akan bersemangat menjalani kehidupannya, untuk beberapa orang impian itu ibarat nyawa yang untuk meraihnya harus dengan segala usaha dan upaya.
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: Cerbung Part 1 : Cita-Cita Tini
Sorry, comment are closed for this post.