KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Cucu Tersayang

    Cucu Tersayang

    BY 29 Jun 2024 Dilihat: 184 kali
    Cucu Tersayang_alineaku

    Anton seorang anak tunggal. Dia baru kelas 1 SD. Dia lahir dan dibesarkan di sebuah desa yang sejuk, nyaman, dan tenang. Saat orang tuanya bekerja, dia ditemani oleh neneknya. Mereka satu rumah, sejak kakeknya meninggal.

    Anton lebih dekat dengan neneknya daripada dengan orang tuanya. Karena sehariannya lebih lama bersama neneknya. Belajar, mengerjakan PR, bahkan tidur pun sama neneknya pula. Kadang membuat iri dan ejekan cucu-cucu yang lainnya.

    “Ton…ini uang jajannya. Belajar yang baik, ya! Mama berangkat kerja dulu,”kata mamanya.

    “Ya, Ma. Terimakasih,”jawabnya. Lalu dia menyalami mama dan  bapaknya yang akan berangkat kerja.

    Ibu dan bapak Anton bekerja di sebuah perusahaan, letaknya agak jauh, beda kecamatan. Maka mereka berangkat lebih pagi, sebelum Anton berangkat sekolah. 

    “Nek…Anton mau sekolah. Minta uang, Nek,” katanya. 

    “Kan sudah dikasih mamanya,” jawab nenek. 

    ” Hanya Rp. 5.000,00. Takut kurang …. Nanti kalau lebih, dikembalikan Nenek lagi,” jawab Anton.

     Kemudian nenek memberi lagi uang jajan, sama besarnya dari mamanya. Anton senang sekali menerimanya.  “Terimakasih, Nek. Anton berangkat sekolah dulu.”

    Anton ke sekolah bersama tetangga sebelah. Dia sudah kelas 3. Mereka berjalan kaki. Karena jaraknya dekat sekitar 400 meter. Sepanjang jalan mereka bercanda, tertawa, dan tak terasa sudah sampai ke sekolah.

    Sesampainya di sekolah Anton langsung jajan. Jajanan lebih banyak dari temannya. Melihat jajanan temannya habis , dia memberikan sebagian jajanannya. 

    Bel berbunyi, semua siswa berbaris di depan kelasnya masing-masing.  Ibu dan bapak guru sudah siap menyambut kedatangan siswa. Anton memasuki kelasnya. Anton mengikuti pembelajaran dengan tekun. Kelas 1 dan 2 pulangnya lebih awal, karena hanya 4 jam pelajaran setiap harinya.

    Anton dengan riang gembira pulang bersama temannya. Sesampai dirumah dia langsung main,  dengan mainan yang  baru dibelinya. Neneknya ngomel-ngomel karena Anton belum ganti pakaian. 

    Jajan di sekolah tidak cukup. Di rumah pun memintanya pula. Karena nenek sayang cucunya, segala permintaan  Anton hampir selalu dipenuhi. Ini semua, tanpa sepengetahuan ibu bapaknya. 

    Saat Anton kelas 4, neneknya ingin nengok cucunya di Jambi. Nenek dijemput omnya, adik mamanya. Dia minta uang ke omnya kalau neneknya dibawa pergi. Omnya pun menyanggupinya, walaupun tidak sesuai yang dimintanya. 

    Selama neneknya pergi, Anton berkurang uang jajannya. Dia minta tambahan pada mamanya. Mamanya memberi  tidak sesuai dengan keinginannya. “Mama pelit… Kalau ada nenek, aku selalu dikasih apa yang aku mau,” kata Anton.

    Mamanya sangat kaget. Jadi selama ini, neneknya memanjakan anaknya dengan uang.  Anton tidak pernah bercerita dan neneknya pun tidak pernah memberitahunya. Dia kira Anton jajan dari uang yang diberikannya. 

    Selama neneknya di Jambi. Mama dan Bapak Anton lebih dekat dan lebih perhatian. Sebelum tidur mamanya suka bercerita. Anton mendengarkannya, walau kadang protes tidak seseru cerita neneknya. Mamanya dengan sabar dan sayang, meninabobokan anaknya dengan cerita sarat pesan moral yang baik. Perlahan-lahan  Anton menyukai cerita-cerita dari mamanya.

    Setelah 3 bulan, neneknya datang. Anton sangat senang sekali. Anton banyak bercerita selama ditinggal neneknya. “Nek…sekarang Anton berani tidur sendiri,. Anton tidak tidur dengan nenek lagi, “   Anton mengakhiri ceritanya.  Nenek memeluk Anto dengan erat. Nenek tersenyum bahagia mendengar cerita Anton. 

    Pancaran cahaya mentari menyambut datangnya pagi nan cerah. Anton sudah sarapan dan berpakaian rapi, siap sekolah. “Nek, Anton berangkat sekolah,” katanya.

    “Wow.. gantengnya cucu nenek. Belajar yang rajin, ya! Ini uang jajannya,’’ jawab nenek sambil memberikan uang pada Anton.

    “Gak, Nek. Sudah dikasih mama,” jawabnya.

    “Gak apa-apa. Ini tambahin sama nenek,” kata neneknya.

    “Sudah dikasih Rp. 12.000,00, yang Rp 5.000,00 ditabung sisanya untuk jajan.  Cukup sampai sore. Sampai mama pulang,” jawab Anton. 

    Anton menyalami neneknya. Nenek memandang penuh haru dan bangga. Banyak perubahan pada Anton selama ditinggalkannya.  Dia menyadari selama ini terlalu memanjakan Anton.

     

    Kreator : N. Ai Kusumawati

    Bagikan ke

    Comment Closed: Cucu Tersayang

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021