KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Misteri
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Sains
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Cukup Empat Dinding Kamar sebagai Saksi Bisunya

    Cukup Empat Dinding Kamar sebagai Saksi Bisunya

    BY 24 Nov 2024 Dilihat: 140 kali
    Cukup Empat Dinding Kamar sebagai Saksi Bisunya_alineaku

    Orang berumah tangga itu mempertemukan dua pribadi yang berbeda. Berbeda dalam semua hal. Ya lahiriahnya, batiniahnya, pendidikannya, pola asuh orang tua, lingkungan keluarganya, lingkungan sosialnya, lingkungan pendidikan yang pernah dijalani, dan banyak hal lainnya. Pendek kata, memang nggak sama lah. Wong yang saudara kembar aja ya mesti nggak mungkin sama plek, pasti ada perbedaannya. Apalagi suami dan istri. Perbedaan jelasnya, yang satu laki-laki dan yang satu perempuan. He he he, jelasnya begitu ya kawans karena dari pasangan itulah nanti akan lahir generasi penerus peradaban.

    Begitu menikah, setiap pasangan telah mengikatkan diri dalam miitsaaqon gholiidhan (perjanjian yang kuat) seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 20-21. Luar biasanya perintah Allah dan teladan Rasulullah itu, menikah. Setelah ijab qobul, semua yang semula atau awalnya haram seketika itu berbalik menjadi halal. Surga istri yang semula dengan berbakti pada orang tuanya beralih sudah dengan berbakti pada suaminya. Suami menjadi kepala keluarga dan istri sebagai pendampingnya. Suami menjadi ayah dan istri menjadi ibu bagi anak-anak yang akan lahir sebagai penerus keturunan.

    Dalam perjalanan pernikahan, suami tidak dapat menuntut istri untuk berubah sesuai karakter suami. Pun sebaliknya. Why? Ya karena itu hil yang mustahal ya. Hal yang mustahil. He he he. Selamanya nggak akan mungkin. Kalau itu terjadi, berarti salah satu masih bersifat egois, kekanak-kanakan, wal yang jelas adalah kurang ilmu, mengharapkan sesuatu yang nggak mungkin.

    Selama perjalanan pernikahan kami, pastinya, sempat terjadi juga perbedaan pendapat atas sesuatu hal. Perbedaan yang kadang agak ekstrem sehingga sempat membuat suasana hati dan atmosfer dalam rumah jadi tidak seperti biasanya. Namun, kami sudah komitmen sejak di awal perjalanan bahwa seperti apa pun perbedaan yang muncul di antara kami,  kami harus bisa menahan diri. Berusaha untuk tidak sampai dilihat atau diketahui anak-anak atau orang lain. Awalnya, jelas nggak gampang ya. Namun, seiring berjalannya waktu, alhamdulillah, sampai saat ini Allah tetap menjaga sehingga problem perbedaan pendapat yang sempat muncul mewarnai perjalanan pernikahan kami ini selalu dapat diselesaikan berdua dengan cukup empat dinding kamar yang menjadi saksi bisunya.

    Alhamdulillah, dalam memori anak-anak, sampai hari ini, tidak pernah terekam perbedaan pendapat yang menegangkan antara abi dan umi mereka. Mbak Alsa (putri keempatku yang berkuliah di jurusan PAUD) pernah bercerita bahwa saat ia sedang mengikuti perkuliahan yang membahas tentang hal pernikahan, tiba-tiba dosennya bertanya,

    “Siapa yang dalam keluarganya pernah terjadi pertengkaran antara Ayah dan Ibunya?”

    Mbak Alsa spontan menggeleng-gelengkan kepalanya sedang hampir semua temannya tunjuk jari. Seperti apa respon dosen Mbak Alsa?

    “Alsa, di keluargamu tidak pernah terjadi pertengkaran antara orang tuamu?”

    Mbak Alsa langsung menganggukkan kepalanya.

    “Wah, jempol dua untuk kedua orang tuamu, Alsa.”

    Begitulah, Kawan. Mungkin terbetik pertanyaan, apa bisa ya? Gimana ya caranya? Insyaa Allah sangat bisa kok. Yang penting niatnya hanya demi mengharap ridho Allah. Visi akhiratnya yang harus diperbesar. Jika yang dituju hanya ridho Allah dan kebahagiaan di hari akhirat kelak maka dunia beserta pernak-perniknya plus permasalahan hidupnya akan merasa kecil atau tidak ada apa-apanya. Jangan membuat sesuatu yang tidak abadi melengahkan kita dari kehidupan yang kekal. Insyaa Allah, dalam pernikahan akan banyak kita dulang pahala kebaikan yang dapat menjadi tabungan akhirat kita. Ya, karena pernikahan adalah satu-satunya ibadah kepada Allah yang paling panjang. Sudah separuh agama untuk kita dan sisanya tinggal kita isi dengan kebaikan-kebaikan kepada pasangan, anak-anak, keluarga besar, dan sebanyak-banyak manusia di lingkungan kita.

     

     

    Kreator : Maryam Damayanti Payapo

    Bagikan ke

    Comment Closed: Cukup Empat Dinding Kamar sebagai Saksi Bisunya

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021