KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Daun – Daun Di Pelataran Senja

    Daun – Daun Di Pelataran Senja

    BY 28 Mei 2025 Dilihat: 9 kali
    Daun - Daun Di Pelataran Senja_alineaku

          Mentari senja memerah, menyiratkan kepulangan setelah seharian penuh beraktivitas. Di pelataran luas sebuah perjalanan, angin berhembus lirih, membawa serta aroma tanah basah dan melankolia musim gugur. Di sana, daun – daun dari pohon maple yang menjulang tinggi, satu per satu melepaskan diri dari tangkainya. Bukan karena paksaan, melainkan karena panggilan alamiah yang tak terhindarkan.

          Setiap daun dengan warna merah, kuning, dan coklat yang bergradasi indah, memiliki kisah masing – masing. Ada daun yang telah menyaksikan percakapan – percakapan rahasia di bawah naungan pohon, ada yang menjadi saksi bisu pertemuan penting, dan ada pula yang hanya menikmati semilir angin dan hangatnya mentari pagi. Kini, mereka menyerah pada gravitasi, menari – nari dalam keheningan sebelum menyentuh bumi.

           Di antara kumpulan daun – daun yang berguguran, terdapat selembar daun maple berwarna merah tua. Ia adalah daun yang paling matang, paling berpengalaman. Ia telah melewati teriknya musim panas dan dinginnya musim dingin yang telah lalu. Ia telah melihat tunas – tunas muda bermunculan dan berkembang menjadi daun – daun yang kuat.

            Akhirnya, daun itu mendarat tepat di pangkuan seseorang. Orang itu terkejut, lalu perlahan mengambil daun itu dan mengamatinya dengan seksama. Ada sesuatu dalam warna merah tua dan tekstur daun itu yang menyentuh hatinya. Ia merasakan ketenangan yang lama ia rindukan.

            Orang itu tersenyum tipis. Ia mengerti pesan dari daun yang berguguran itu. Bahwa hidup ini adalah siklus. Ada kelahiran, ada pertumbuhan, dan ada juga kematian. Yang terpenting adalah bagaimana kita menjalani setiap fase dengan penuh makna dan memberikan yang terbaik bagi lingkungan sekitar.

             Ia bangkit dari bangku taman, dengan langkah yang lebih ringan dan semangat yang baru. Ia tahu, musim gugur ini bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari sebuah persiapan untuk menyambut musim semi yang penuh harapan. Daun – daun yang berguguran telah menari di pelataran senja, memberikan pelajaran berharga tentang kehidupan dan kematian.

     

     

    Kreator : Risky Maulana Isnaeni

    Bagikan ke

    Comment Closed: Daun – Daun Di Pelataran Senja

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021