Mentari senja memerah, menyiratkan kepulangan setelah seharian penuh beraktivitas. Di pelataran luas sebuah perjalanan, angin berhembus lirih, membawa serta aroma tanah basah dan melankolia musim gugur. Di sana, daun – daun dari pohon maple yang menjulang tinggi, satu per satu melepaskan diri dari tangkainya. Bukan karena paksaan, melainkan karena panggilan alamiah yang tak terhindarkan.
Setiap daun dengan warna merah, kuning, dan coklat yang bergradasi indah, memiliki kisah masing – masing. Ada daun yang telah menyaksikan percakapan – percakapan rahasia di bawah naungan pohon, ada yang menjadi saksi bisu pertemuan penting, dan ada pula yang hanya menikmati semilir angin dan hangatnya mentari pagi. Kini, mereka menyerah pada gravitasi, menari – nari dalam keheningan sebelum menyentuh bumi.
Di antara kumpulan daun – daun yang berguguran, terdapat selembar daun maple berwarna merah tua. Ia adalah daun yang paling matang, paling berpengalaman. Ia telah melewati teriknya musim panas dan dinginnya musim dingin yang telah lalu. Ia telah melihat tunas – tunas muda bermunculan dan berkembang menjadi daun – daun yang kuat.
Akhirnya, daun itu mendarat tepat di pangkuan seseorang. Orang itu terkejut, lalu perlahan mengambil daun itu dan mengamatinya dengan seksama. Ada sesuatu dalam warna merah tua dan tekstur daun itu yang menyentuh hatinya. Ia merasakan ketenangan yang lama ia rindukan.
Orang itu tersenyum tipis. Ia mengerti pesan dari daun yang berguguran itu. Bahwa hidup ini adalah siklus. Ada kelahiran, ada pertumbuhan, dan ada juga kematian. Yang terpenting adalah bagaimana kita menjalani setiap fase dengan penuh makna dan memberikan yang terbaik bagi lingkungan sekitar.
Ia bangkit dari bangku taman, dengan langkah yang lebih ringan dan semangat yang baru. Ia tahu, musim gugur ini bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari sebuah persiapan untuk menyambut musim semi yang penuh harapan. Daun – daun yang berguguran telah menari di pelataran senja, memberikan pelajaran berharga tentang kehidupan dan kematian.
Kreator : Risky Maulana Isnaeni
Comment Closed: Daun – Daun Di Pelataran Senja
Sorry, comment are closed for this post.