KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Dia Yang Selalu Dalam Angan

    Dia Yang Selalu Dalam Angan

    BY 25 Okt 2024 Dilihat: 158 kali
    Dia Yang Selalu Dalam Angan_alineaku

    Akifah Nailah, mahasiswi semester lima pada salah satu perguruan tinggi di kota Kendari, satu tingkat di bawahku. Cewek dengan tinggi 160 cm ini kerap menggunakan pakaian muslimah dengan jilbab yang menurut aku cukup panjang karena hampir menutupi  sebagian badannya, tak bercadar sehingga aku dapat melihat dengan jelas wajahnya.

    ….

    “… Imam Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan, Jilbab berarti kain yang lebih besar ukurannya dari khimar (kerudung), sedang yang benar menurutnya jilbab adalah kain yang menutup semua badan.” Jelasmu pada seorang teman yang duduk di hadapanmu. Ku lirik seraya mencuri pandang. Dia yang selalu hadir dalam bayang, telah mencuri waktu konsentrasi belajarku. 

    ….

    Kurapatkan jaket yang membungkus tubuhku, dingin yang kurasakan membuatku malas beranjak untuk mengambil motor di garasi, hujan sedari subuh menyisakan rintik-rintiknya di pagi ini. Terbayang satu wajah yang kerap mengganggu fikirku.

    “Ah, dia lagi yang mampu mengalahkan semua yang ingin ku ingat saat ini,” bisikku dalam hati.

    Apakah ini yang namanya cinta? Aku tak tahu, yang kutahu setiap bertemu denganya aku nampak gelisah dan detak jantungku tak seirama lagi. Aku merasa ada yang aneh, padahal baru beberapa kali bertemu, tapi perasaan itu sungguh sangat mengganggu. Kulirik jam tanganku, pukul 08.00 pagi, saatnya aku harus ke kampus.

    Kulajukan motor menuju kampus, hawa dingin masih terasa. Selang beberapa waktu aku telah tiba di gerbang kampus, segera ku parkir dan melangkah ke ruang kelas.

    Perkuliahan Pak Rahman hari ini cukup menguras otak, pasalnya mata kuliah Hidrologi Terapan adalah mata kuliah yang berisi pemahaman, pembelajaran dan analisis mengenai estimasi hujan wilayah, analisis distribusi hujan dan menghitung hujan kala ulang. Di akhir perkuliahan, Pak Rahman memanggilku dan mengingatkan untuk fokus dengan seminar proposal tahap awal dalam penulisan skripsi, di mana mahasiswa mempresentasikan proposal penelitian kepada dosen pembimbing dan penguji. Kebetulan, Pak Rahman adalah dosen pembimbing satu-ku.

    “Fokusnya adalah merinci kerangka kerja, tujuan, metodologi, dan gambaran umum penelitian, dengan hasil berupa persetujuan proposal penelitian,” Pak Rahman menjelaskan. 

    Aku keluar ruang perkuliahan menuju perpustakaan kampus, beberapa buku yang ingin ku pinjam untuk menambah referensi proposal. Setelah aku rasa cukup aku kembali duduk mengambil tempat di pojok kanan.

    “Ah, Nailah. Rupanya dia juga ada di sini,” gumamku.

    Aku nampak gelisah dan detak jantungku tak seirama lagi. Aku belum berani untuk mendekatinya. Kuambil kursi dan buku memo, ku ungkapkan perasaanku lewat kata-kata tulisan.

    “Aku tertarik padamu. Dalam diamku aku merasa mencintaimu, namun aku belum berani berucap kata-kata cinta yang sesungguhnya. Namun, kau hadir selalu dalam anganku, dalam kesendirianku.”

    Suatu saat nanti aku akan mengutarakan perasaanku kepadamu. Saat ini aku mengedepankan tugas kuliah untuk menyelesaikan proposal. Aku memilihnya untuk menjadikan prioritasku, ku tetapkan waktu untuk  ini dan fokus untuk mencapainya. Satu hal yang dapat kupastikan. Nailah, kamu gadis berhijab yang selalu hadir dalam angan dan aku merasa mencintaimu,” bisikku sambil tersenyum.

    ****

    “Jika kamu ingin memanfaatkan waktu sebaik mungkin, kamu harus mengetahui hal-hal yang menjadi prioritas dan melakukan hal yang terbaik untuk mencapainya.” – Lee Iacocca

     

     

    Kreator : Indarwati Suhariati Ningsi

    Bagikan ke

    Comment Closed: Dia Yang Selalu Dalam Angan

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021