KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Diam-Diam Aku Belajar Tegar

    Diam-Diam Aku Belajar Tegar

    BY 07 Agu 2025 Dilihat: 2 kali
    Diam-Diam Aku Belajar Tegar_alineaku

    Tidak semua luka menampakkan darah. Ada yang mengendap dalam diam, menetap di dada, lalu menjelma keteguhan yang tidak bisa dilihat siapa pun.

    Aku pernah berada di titik itu; bekerja sepenuh hati, memberi lebih dari yang diminta, menambal celah di sana-sini agar segalanya tampak utuh. Bukan karena ingin dianggap luar biasa, tetapi karena aku percaya; jika sesuatu bisa diperbaiki, maka perbaikilah. Jika bisa disempurnakan, maka sempurnakanlah. Karena pekerjaan bukan hanya tentang hasil, tapi tentang rasa hormat pada proses.

    Namun pada akhirnya, saat semuanya selesai, nama ini tidak pernah disebut. Tidak juga disinggung. Tidak pula diingat. Panggung diisi orang lain. Cerita disampaikan dari mulut yang tidak pernah menulisnya. Dan aku? Cukup duduk tenang di kursi paling belakang.

    Aku tidak kecewa, tapi juga tidak bisa memungkiri; ada bagian dalam diri ini yang tergores. Perih rasanya, seperti menulis surat panjang, tapi tidak pernah sampai pada yang dituju.

    Namun, justru di sanalah aku belajar. Bahwa ketulusan tidak selalu harus mendapat sorotan. Bahwa kerja keras yang lahir dari hati, tidak mesti mendapat tepuk tangan. Bahwa memberi, membantu, memperbaiki; itu bukan demi pengakuan, tapi karena kita tahu; itulah cara kita mencintai hidup dan menghormati tanggung jawab.

    Dan pelan-pelan aku pun mengerti… bahwa diam bukan selalu tanda menyerah. Kadang, diam adalah bentuk kekuatan paling kokoh; tanpa perlu bersuara apapun.

    Aku tidak mengeluh. Tidak pula menuntut. Aku memilih pulang membawa pelajaran. Bahwa harga diri tidak ditentukan oleh seberapa sering namamu disebut, tetapi oleh seberapa tenang kamu melangkah meski dirimu dilupakan.

    Kini aku tahu, tidak semua penghargaan datang dalam bentuk sertifikat. Ada penghargaan yang hanya bisa diberikan oleh hati yang tahu betapa tangguh kamu berjuang; betapa kuat kamu menahan tangis, dan betapa tegar kamu berdiri meski nyaris roboh.

    Aku merasa seolah sedang melangkah di lorong yang sunyi; tempat di mana keikhlasan dan cinta diuji hingga ke titik terdalam. Ideku dijadikan pijakan, tapi suara ini sengaja dibungkam. Tulisanku dibaca lantang oleh orang lain, tanpa sekalipun nama ini disebut. Dan aku memilih diam, menelan getir itu sendiri, sambil bertanya dalam hati, masih pantaskah ini semua diperjuangkan?

     

    Namun, saat menatap cermin, aku temukan jawaban yang tidak pernah berubah; bahwa selama ada niat baik di hati, maka dunia tidak punya kuasa untuk memadamkannya. Dan itu… lebih dari cukup.

    Tegar bukan berarti tidak pernah menangis. Justru lewat air mata yang jatuh diam-diam itulah, jiwa ini perlahan dikuatkan. Setiap tetesnya menumbuhkan pilar-pilar baru; pilar kesabaran, keikhlasan, dan kasih yang tidak pernah menuntut balas apapun.

    Dan pada akhirnya, aku pun paham… dalam diam yang panjang, Tuhan tidak membiarkan diri ini sendiri. Ia sedang membentukku; menempa luka menjadi keteguhan, mengganti kecewa dengan kebijaksanaan. Perlahan tapi pasti, aku dilatih untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

     

    Refleksi Diri

    Kadang, dunia tidak selalu adil. Tapi bukan berarti kita harus berhenti berbuat baik. Terkadang, kita diuji bukan karena salah, tapi karena sedang disiapkan untuk menjadi lebih kuat; lebih ikhlas, lebih dewasa, lebih berani menaruh harapan hanya kepada-Nya.

    Dan aku belajar satu hal yang tidak diajarkan di kelas mana pun; bahwa menjadi tegar bukan tentang tidak pernah jatuh, tetapi tentang memilih bangkit; tanpa banyak bicara, tanpa perlu menjelaskan pada siapa-siapa.

    Diam-diam, aku belajar.

    Diam-diam, aku tumbuh.

    Dan dalam diam itu pula… aku akhirnya benar-benar mengenal siapa diriku.

    💝💞💕

     

    Bogor, 24 Juni 2025

     

     

    Kreator : Nurul Jannah

    Bagikan ke

    Comment Closed: Diam-Diam Aku Belajar Tegar

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021