KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Diamkan Semua Sikap Buruk

    Diamkan Semua Sikap Buruk

    BY 16 Okt 2024 Dilihat: 197 kali
    Diamkan Semua Sikap Buruk_alineaku

    Selesai sholat subuh, aku duduk di depan laptop tiba-tiba ingin menulis sesuatu sambil menunggu waktu Syuruk. Suami sudah berangkat untuk jamaah di masjid belakang rumah. Jadi, aku bisa mengetik dengan tenang.

    Entah saat ini aku merasa terasa waktu begitu cepat berlalu, dan yang tersisa adalah kerutan di kulit, uban di kepala dan mata yang mulai lamur. Waktu menggilas semuanya tanpa ampun. Dan, sudah seharusnya kita bersiaga, menikmati sisa usia yang setiap saat makin berkurang. Perbanyak ibadah, rajin menjalin silaturahmi, menerima kondisi fisik yang mulai menurun, pokoknya mengisi hari demi hari dengan gembira dan suka cita.

    Jangan biarkan kesedihan tinggal berlama-lama. Kurangi berkeluh kesah, karena itu tidak akan mengubah apapun. Jadi lapangkan dada menerima ketentuan. Kalau berkesempatan, memiliki kelebihan rezeki luangkan waktu untuk plesir menikmati indahnya dunia dan menikmati hal tersebut dengan limpahan rasa syukur serta jangan lupa berbagi kelimpahan dengan mereka yang membutuhkan. Kalaupun rezeki pas-pasan cukup plesirkan

    hati dalam zikir yang panjang, tingkatkan kualitas ibadah, tetap berbagi meskipun hanya dengan secercah senyum. Intinya nikmati hidup yang hanya sekejap dan mengisi waktu dengan sejuta kebaikan

    Silaturahmi, mempertemukan kita dengan banyak orang, membuat kita mengenal berbagai tipe dan karakter manusia. Tidak sedikit diantara mereka yang kita sudah anggap seperti saudara sendiri, meski tidak lahir dari kandungan yang sama. Bahkan tidak jarang, keberadaan mereka begitu terasa, saat kita menghadapi berbagai kesukaran, merekalah yang dengan setia mendampingi kita. Memberi penguatan, mendorong dan berdiri di sisi kita, memberi semangat.

    Tapi ada juga, yang sudah demikian lama kita kenal ternyata makin kesini makin bersikap aneh dan justru terasa asing. Dalam artian tiba -tiba saja berubah sikap, dan belakang kita tahu bahwa dia sering membicarakan kita di belakang. Yang seperti ini sudah biasa terjadi, seperti kisah-kisah di sinetron, baik didepan kita dan tersenyum jahat saat membelakangi. (Jadi ingat bungsuku kalau aku tanya, De, bagaimana senyum jahat? maka dia akan mempraktekkan senyum jahat ala sinetron azab di salah satu chanel televisi)

    Orang bijak berkata, “Diluar sana nyaris sama banyaknya orang yang menyukaimu dan mereka yang membencimu” tapi jangan kemudian itu menjadi pembenaran bahwa kita boleh membenci orang-orang yang memiliki sifat suka senyum jahat di belakang kita ini. Justru sejatinya kita harus memperlakukan mereka dengan kasih sayang karena mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang “sakit”.

    Berbagai karakter manusia pernah singgah dalam hidup kita, tidak secara kebetulan. Karena dari sekian milyar manusia yang ada di planet bumi ini, kemudian secara acak di pertemukan dengan kita dalam kondisi dan situasi yang berbeda. Ada yang tinggal lama dan akhirnya menjadi saudara, ada yang hanya selintas tapi begitu kuat kesannya pada kita, ada yang sebentar, lalu kemudian pindah dan tetap terhubung. Ada yang lama sekali bersama kita, lalu seperti hujan yang jatuh langsung menyerap ke bumi atau hilang entah kemana.

    Pada tiap-tiap orang yang datang dalam kehidupan kita, sudah pasti ada maksud Tuhan untuk mengirimkan mereka kepada kita. Ada yang dikirim untuk membantu kita keluar dari masalah, ada yang dikirim untuk kita teladani,  ada pula yang dikirim untuk menguji kesabaran kita.  Mungkin orang-orang yang senyum jahat tadi termasuk dalam golongan yang dikirim Tuhan untuk menguji kesabaran kita. Yang namanya ujian pasti berujung pada berhasil atau gagal. Kalau kita tidak kuat menghadapi sikap mereka atau kita membalas kejahatan yang mereka buat pada kita, lalu apa bedanya kita dengan mereka? Tidak ada bedanya, artinya kita juga sedang sakit.

    Memang tidak mudah berada diantara orang-orang yang hatinya sakit, karena mereka tidak akan melihat sedikitpun kebaikan pada kita, mereka akan menafsirkan senyum kita sebagai sikap mencibir, mempertanyakan sikap baik kita, mencurigai apapun yang kita kerjakan. Jika kemudian mereka hanya diam dan tidak mengekspos rasa tidak sukanya, mungkin sedikit lebih baik, tapi sayangnya bersikap buruk itu belum cukup bagi mereka, dan mereka malahan meniupkan semua kecurigaan mereka kepada orang lain yang ada disekitar kita.

    Nah, yang mengenal kita dengan baik tentu tidak akan terpengaruh dengan cerita yang dia bawa, tapi orang yang tidak mengenal kita dengan baik akan termakan, dan percaya bahwa kita memang seburuk yang diceritakan. Parah, bukan?

    Tapi sudahlah, apapun yang dilakukan oleh pembenci seperti ini tidak akan mengurangi nilaimu sedikitpun. Tak perlu sakit hati karenanya, bukankah kita tidak akan dihisab karena sesuatu yang tidak kita lakukan. Jadi tenang saja, sabar saja dan tetaplah tersenyum.

    Jika kita tidak bersabar, maka bisa dipastikan kita tergolong orang yang gagal dalam ujian. Karena kita tidak sabar menghadapi sikap nyinyir mereka, padahal kita sadari bahwa memang tugas mereka dikirim Tuhan pada kita untuk menguji kesabaran kita. Mengaduk -aduk emosi kita, sengaja  mereka menghembus- hembuskan kisah tentang kita, berdasarkan analisa dari pikiran-pikiran dan asumsi mereka sendiri. Apalagi jika mereka sudah terkumpul dalam komunitas yang sama, sama-sama pula sakitnya, sama-sama pendengki maka “kelar hidup lo,” bahasa anak muda sekarang.  

    Nah, merespon orang-orang sakit seperti ini,  tidak dengan memperlakukan mereka dengan kasar, meluruskan apa yang mereka sampaikan juga percuma, karena tak ada kebenaran bagi orang yang penuh prasangka, begitu pesan papaku. Jadi lebih baik diam. Tetap tenang, tetap tersenyum, jalani hari seperti biasa, bahkan bila mana perlu perluas pertemanan dengan siapa saja. Perlakukan semua orang dengan baik. Karena bisa jadi, orang-orang yang membenci kita padahal mereka tidak mengenal kita,hanya mengenal dari cerita-cerita orang. 

    Mereka yang hanya mendengar cerita sepihak, akhirnya bisa diluruskan oleh orang-orang yang mengenal kita dengan baik. Karena sudah menjadi kebiasaan umum kita sulit menerima kebenaran kedua setelah lebih dulu meyakini kebenaran yang pertama. Karenanya, biarlah waktu yang bicara dan mengubah pandangan mereka. Toh, apapun anggapan orang tentang kita tidak akan mempengaruhi penilaian Allah swt. Pada kita.

    Jadi santai saja, bahkan pun seluruh dunia menganggapmu buruk, itu tidak akan benar-benar membuatmu buruk, bahkan Mutiara yang dilemparkan ke lumpur sekalipun tidak akan mengubah nilainya bukan? Jadi tidak perlu membuatmu down, berkecil hati atau sedih yang berkepanjangan. Terus bersangka baik, bahwa ini ujian yang Tuhan berikan agar kita tetap rendah hati, selalu bersabar dan lapang dada, karena tidak ada yang lebih penting dari pada penilaian Tuhan. Bahkan menjadi kewajiban kita untuk mendoakan agar Allah swt menyembuhkan hati-hati mereka yang sakit, bukan untuk kebaikan kita di mata mereka, tapi untuk kebaikan mereka sendiri.

    Saat aku menyudahi tulisan ini, matahari sudah menerobos masuk lewat gorden kamar. Aku menyingkap gorden, mematikan AC dan membiarkan cahaya matahari limpah ruah menghangatkan kamar tidur. Muezza dan Rubby, kucing persia yang saban malam menginvasi tempat tidurku  menggeliat menerima limpahan sinar matahari yang langsung menyorot  tempat tidur. Keduanya saling menatap seolah bersekutu untuk segera bangkit dari tempat tidur. Subhanallah, bahkan kucing saja optimis memulai hari, bagaimana kita manusia harus pesimis menghadapi hidup? Apalagi terpengaruh dengan sikap para pembenci?

    Ku tutup laptop, dan melangkah ke kamar mandi dengan hati ringan. Masya Allah, sungguh pikiran dan perasaan kita berada di bawah kendali kita. Jika kita biarkan terpengaruh oleh sikap dan pikiran orang lain maka yakinlah, sepanjang hari kita tak akan mampu tersenyum. 

     

     

    Kreator : Anna sovi Malaba

    Bagikan ke

    Comment Closed: Diamkan Semua Sikap Buruk

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021