KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » “dimana aku berhasil,disitu adalah cita-citaku”

    “dimana aku berhasil,disitu adalah cita-citaku”

    BY 28 Feb 2023 Dilihat: 129 kali

    Aku adalah Sabrina adiba kanzha,seorang gadis yang lahir dari keluaraga sederhana.

    Akan tetapi walaupun aku bukan keluarga kaya,orang tua ku cukup mampu untuk membahagiakanku,memenuhi semua kebutuhanku,memanjakan aku,dan menuruti semua keinginanku.

    Bahkan aku pernah berpikir ,aku tidak ingin menjadi dewasa,aku ingin tetap menjadi anak kecil walaupun waktu terus berjalan ,aku ingin selalu menjadi kesayangan di keluargaku,

    Pernah suatu hari aku berdoa kepada sang pencipta agar tidak mendewasakan aku,agar tetap menjadi anak kecil.namun itu adalah doa yang mustahil Allah kabulkan.

    Sejak aku kecil ,aku punya cita-cita,yaitu berkeliling dunia,aku ingin berkelana kemanapun aku mau,dan mengetahui apa yang tidak aku tahu.

    Mungkin saat itu yang terlintas di benakku adalah menjadi “tour guide”(pemandu pariwisata).

    Namun itu tinggal angan-angan saja.orang tuaku tak setuju,mereka mau aku menjadi seorang”bidan” profesi yg tidak pernah ada dalam pikiranku,.

    Semenjak saat itu aku menjadi dilema,antara cita-citaku dan harapan kedua orang tuaku.

    Waktu berlalu begitu cepat,tidak terasa aku sudah beranjak remaja, dan betul Allah tidak menjawab doaku untuk tetap menjadi anak kecil,buktinya aku sudah remaja.

    Dan selama ini, bila ada orang bertanya tentang apa cita-citaku ,maka aku akan menjawab “dimana aku berhasil,disitu adalah cita-citaku.

    Singkat cerita saat aku menjalani pendidikan Sekolah Menengah atas,kemalangan menimpahku.Ibuku sang pahlawan hidupku pergi untuk selamanya.

    Meniggalkan aku yg masih sangat membutuhkan kasih sayangnya,bukan hanya itu aku juga kehilangan kasih sayang dari ayahku,bagaimana tidak ,,semenjak ibu meninggal ayah mengalami depresi yg sangat berat,jiwanya terguncang.

    Dia sama sekali tidak perduli denganku,cinta dan jiwanya sudah ikut terkubur dengan jasad ibuku.

    Ya ,inilah jalan yg sudah diatur Allah , jalan yg di tuliskan sang pencipta sebagai jalan takdirku.

    Seperti kata pepatah”sudah jatuh tertimpah tangga pula” ya …seperti itulah kisahku.tidak mau berlarut dalam kesedihan,aku berdamai dengan takdirku,aku terima segala apapun cobaan yg datang,walaupun aku harus dewasa sebelum waktunya.

    Aku tidak boleh egois,hidup terus barjalan,menyalahkan takdir Allah sungguhlah dosa.

    Dan tibalah pada akhirnya aku memutuskan untuk menjadi “chef” astaga …aku seorang chef..dan inilah yg mengantarkanku menuju kesuksesan.

    Sebearnya aku bisa mewujudkan mimpiku utuk menjadi seorang “tour guide”tapi aku masih ingat pesan almarhum ibuku,walau tak terlihat tapi aku yakin dia ada sekitarku.

    Dan seperti kataku sewaktu kecil “dimana aku berhasil disitulah citaku”(chef adalah cita-citaku ,profesi yg melambungkan namaku).
    By Aeni 0406

    Bagikan ke

    1 Komentar Pada “dimana aku berhasil,disitu adalah cita-citaku”

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021