KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Diubah Nama, Namun Semangat Tetap Terjaga

    Diubah Nama, Namun Semangat Tetap Terjaga

    BY 28 Mei 2025 Dilihat: 12 kali
    Diubah Nama, Namun Semangat Tetap Terjaga_alineaku

    Mengubah nama bukan berarti mengubah semangat yang fundamental: tergerak, bergerak, dan menggerakkan. Ini bukan sebuah penilaian, melainkan bentuk pemahaman untuk saling mengerti.

     

    Secara resmi, nomenklatur BBGP (Balai Besar Guru Penggerak) diubah menjadi Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan. Sementara itu, BGP (Balai Guru Penggerak) kini menjadi Kantor Guru dan Tenaga Kependidikan.

     

    Bagi saya, apapun namanya, saya tetap seorang guru yang termotivasi dari dalam diri. Tidaklah berlebihan untuk berharap bahwa ujungnya, sekolah dan murid adalah tujuan utama. Sebuah tujuan yang selalu ada di kepala.

     

    Baik cocok maupun tidak dengan nama baru program ini, gedung sekolah, ruang guru, dan kelas akan selalu menjadi tempat semedi  saya yang paling nyaman untuk mencari ide dan inspirasi terbaik menurut versi saya.

     

    Dalam perjalanan panjang sebagai guru, Diklat Guru Penggerak adalah satu-satunya pelatihan yang spektakuler dan berdampak luar biasa. Tidak ada pelatihan lain yang mampu menandingi kehebatan program ini, setidaknya menurut pendapat saya. Jika ada yang berpendapat sebaliknya, silakan.

     

    Banyak yang skeptis terhadap gebrakan program ini, karena sebagian besar guru enggan terlibat dengan berbagai alasan. Mulai dari kesibukan hingga kekhawatiran mengenai pekerjaan  yang akan menumpuk.

     

    Alasan lain yang menjadi momok paling menakutkan bagi mereka adalah kurangnya kemampuan dalam bidang teknologi. Padahal, ini bukan syarat utama untuk menjadi Guru Penggerak. Namun, entah mengapa, inilah yang dijadikan alasan berikut.

     

    Sikap skeptis ini pada akhirnya melahirkan guru-guru yang apatis dan enggan keluar dari zona nyaman. Mereka sudah merasa benar berada di posisinya, namun lupa bahwa generasi di dalam kelas telah melaju dengan sangat cepat akibat berbagai perubahan zaman. Ditambah lagi, karakter baru yang terbentuk sejak pandemi memunculkan perilaku-perilaku baru yang lebih kritis dan aktif. Sementara itu, guru masih terpaku merenung di meja, kebingungan menatap ruang kelas dan murid yang semakin dinamis.

    Program Guru Penggerak telah menuai banyak kontroversi sejak awal, mulai dari tataran pusat hingga pemda, bahkan sampai ke kalangan pemangku kepentingan di tingkat satuan pendidikan.

     

    Mengapa ini terjadi? Karena banyak dari kita yang selalu menolak perubahan. Perubahan seringkali dianggap sebagai sebuah kecemasan yang berkepanjangan, menciptakan jurang antara guru yang ingin melakukan perubahan untuk meningkatkan kapasitas diri dan guru yang stagnan, berharap pada kenyamanan.

     

    Jika kini jargon penggerak itu dihilangkan, bukan berarti menghapus semangat Guru penggerak yang telah lulus dan menamatkan pendidikan selama 9 dan 6 bulan. Durasi  panjang yang menguras energi dan waktu. Selama itu pula mereka tetap terus melaksanakan tugas dengan sepenuh hati menjadi penuntun bagi murid. Terus nyalakan api obor itu, jangan pernah padam. Salam dan Bahagia.

     

     

    Kreator : Kadek Suprapto

    Bagikan ke

    Comment Closed: Diubah Nama, Namun Semangat Tetap Terjaga

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021