Pada hari yang sangat mengesankan mengenai keindahan alam dan kehangatan keluarga yang sangat menggembirakan diantara Rani, Om dan Tante sungguh harmonis.
Om dan Tante sudah memberikan sinyal kepada Rama untuk segera memberikan kepastian terhadap Rani dengan perilaku yang serius.
Mengingat Rani sedang menjalani masa liburan dan akan segera Kembali ke kota Bandung dalam beberapa waktu yang tidak lama lagi.
Tiba -tiba terdengar suara panggilan di ponsel Rani. Rani langsung mengangkatnya dan merasakan sesuatu yang sangat aneh dan tidak biasa.
Terdengar suara Rani yang bergetar dan terisak, entah apa yang terjadi. Sesaat setelah itu, Rani langsung ambruk karena merasa sangat terpukul.
Om dan Tante yang melihat kejadian itu langsung berlari berhamburan memeluk Rani dan menanyakan semua yang terjadi sampai membuatnya terjatuh dan hampir pingsan.
Sambil terbata -bata, Rani mengatakan sesuatu yang sangat menyedihkan karena Rani sudah tidak kuasa lagi menahan rasa sedih dan sakit ketika mendengar Ayahnya yang tiba- tiba terkena serangan jantung.
Tanpa memberitahu Rani, Kakak dan Ibunya langsung membawa Ayahnya berobat ke luar negeri untuk melakukan tindakan operasi dan membawa rujukan dari rumah sakit jantung yang ada di Jakarta.
Rani yang tidak tahu harus berbuat apa saat mendengar telepon dari Sang Kakak dan tiba-tiba pingsan tanpa Kakaknya sadari.
Tante langsung mengambil telepon genggam Rani dan menelpon Kakaknya, juga sedikit mengomelinya karena membuat Rani jadi pingsan.
Om yang tidak tinggal diam, langsung mengangkat Rani dan membaringkannya di atas sofa ruang TV.
Om langsung menyuruh Tante untuk membawakan segelas air putih dan minyak kayu putih untuk dibalurkan ke kaki dan tangan Rani yang dingin.
Tante segera menurutinya setelah menutup telepon terlebih dahulu. Tante khawatir dan tidak tega meninggalkan Rani dengan Simbok, tapi mau bagaimana lagi toh Om dan Tantenya harus profesional saat ada pekerjaan yang mendesak dari atasannya.
Rani juga sudah sadar namun masih terlihat murung dan sedikit kecewa karena ibu dan kakaknya tidak memberitahunya bahwa ayahnya sedang sakit apalagi sakit jantung datangnya suka tiba-tiba membuat Rani semakin khawatir.
Simbok berusaha menenangkan Rani dan menyuruh Rani untuk berdoa agar ayah dan ibu serta kakaknya baik-baik saja tidak terjadi apapun disana.
Rani merasa lega walaupun hanya si mbo yang nemenin Rani itu saja sudah cukup karena om dan tantenya memang sangat sibuk dengan pekerjaannya.
Rani merasa sudah agak mendingan jadi Rani berusaha untuk duduk dan menonton TV saja menghilangkan rasa khawatir terhadap apa yang terjadi terhadap keluarganya di negeri orang terutama ayahnya.
Rani hanya mencoba untuk fokus ke hal lain yang membuatnya senang supaya tidak lagi sedih namun sangat sulit tetap saja dalam pikirannya selalu terbayang sosok ayah dan keluarganya.
Rani bangkit dari duduknya dan menghampiri Simbok yang sedang beres-beres di ruang belakang, Mbok tersenyum terhadap Rani dan mengajaknya untuk melakukan kegiatan yang bisa sedikit menghibur hatinya.
Di saat sedang melakukan kegiatan yang sedikit membuatnya lega tiba- tiba ada yang mengetuk pintu ruang tamu, mbo langsung berdiri dan menghampiri pintu serta membukanya.
Mbok langsung berbinar terlihat senang saat sosok ganteng yang ada di hadapannya tersenyum dan menanyakan keberadaan Rani.
Mbok menyuruhnya masuk terlebih dahulu dan melihat ke arah Rani yang sedang melipat keresek agar tersimpan Rapi dilemari dapur sambil memasang raut muka sendu.
Perlahan Rama mendekati Rani secara perlahan dan menyapanya dengan sangat hati- hati. Tidak disangka respon Rani yang tiba- tiba menangis sambil memeluk Rama.
Rama yang canggung menjadi kikuk dan bingung sambil melirik ke arah si mbo, sedangkan Simbok yang paham dengan perasaan Rani saat ini yang sedang rapuh hanya bisa mengangguk sambil bersedih merasa kasihan terhadap apa yang dialami oleh Rani.
Rama mencoba menenangkannya karena hanya itu yang saat ini bisa Rama lakukan, Rama tidak ingin Rani merasa memanfaatkan situasi yang sangat tidak kondusif.
Setelah Rani merasa tenang Rama mengajaknya untuk mengambil wudhu dan sholat berjamaah serta berdoa bersama untuk kesembuhan dan kelancaran operasi ayahnya Rani.
Dalam hatinya Rani sangat kagum melihat Rama yang taat akan ibadahnya serta sikapnya yang dewasa juga rasa nyaman dan tenang saat Rani berada dekat Rama.
Apa laki-laki yang ada dihadapannya ini adalah calon imamnya kelak yang bisa membimbing dan menuntunnya dalam rumah tangga.
Rani berdoa semua yang terbaik untuk diri dan keluarganya tidak lupa juga Rani pasrahkan masalah jodohnya kepada Allah SWT.
Rama yang melihat Rani sudah lebih tenang dan terlihat jauh lebih baik dari pertama kali datang, mengajak Rani untuk keluar rumah sedikit mencari hiburan agar lebih semangat menjalani hari-harinya.
Rani mengangguk tanda setuju dan meminta izin si mbo yang ada dirumah. Setelah mendapat izin Rani dan Rama segera berangkat menggunakan kendaraan kesayangannya dengan hati sedikit lega saat melihat Rani lebih tenang.
Rama menanyakan kepada Rani ingin pergi kemana namun Rani tidak menjawabnya dan hanya diam serta melihat kearah jendela seperti sedang melamun.
Rama langsung melajukan mobilnya menuju Pantai yang mungkin bisa membuat suasana hati Rani jauh lebih tenang.
Rama membawa Rani ke HEHA OCEAN VIEW karena tempat wisata tersebut selain tempat wisata kekinian yang sangat populer dengan banyak spot foto keren berlatar belakang laut. Heha ocean view bisa dijangkau dalam 90 menit dari kota Jogja.
Sesampainya di tempat tujuan, Rama langsung mengajak Rani untuk turun dan menikmati tempat wisata tersebut dengan berjalan kaki.
Awalnya, Rani terlihat enggan namun melihat suasana yang sungguh menenangkan melihat hamparan laut yang sangat indah serta deru suara ombak yang membuat bangkit semangat yang sudah hampir sirna.
Rani sangat bersyukur kenal dengan Rama yang bisa membuatnya tenang dan nyaman. Dalam hati Rani merasa ingin sekali menjawab pertanyaan yang pernah dilontarkan Rama kepadanya malam lalu, namun ada sedikit ragu dalam diri Rani takut mengecewakan yang kesekian kalinya dalam menjalin hubungan.
Rani mengajaknya berhenti berjalan dan menghampiri pedagang yang menjual minuman kelapa yang masih muda dan segar.
Rama memberikannya kepada Rani dan untuk dirinya, mereka menuju tempat duduk menghadap Pantai, Rama melirik ke arah Rani dan bertanya, “Bagaimana perasaanmu sekarang?”
“Alhamdulillah, sudah lega. Tadi Kakak pun kirim pesan bahwa mereka disana baik-baik saja dan meminta Rani untuk mendoakan mereka.” Jawab Rani.
“Syukurlah kalau Rani sudah baik- baik saja, Mas senang dengarnya dan mas ajak Rani ke Pantai jadi tidak sia- sia.” Ucap Rama.
“Justru Rani ingin berterima kasih kepada mas Rama yang sudah bisa menenangkan dan menghibur Rani.” Ucap Rani.
Rama berdiri langsung mengulurkan tangannya kepada Rani dan mengajaknya bercanda sambil mencipratkan air ke arah Rani.
Tidak mau kalah oleh Rama, Rani pun segera mengejar Rama dan melakukan hal yang sama terhadap Rama, mereka terlihat sangat serasi dan cocok seperti sepasang kekasih namun itu Kembali lagi pada takdir yang sudah tersirat apakah mereka berjodoh atau tidak.
Setelah keadaan sudah baik dan tenang Rani juga terlihat sudah mulai ceria dan mau tersenyum Rama mengajaknya untuk melihat sunset sekalian makan makanan yang khas.
Rani terlihat senang dan sangat lahap memakan makanan yang Rama pilihkan. Rama ingin sekali menyibakkan kerudung Rani yang tertiup angin, namun Rama tidak berani jadi Rama menyuruh Rani untuk membenarkan kerudungnya yang tertiup angin laut.
Rani tersenyum melihat tingkah canggung Rama terhadapnya sungguh laki- laki yang sangat menjaga etika. Rani jadi merasa malu saat tadi Rani memeluknya tiba- tiba saat bertemu dengannya tadi pagi.
Rani langsung berterima kasih pada Rama dan tersenyum senang melihat Rama yang sangat menghargainya. Rama pun balas tersenyum dan Kembali mereka menikmati suasana Pantai dan tidak lupa mengabadikan momen-momen terindah dengan jepretan – jepretan handalnya dengan kecanggihan kamera handphone mereka masing – masing.
Sementara itu, Om dan Tante merasa khawatir terhadap Rani dan langsung pulang setelah urusan pekerjaannya selesai.
Namun, sesampainya di rumah, Simbok memberitahu bahwa Rani diajak keluar oleh Rama dengan alasan untuk menghibur Rani yang sedang bersedih.
Om dan Tante sedikit lega namun juga khawatir kalau Rama akan kesulitan membujuk Rani yang keras kepala. Tidak berselang lama ponsel Tante berbunyi tanda ada pesan masuk dan itu dari Rama yang memberitahukan keadaan Rani yang sudah jauh lebih baik dan mereka sekarang di jalan menuju pulang.
Tante tersenyum lega dan sedikit tenang sehingga lekas menyampaikannya terhadap suaminya dan mereka pun segera beristirahat.
Kreator : Rani.Ramayanti
Part 15: Warung Kopi Klotok Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]
Part 16 : Alun – Alun Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]
Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]
Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]
Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]
Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]
Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Comment Closed: Djogjakarta I’M in love (Part ⅩⅤII)
Sorry, comment are closed for this post.