Part 8 : UGM (Universitas Gadjah Mada)
Rani terbangun seperti biasa menjalankan ibadah sholat subuh, kemudian Rani langsung membantu tantenya yang sedang memasak di dapur.
Tantenya sangat senang melihat Rani menghampirinya dan mengatakan untuk segera bersiap-siap karena hari ini tantenya mau membawa Rani ke kampus UGM, tempat tante dan suaminya bekerja.
Rani tersenyum dan mengangguk dengan sopan setelah membantu tantenya beres-beres di dapur dan menyiapkan sarapan Rani segera bergegas ke kamarnya untuk bersiap-siap ikut ke kampus UGM bersama tante dan omnya.
Sementara itu adiknya Sinta segera pamit untuk Kembali ke pesantren untuk menimba ilmu dan memperdalam akhlak serta ilmu agama.
Tante mengantarnya sampai di halaman depan karena tante suka baper (bawa perasaan) bila langsung melihat kepergian anaknya yang dijemput oleh mobil yang khusus menjemputnya.
Sambil menyeka air matanya, tante melihat Rani yang sengaja menghampirinya dan memeluknya. Rani tahu bagaimana perasaan tantenya sama persis seperti ibunya saat pertama kali Rani pergi kuliah di Bandung.
Om datang dengan pakaian yang sudah rapih dan menenteng tas kerja, kemudian membujuk tante supaya segera bersiap untuk pergi ke kampus karena waktu sudah semakin siang.
Tante sebetulnya sudah siap tinggal membawa tas dan pakai sepatu saja, jadi kami tidak perlu lama menunggu. Kami segera berangkat ke kampus.
Setelah om memarkirkan mobilnya di parkiran yang khusus dosen, kami segera turun. Rani sangat takjub melihat sekeliling kampus UGM yang sangat terkenal.
Tante dan omnya menyarankan Rani untuk berkeliling sementara om dan tantenya ada jadwal rapat. Rani pun mengangguk tanda setuju.
Rani berkeliling melewati Lorong yang lumayan Panjang, melihat- lihat sekitar gedung yang terdiri dari beberapa Fakultas itu.
Tanpa sengaja Rama yang kebetulan sedang berjalan menuju Lorong dimana Rani berada sangat senang, karena Rama Kembali dipertemukan bersama Rani secara kebetulan.
Rama :”Assalamualaikum, Rani ada di kampus ini juga, mau ke fakultas apa? Biar mas bantu.” Kata Rama.
Rani :”Waalaikumsalam, maaf sebenarnya saya hanya ikut tante dan om katanya biar ngga bosen tunggu di rumah, karena di rumah tidak ada orang, mas Rama ada di kampus ini pasti ada kerjaan ya?”
Rama :”Mas tadi ketemu teman yang kebetulan mengambil jurusan yang sama saat kuliah kemudian meminta bantuan mas dan mengajak ke kampus ini.”
Rani :”Oh, kalau gitu mas lanjut saja bertemu temannya jangan terganggu sama Rani.”
Rama :”Justru mas tidak merasa terganggu melainkan sangat bersyukur, mari ikut mas berkeliling tapi setelah mas bertemu seorang teman dan mengenalkannya sama Rani.”
Rani :”Tapi, apa Rani tidak mengganggu mas dengan teman mas itu?”
Rama :”Tentu tidak, sangat tidak mengganggu, ayo biar cepat dan tidak terlalu siang nanti berkelilingnya panas.”
Rani hanya mengangguk tanda setuju tanpa mengatakan apa-apa. Akhirnya mereka segera meninggalkan Lorong menuju gedung fakultas teknik dengan jurusan arsitek. Rama mengetuk pintu temannya yang kebetulan sudah menjadi dosen di kampus tersebut. Dengan perasaan senang Jaka temannya Rama langsung memeluk Rama, namun setelahnya Jaka bingung melihat seorang gadis belia nan cantik yang tidak jauh dari Rama.
Rama menyadari kebingungan Jaka namun Rama segera mengajak Jaka untuk mengobrol ke topik yang akan mereka bahas agar segera selesai karena ingin cepat mengajak Rani untuk berkeliling.
Jaka menangkap sesuatu yang berbeda dari sikap Rama yang terlihat terburu-buru saat ngobrol dengannya. Rama selalu melihat kearah Rani, kadang mengabaikan topik yang sedang mereka bicarakan karena Rama tidak fokus.
Jaka langsung menyudahi kesepakatan yang akan mereka buat, Rama disuruh untuk menghubunginya nanti malam dengan alasan Jaka akan ada rapat pagi ini, padahal kenyataannya Jaka hanya tidak tega melihat sahabatnya yang sudah mulai move on, dan berharap Rani yang tadi dikenalkannya menjadi tambatan hatinya yang terakhir.
Rama akhirnya merasa tidak enak karena sudah tidak fokus dan meminta maaf sebelum berpamitan pada Jaka. Setelah dapat persetujuan dari Jaka, Rama langsung keluar dan langsung mengajak Rani untuk berkeliling.
Sebenarnya Rani bingung karena pertemuan Rama dengan temannya sebentar banget padahal setahu Rani kalau membicarakan masalah mengenai gambar gedung itu cukup memakan waktu.
Rani tidak ingin bertanya banyak tentang itu pada Rama takut Rama tersinggung. Rani mengikuti arahan Rama dan mendengarkan penjelasan Rama mengenai kampus UGM.
Menurut Rama kampus UGM merupakan kampus yang sangat diperhitungkan kualitasnya baik dalam skala nasional maupun internasional. Kampus ini mempunyai 18 fakultas, satu sekolah vokasi, dan satu sekolah pascasarjana.
Saat sedang asyik berkeliling ditemani Rama, terdengar suara handphone Rani berbunyi ternyata nama tante tampak dilayar. Rani segera mengangkatnya dan Kembali menutupnya dengan wajah yang sedikit cemberut.
Rama langsung merasakan perubahan sikap Rani dan bertanya pada Rani :”Ada apa?”
Rani :”Tante dan om lagi rapat dan kemungkinan besarnya akan lama sampai sore, dan menyuruh Rani untuk pulang duluan.”
Rama :”Tenang saja kan ada mas, Rani pulangnya bareng mas nanti mas telepon tante atau mas WA tantenya, oke!”
Rani :”Beneran, terima kasih ya mas, sudah mau nganterin Rani pulang.”
Rama :”Sama-sama ayo kita lanjut kelilingnya, mumpung lagi disini.”
Setelah dirasa Rani sudah cukup berkeliling di kampus UGM, Rama mengajaknya untuk segera pulang.
Kreator : Rani.Ramayanti
Comment Closed: Djogjakarta I’M in love (Part VIII)
Sorry, comment are closed for this post.