KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Djogjakarta I’M in love (Part XXI)

    Djogjakarta I’M in love (Part XXI)

    BY 17 Jan 2025 Dilihat: 219 kali
    Djogjakarta I’M in love_alineaku

    Part 21 : Bandara Soekarno Hatta

    Dengan waktu yang tersisa sedikit, akhirnya Rama dan Rani bisa datang tepat waktu dan sampai di Bandara sesuai dengan ekspektasi.

    Rani menyambut keluarganya dengan suka cita dan penuh haru, Rani tanpa sadar langsung memeluk Ibu dan Ayah serta kakak tercintanya.

    Rasa haru yang Rani rasakan, dirasakan juga oleh Rama yang melihat keharmonisan keluarga Rani. Rasa senang Rani sangat jelas terlihat oleh Rama, begitu pula dengan keluarganya.

    Ayahnya, yang baru saja pulih dari rasa sakitnya dari bekas operasi jantung, memeluk Rani tanpa ingin melepaskannya. Semua sangat senang melihat tingkah Rani yang seperti anak- anak dan manja terhadap Ayahnya.

    Ibunya langsung membujuk Rani yang lupa bahwa mereka sedang ada di tempat umum dan langsung memeluknya untuk segera beranjak.

    Rama yang sempat terlupakan langsung memberi salam pada Ayah dan Ibu Rani serta kakaknya yang sedari tadi hanya fokus terhadap Rani saja.

    Ayahnya langsung terlihat sangat ramah saat melihat ke arah Rama yang mau datang mengantar Rani. Padahal Ayahnya tahu bahwa Rama memang sudah menyukai Rani sejak Rani masuk sekolah SMA namun karena Rani jarang datang ke Yogyakarta begitupun dengan Rama yang jarang pulang.

    Mereka sengaja dipertemukan oleh Bude dan Ibu di acara pernikahan Sinta. Karena cuma cara ini satu-satunya yang bisa mereka lakukan untuk mempersatukan mereka.

    Tanpa campur tangan Bude dan Ibu, mana mungkin mereka dapat bertemu dan bersatu melihat Rama yang sifatnya sangat dingin terhadap perempuan dan cuek sehingga orang lain segan untuk sekedar bertegur sapa.

    Ayah dan Ibu Rani langsung meminta Rani untuk segera beranjak dari tempatnya kini berada dan segera meninggalkan Bandara Soekarno Hatta menuju Bogor.

    Di perjalanan menuju parkiran Rama asyik ngobrol dengan kakaknya Rani. Sementara Rani selalu nempel sama ayah dan ibunya.

    Mereka langsung naik kendaraan yang sudah disiapkan oleh supir yang sudah bekerja lama di keluarga Rani. Rani sangat ingin ikut naik mobil bersama keluarganya namun Rani harus ikut dengan Rama.

    Rama terus memasang senyum yang sangat hangat saat dekat dengan Rani maupun keluarganya. Rani pamit dan mencium tangan kedua orang tuanya untuk menggunakan kendaraan yang sudah disediakan Rama.

    Ayah Rani tersenyum manis begitupun dengan ibunya entah apa yang janggal padahal tidak terjadi apapun yang membuatnya heran namun Rani merasa sedih.

    Memang sedikit tidak masuk diakal bahwa mereka akan pergi berjauhan, toh cuma berbeda mobil saja tetapi dengan tujuan yang sama.

    Rani segera menepis rasa yang menurutnya tidak masuk akal. Sungguh diluar dugaan bahwa yang Rani rasakan dirasakan pula oleh Rama.

    Rama menyadari raut muka sedih yang tersirat di wajah Rani seperti menyimpan kesedihan yang mendalam padahal tidak ada yang terjadi pada keluarga Rani terutama Ayahnya yang sudah baik- baik saja setelah operasinya berhasil di luar negeri. 

    Rama dengan hati-hati membelai kepala Rani dengan lembut dan menenangkan Rani agar rani terlihat nyaman sebelum kendaraan melaju.

    Rani berusaha sekuat mungkin untuk mengusir rasa yang sangat tidak nyaman selama perjalanan, Rani merasa sangat rindu dan kangen terhadap ayah, ibu dan kakaknya entah mengapa rasa itu semakin kuat. Padahal baru saja Rani dan keluarganya berpisah beberapa jam yang lalu.

    Rani selalu merasa bahwa pertemuannya di Bandara Soekarno Hatta akan menjadi hari terakhir Rani bertemu dan memeluk keluarganya.

    Tanpa terasa Rani meneteskan air mata yang terus mengalir tanpa henti membasahi pipinya yang mulus dan kejadian itu sangat membingungkan bagi Rama.

    Dengan rasa sayang dan penuh perhatian terhadap Rani , Rama langsung bertanya kepada Rani. 

    “Sayang, apa yang terjadi sampai kamu harus menangis? Apakah Mas membuat Rani tidak nyaman?”

    Rani cuma terdiam dan tiba-tiba langsung memeluk Rama yang sedang menyetir mobil sehingga harus menepi terlebih dahulu.

    “Maaf Mas, Rani peluk sebentar. Rani tidak tahu ini perasaan apa sampai susah untuk menghilangkannya. Rani hanya merasa kalau di Bandara Soekarno Hatta tadi adalah pertemuan Rani terakhir bersama keluarga Rani.”

    Kata Rani sambil memeluk Rama dan menangis. Rama sangat kaget mendengar penuturan dari Rani dan merasa aneh juga terhadap perasaan Rani, padahal Rama dan Rani ini juga akan mengunjungi rumahnya di Bogor dan otomatis Rani dan keluarganya pasti bertemu Kembali.

    Rani juga bingung dengan perasaannya mengapa harus merasa sedih yang teramat sangat seakan-akan Rani tidak akan pernah bertemu lagi dengan keluarganya.

    Rama terlihat sedikit kecewa terhadap Rani yang selalu memikirkan hal yang belum terjadi bahkan mungkin tidak akan terjadi.

    Rani dituntun Rama untuk beristighfar dan memohon maaf serta perlindungan terhadap Allah SWT. Rani segera melakukannya karena apa yang dikatakan Rama memang benar adanya.

    Setelah Rama melihat Rani tenang dan terlihat nyaman, Rama pun langsung melanjutkan perjalanannya menuju rumah Rani di Bogor.

     

     

    Kreator : Rani.Ramayanti

    Bagikan ke

    Comment Closed: Djogjakarta I’M in love (Part XXI)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021