Kakiku berusaha melangkah
Hendak kemana?
Mencari anak-anakku
Tapi tidak bisa
Tanganku berusaha meraih
Untuk apa?
Memeluk anak-anakku
Tapi tidak bisa
Seluruh tubuhku diam membisu
Tak peduli biru rinduku
Tak peduli perih kuatirku
Tak peduli panik ketidak berdayaanku
Keruh, hancur, luluh.
Ah… tiba sudah, di ujung lelahku
Dalam diam yang kusangka mati
Ah… ternyata masih di sini
Masih ada jiwa dan ruh
Yang sendirian terapung
Di atas perahu kecil
Yang hanya muat satu tubuh
Mengapung di lautan Kuatir
Mengapung di lautan Takut
Mengapung di lautan Duka
Mengapung di lautan Sengsara
Mengapung di lautan Derita
Yang sanggup mendaras cerita
Masih ada sepasang mata
Yang sanggup membara
Meneteskan duka
Mengalirkan luka
Mengucurkan derita
Menderaikan mantra-mantra cinta
Yang merana…
Maka, ruh, jiwa, dan sepasang mata yang tersisa
Menghadap Sang Pencipta
Dengan seluruh daya yang masih dipunyainya
Menata persembahan sebisanya
Menyuguhkan pujian syukur sebisanya
Menaikkan hormat sebisanya
Merangkai narasi nestapa sebisanya
Hingga di ujung senja
Ketika temaram menggantikan cahaya
Sepasang lengan sayang-Nya
Memeluk erat mereka berdua
Memeluk erat kami bertiga
Dengan kuat kuasa cinta-Nya.
Medio Mei, setengah sepuluh pagi.
Kreator : E.B. Mustafa
Comment Closed: Doaku Memelukmu
Sorry, comment are closed for this post.