KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Dua Dunia Atan part 3

    Dua Dunia Atan part 3

    BY 29 Des 2024 Dilihat: 139 kali
    Dua Dunia Atan_alineaku

    BANG SAM

    Namanya sebenarnya cukup terkenal, tetapi terkenal mangkir kalau berhutang. Itulah yang terpikirkan Atan kalau teringat dengan Bang Sam. Ingin rasanya mengganti namanya menjadi Bangsat. Akan tetapi terlalu kasar jika memanggilnya demikian. Maaf bukan maksud menyinggung seseorang.

    Orangnya masih muda. Umurnya sekitar 21 tahun. Pendidikannya hanya tamat SMP di Sedanau. Tapi karena sudah lama menganggur sehingga dia terlihat dewasa dari umurnya. 

    Karena sifatnya suka mangkir bila berjanji, membuat Atan malas melewati depan rumahnya. Namun hari ini Atan tidak dapat menolak karena begitu lewat di depan rumahnya, Bang Sam sudah berdiri di depan pintu 

    ”Atan, sini!” panggil Sam

    ”Ya, Bang.” jawab Atan sambil memutar arah ke rumah Sam.

    ”Rotinya dua, ya.”

    ”Utang atau tunai, Bang?” 

    ”Ya utang, lah.”

    ”Aduh, Bang. Yang kemarin juga belum bayar. Nanti saya dimarahi Emak lagi.”

    ”Tenang, Tan. Nanti kalau dah dapat uang dari A Tiam, Abang bayar lah.”

    Atan tercenung sejenak. Perasaannya Sam tak pernah bekerja di tempat A Tiam.

     

    Selama ini Sam dikenal sebagai anak pemalas di kampung. Tapi syukurlah, kalau memang dia sudah mau bekerja. 

    “Ya lah, Bang. Tapi janji ya, dapat uang dari A Tiam, Abang akan bayar.”

    Beres, Tan.”

    Kemudian, Atan berlalu dengan wajah kurang semangat. Selanjutnya, Atan menyusuri rumah-rumah langganannya. Kemudian baru pulang ke rumah. 

    ”Habis, Nak?” Tanya ibu Atan.

    ”Habis, tapi Bang Sam tu ngutang lagi.”

    ’Ya sudah, tak apa-apa.”

    ”Mana boleh, Mak. Kalau begini terus tekor kita Mak.” Atan mencoba protes ke Emak-nya.

    ”Ya sudah, mandi sana.”

    ”Mak suka begitu.” Atan masih protes sambil berlalu. Kemudian berlari menuju sumur dekat rumah untuk mandi.

    Ibunya sibuk mempersiapkan roti untuk diantar ke warung Haji Harun. Hari ini agak banyak karena ada kapal dari Semarang yang merapat di pelabuhan.

    ”Mak, ini rotinya ya?”

    ”Ya, Nak. Hati-hati, ya.” ibu Atan memperingatkan anaknya. Sebentar saja Atan telah menghilang di tikungan jalan dengan sepeda ontelnya. 

    Setelah sampai di warung Haji Harun, Atan meletakkan keranjang rotinya di meja.

    ”Berapa, Tan?” tanya Haji Harun.

    ”Enam puluh, Aki Aji.”jawab Atan.

    ”Banyak hari ini rotinya, Tan.”

    Kate Mak, banyak orang kapal. Jadi lebih sikit.”

    Kemudian Atan segera berlalu. Dia segera pulang ke rumah. Hari ini Atan tidak mengambil es di pabrik karena hari Minggu. Jadi dia tidak berjualan es. 

    Saat sore tiba Atan segera mengambil roti di warung Haji Harun, Pada saat itu Atan ternampak Sam. Geramnya pada Sam kembali muncul. Secara diam-diam Atan mengikuti Sam. Atan ingin membuktikan kata Sam bahwa dia sudah bekerja. Atan melihat Sam masuk ke kedai A Tiam. Agaknya benar Sam sekarang sudah bekerja ditempat A Tiam pikir Atan. Lalu Sam keluar lagi. Atan bersembunyi di sebelah lorong Wan Nazar. Kemudian Atan masuk ke kedai A Tiam.

    Apek Tiam, Bang Sam kerja disini ya?” tanya Atan pada A Tiam.

    ”Hei Atan, Bapakmu udah pulang belum?”

    ”Aaah, Apek. Kita tanya lain, jawab lain.”

    ”Ya, Tan. Dia angkat barang kalau ada kapal masuk lah. Ini hari ada kapal Semarang kan? Jadi dia angkat barang Apek ho. Ada apa Tan?”

    ”Tak ada apa-apa, Pek. Cuma itu, Bang Sam ada hutang sama saya.” jelas Atan.

    ”Oooooh, banyak?”

    ”Tak banyak, Pek. Empat buah roti saja. Nanti kalau Apek mau bayar, potong ya roti saya empat buah.”

    ”Berapa tu harga empat buah roti?” tanya A Tiam.

    ”Seratus rupiah, Pek.” jawab Atan.

    Haiya Atan, Atan. Cuma selatus ho. Ini Apek bayar sekarang saja ya.” kata A Tiam sambil membuka laci dan mengeluarkan uang untuk diberikan pada Atan.

    ”Tak usah, Apek. Saya tunggu uang gaji Bang Sam saja.”

    ”Tak apa, Atan. Nanti Apek potong gaji Sam itu, ya.” Kata A Tiam sambil mengusap kepala Atan.

    Akhirnya, Atan terpaksa menerima uang dari A Tiam. Kemudian segera berlalu meninggalkan kedai tersebut menuju warung Haji Harun mengambil roti yang dititipkan pagi tadi. Dalam perjalanan pulang Atan merasa sangat puas karena telah berhasil menagih hutang Sam padanya. Sesampai di rumah, Atan menceritakan kepada ibunya tentang kejadian di kedai A Tiam. 

    ” Aduh, Tan. Mengapa, Nak? Kasian Bang Sam tu nanti.”

    ”Biar saja, Mak. Bang Sam memang harus digitukan. Kalau tidak, takkan dibayarnya utang roti tu.” jawab Atan.

    ”Bukan begitu, Nak. Kita kan tidak tahu kebutuhan Bang Sam itu. Mungkin dia sangat butuh uang tersebut.”

    ”Kita juga butuh duit, Mak.”

    ”Iya kita juga perlu duit, tapi bang Sam itu mungkin lebih perlu dari kita.”

    ”Jadi dibalekkan uang ini?” tanya Atan.

    ”Ya, balikkan! Sekarang Atan ke tempat Bang Sam, minta maaf.”

    ”Tak mau lah, Mak.”

    ”Gini aja, antar ni sisa roti ke rumahnya. Katakan dari Mak, ya.” pinta Ibu Atan.

    Akhirnya, dengan langkah terpaksa, Atan membawa roti menuju ke rumah Sam. Sesampai di rumahnya, Sam menyambut Atan.

    ”Ada apa, Tan?”

    ”Bang, Atan minta maaf.”

    ”Maaf apa, Tan?” tanya Sam sedikit bingung.

    ”Tadi, Atan minta Apek A Tiam bayar utang Bang Sam.”

    ”Tak ada lah. Tadi A Tiam bayar upah Bang Sam pol.”

    ”Jadi tadi uang yang Apek A Tiam kasih dari mana?”

    ”Mana Bang Sam tahu.”

    ”Sudah lah Bang. Atan Bingung. Atan balik lah.”

    ”Ya Tan. Eh, itu di kantong tu apa, Tan?” tanya Sam.

    ”Oh ya, ini roti dari Mak.” jawab Atan sambil berbalik dan menyerahkan roti pada Sam. Kemudian bergegas pulang ke rumah. Pikirannya tetap masih dalam kebingungan.

    ****

     

    beres = gampang

    pol = penuh

     

     

    Kreator : Syafaruddin

    Bagikan ke

    Comment Closed: Dua Dunia Atan part 3

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021