KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Dua Penawar

    Dua Penawar

    BY 17 Feb 2025 Dilihat: 127 kali
    Perihal Mengelola Rasa_alineaku

    Suatu ketika, kita ingin menempuhi sebuah air terjun yang indah, konon katanya banyak orang memuji keindahan air terjun itu. Semua orang menginginkan melihat indahnya butiran air yang turun menerpa bebatuan di bawahnya. Perjalanan pun dilakukan untuk menyaksikan keindahan tersebut. 

     

    Pernahkah kita mendengar, tempat dimana air terjun berada mudah untuk dijangkau?, Mungkin sedikit yang tanpa licin, lumut bebatuan dan naik turun tracking menujunya. Hampir tidak kita temukan air terjun tanpa medan yang sudah kita sebutkan tadi. 

     

    Tahukah kita, saat menempuhi air terjun itu, kita bertemu banyak hal yang kadang membuat kita tergelincir, tapi tetap berusaha bangun lagi semata mata ingin dapat melihat keindahan air terjun itu. Semua aral yang kita temui selama perjalanan sungguh ingin kita lalui. 

    Tapi, selama perjalanan itu kita lelah, kita sering mengeluh.

     

    “Sudah, sampai sini saja.”

    “Duh, ini sudah cukup melelahkan.”

    “Nggak lanjut deh, pegel kaki.” 

    Dan, seterusnya. 

     

    Yang jadi pertanyaan, masihkah kita ingin melihat air terjun itu?, tentu berusaha ingin memenuhi niat awal ketika terbesit dalam hati ingin mengunjunginya. Itulah yang memotivasi kita ingin melihatnya dan ditambah lagi sudah separuh perjalanan menuju kesana, sedangkan medan semakin berat. 

     

    Air terjun kita ibaratkan sebagai puncak sebuah nikmat, jalan terjal bebatuan lumut licin, naik turun medan, itu sabar yang tengah kita jalani. Memilih untuk mengeluh dan banyak menggerutu, atau nikmati perjalanan meski ada keluh tapi tetap dijalani, yakin sampai. Itulah Syukur. 

     

    Hanya kita yang bisa mengukur diri, akankah kita bersyukur atas sabar yang tengah kita tempuhi. Pakaian kesyukuran akan menjadi pelindung dikala badai menerpa lorong-lorong kesabaran, ia melindungi dari penatnya dan sesaknya dada akan tumpukan keluh yang ingin diluapkan. Tanpa syukur, rasa sabar akan hambar, camping dan berserakan. Sabar dan syukur adalah teman setia untuk menempuhi medan terjal menuju air terjun kenikmatan dari-Nya. Medan itu sama sama berat, baik kita bersyukur ataupun tidak. 

     

    Begitulah ketika berupaya menjalani sebuah ujian, apapun itu ujiannya. Sabar bukan berarti diam, namun tetap berjalan, bukan berarti tidak bersedih, bukan? Namun, lebih mengutamakan bersyukur dalam menjalaninya. Sejauh itu, sabar dan syukur menjadi penawar bagi luka ataupun kepahitan yang dirasa. 

     

     

    Kreator : Diyah Laili

    Bagikan ke

    Comment Closed: Dua Penawar

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021