Penulis : Suryani Lulies Kabes (Member KMO Alineaku)
Saya, berpikir saya mampu berdiri sendiri dengan dua peran sebagai mama sekaligus berperan sebagai bapa, untuk merawat putri kecil semata wayang. Saat bayi sampai berusia 6 tahun bukanlah waktu yang singkat namun kekuatan datang dari dalam dirinya, saat dia mampu merangkai kata, dan menjadi teman berbagi cerita.
Kadang pertanyaan dilontarkan, mama !!! Papa saya dimana iya mama ini sudah jadi papa untuk kamu ketika hati tak siap mulut berucap tanpa banyak berpikir menjadi kunci jawaban dari kenyataan hidup. Diapun menjadikan hal itu menjadi sebuah pegangan saat datang pertanyaan yang serupa dari sekelilingnya, dengan polosnya dia akan jawab mama saya itu sudah jadi papa saya …. Hebatkan mama saya bisa jadi laki-laki menurut pengertiannya dia. Pernyataan yang tak mampu disampaikan oleh anak-anak seusianya, yang membuat saya kuat untuk melalui tantangan walau disisi lain hati tersayat.
Bahagia saat melihat ada seberkas senyuman manis dari wajah mungil itu, tapi sebaliknya tak mampu melihat bak dihujam belati saat air mata membasahi pipinya, kadang terlintas apakah saya salah atau egois membuat air mata tak mampu saya bendung sendiri, namun ada ungkapan syukur tersendiri kepada Tuhan yang memberikan pengertian yang luar biasa di usia sekecil ini.
Seiring berjalannya waktu rasa ketidakmampuan saya ditelan usia saya sadar dan kadang merasa menjadi sosok perempuan sempurna yang diijinkan bisa mengandung dan melahirkan, diusia muda saat itu jika terbayang kembali masa-masa sulit membesarkan dan merawat putri kecil ini sendiri, terlintas bahwa pikiran saya tidak seburuk perempuan lain yang tidak mampu bertanggungjawab dan frustasi hingga mengambil keputusan dengan mengorbankan diri sendiri bahkan mengorbankan anaknya, padahal di belahan bumi lain dan sekitar kita pun banyak wanita yang sudah berumah tangga akan tetapi belum memiliki kesempatan yang sama seperti saya dan beberapa perempuan lainya. Serasa menjadi dewi penolong yang memiliki sayap tak kasatmata untuk melindungi dan menaungi jiwa kecil ini.
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: Dua Peran Dalam Satu Jiwa
Sorry, comment are closed for this post.