KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Dua Puluhan

    Dua Puluhan

    BY 07 Des 2022 Dilihat: 204 kali

    Penulis : Mita Taurina Agustin Putri (Member KMO Alineaku)

    Dua Puluhan…

    Menjadi dewasa adalah bukan hal yang mudah

    Tidak semua orang bisa tumbuh menjadi dewasa,dengan sesungguh-sungguhnya dewasa

    Menjadi dewasa bukan hal yang mudah

    Banyak orang merasa tidak siap, atau bahkan tidak pernah siap dengan dewasa

    Dua Puluhan…

    Angka biasa untuk memulai suatu fase hidup baru

    Mungkin menjadi dewasa begitu menakutkan

    Tidak hanya memikirkan diri sendiri

    Tapi ini soal memulai memikirkan langkah menuju masa depan

    Dua Puluhan…

    Kadang takut menghampiri

    Membuat keputusan sendiri bukan hal yang mudah bagi sebagian orang

    Sebelumnya banyak diberikan bantuan untuk memilih

    Namun dua puluhan mengajarkan kita untuk bisa memiliki pilihan sendiri

    Walaupun kadang rasanya takut menghadapi konsekuensi yang ada

    Karena memang akan selalu ada konsekuensi dari apa yang kita pilih

    Dua Puluhan…

    Akankah diangka ini seindah yang dibayangkan

    Kisah cinta yang mulus dimulai sebelum duapuluhan

    Pekerjaan yang di rangkai sebelum duapuluhan

    Kenyataannya tak seindah itu

    Justru duapuluhan adalah awal kita mengenal luka

    Luka yang kadang kita sebabkan karena keputusan-keputusan yang kita ambil

    Luka karena memulai sesuatu yang baru

    Sering kali menipu diri, semua baik-baik saja

    Sering tertawa keras demi menutupi kekalutan

    Padahal hati nyatanya resah bahkan hingga ingin menangis

    Sering kali kita tampak terlihat dewasa bahkan sebelum duapuluhan

    Nyatanya itu hanya hal bijak yang sesaat datang karena suatu hal

    Dua Puluhan bukan permulaan yang mudah

    Tapi akan dialami oleh semua orang

    Kita hanya perlu perlahan melangkah dan menikmati setiap prosesnya

    Kadang kita bahkan dibiarkan sulit bernapas, sampai diri ingin menyerah

    Tapi itulah permulaan menuju dewasa

    Kita diajarkan jatuh untuk kemudian dapat bangkit lagi dengan kita yang baru

    Dua Puluhan…

    Sesekali kita masih menyenggol hal kekanakan

    Masih memikirkan bagaimana menyenangkan diri tanpa memikirkan hal lain

    Masih selalu memikirkan aku, aku, dan aku

    Tapi tenang sampai kapanpun, sedewasa apapun kita nantinya

    Nyatanya kita masih membutuhkan keakuan yang akan memudar seiring bertambahnya duapuluhan itu

    Dua Puluhan…

    Masih akan memberikan kita banyak keleluasaan meskipun akan ada hari dimana kamu tercekat dan ingin menyerah

    Tapi sesekali menghadiri konser musik, bernyanyi keras sambil memandang pujaan hati sampai suara menghilang adalah obat mujarab meskipun sesaat

    Tapi setidaknya itulah perjuangan awal dua puluhan…


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Dua Puluhan

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021