KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Dukungan dari Orang-Orang Tersayang

    Dukungan dari Orang-Orang Tersayang

    BY 24 Jun 2024 Dilihat: 137 kali
    Dukungan dari Orang-Orang Tersayang_alineaku

    Jesi, seorang individu yang kuat dan tangguh, telah menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya. Namun, dia selalu mendapatkan dukungan yang luar biasa dari orang-orang tersayang di sekitarnya. Hari itu, saat senja yang indah, Jesi duduk di teras rumah bersama kedua orang tuanya, Bapak Edy dan Ibu Mar, serta beberapa kucing peliharaannya. Mereka menikmati momen senja yang sebentar lagi akan berganti ke malam hari yang tenang dan penuh kehangatan. Ditemani oleh teh hangat dan beberapa gorengan, menambah kehangatan yang luar biasa di keluarga kecil itu. 

     

    Saat itu, Jesi merasa sangat bahagia karena dia bisa berbagi segala cerita dan curahan hatinya kepada kedua orang tuanya. Dalam obrolan santai mereka, Jesi menceritakan tentang teman-teman yang menyebalkan, hari-hari yang menyenangkan, dan tugas-tugas yang menantang yang diberikan oleh para guru. Jesi merasa nyaman dan aman untuk berbagi segala hal kepada kedua orang tuanya, karena mereka selalu mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberikan dukungan yang tak tergantikan.

     

    Bapak Edy dan Ibu Mar memberikan nasihat bijak dan kata-kata penyemangat kepada Jesi. Mereka mengingatkan Jesi untuk tetap semangat dan tegar dalam menghadapi kehidupan. Mereka menjelaskan bahwa hidup tidak selalu adil, tetapi Jesi harus tetap fokus pada tujuan dan menjalani hidup dengan semangat yang tinggi. Mereka meyakinkan Jesi bahwa tidak ada yang bisa menghentikannya jika dia tetap berusaha dan tidak menyerah. Bapak Edy dan Ibu Mar atau orang tua Jesi berharap kepada Jesi untuk menyelesaikan pendidikannya dengan baik dan tidak terganggu oleh hal-hal apapun. Dan Jesi juga mendengarkan nasihat-nasihat yang disampaikan oleh orang tuanya itu.

     

    Jesi merasa terhibur dengan kata-kata yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Mereka memberikan dukungan emosional yang sangat berarti bagi Jesi. Mereka mengajarkan pentingnya kesabaran, ketekunan, dan keberanian dalam menghadapi setiap rintangan yang muncul dalam hidup. Jesi merasa beruntung memiliki kedua orang tua yang selalu ada untuknya, memberikan dukungan dan cinta tanpa syarat. Jesi juga bersyukur karena sedari kecil, dia selalu dekat dengan kedua orang tuanya. Bahkan tak jarang, Jesi juga ikut ke sekolah orang tuanya untuk mengajar. Ibu dan Bapak Jesi tidak sungkan membawa Jesi ke sekolah mereka, karena mereka berpikir, jika tidak ada mereka saat ini, siapa lagi yang akan membawa Jesi melihat momen-momen indah dan penuh pelajaran seperti ini. Tak jarang juga Jesi menangis karena orang tuanya sangat lama mengajar di kelas. Jadi terkadang, Ibu Mar memberikan Jesi uang untuk jajan di kantin belakang sekolah. Biasanya setiap hari, Jesi selalu ikut Ibunya ke sekolah setiap habis belajar di SD. Dan ibunya pun sudah mempersiapkan segala barang yang akan dipergunakan oleh Jesi pada saat dia ikut Ibunya nanti, seperti sendal, baju ganti, dan sejumlah bekal makanan. 

     

    Tidak hanya memberikan dukungan emosional, tetapi Bapak Edy dan Ibu Mar juga memberikan dukungan fisik kepada Jesi. Mereka memberikan pelukan hangat ketika Jesi sedang menghadapi masalah atau merasa sedih. Pelukan itu memberikan rasa nyaman dan kehangatan yang membuat Jesi merasa didukung dan dicintai. Yang paling sering memeluk Jesi adalah Ibunya. Karena memang, pelukan hangat dari seorang ibu itu tiada duanya. Jesi langsung tenang ketika ibunya memeluknya. Tangisannya langsung reda. Masalah apapun itu, yang sampai membuat Jesi stress, sedih dan menangis, pasti ibunya adalah orang pertama yang memeluk dan menenangkan Jesi. 

     

    Jesi menyadari betapa pentingnya dukungan emosional dalam hidupnya. Dia menyadari bahwa tidak semua orang beruntung memiliki orang tua yang selalu mendukung dan memahami mereka sepenuhnya. Dukungan emosional dari orang-orang terdekat adalah kunci untuk menjaga keseimbangan emosi dan menghadapi setiap tantangan dengan kepala tegak.

     

    Dukungan emosional yang diberikan oleh Bapak Edy dan Ibu Mar memberikan kekuatan kepada Jesi untuk tetap tegar dan berjuang dalam menjalani kehidupan. Mereka adalah pilar yang kokoh dalam hidup Jesi, memberikan dorongan dan semangat untuk terus melangkah maju.

     

    Jesi juga menyadari bahwa dukungan emosional tidak hanya datang dari orang tua. Teman-teman dekat dan sahabat juga memberikan dukungan yang tak ternilai harganya. Mereka saling mendukung dan merangkul satu sama lain dalam kesulitan dan kegembiraan. Jesi merasa beruntung memiliki teman-teman yang mendukungnya dan selalu ada disisinya.

     

    Dalam hidup, Jesi mengalami berbagai tantangan dan perubahan. Namun, dengan dukungan emosional yang diberikan oleh orang-orang tersayang, Jesi merasa yakin dan kuat dalam menghadapi setiap situasi. Dukungan emosional memberikan Jesi kepercayaan diri dan motivasi untuk terus berjuang dan meraih impian.

     

    Jesi menghargai setiap momen dan pengalaman yang dia bagikan dengan orang-orang terdekatnya. Dia tahu bahwa mereka adalah pilar yang mendukungnya dalam hidup, dan dia berjanji untuk selalu ada untuk mereka juga. Jesi mengerti bahwa hubungan sosial dan pertemanan yang kuat adalah salah satu hal yang paling berharga dalam hidupnya.

     

     

    Kreator : JESINTA DEWI SRIKANDI

    Bagikan ke

    Comment Closed: Dukungan dari Orang-Orang Tersayang

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021