Adzan subuh sudah berkumandang beberapa menit yang lalu udara masih terasa sangat dingin aku terbangun mendengar suara ibuku yang membangunkanku bangun sholat subuh.
Dengan keadaan masih sangat mengantuk aku beranjak dari kasur, lalu pergi mengambil air wudhu kemudian melangkah ke ruang tengah untuk melaksanakan sholat subuh dua rakaat seperti biasanya. Selesai melaksanakan sholat aku memohon agar diberi kelancaran dalam lomba hari ini dan kekuatan untuk memberikan yang terbaik. Hari ini adalah hari besar bagiku. Hari ini aku akan mengikuti lomba pemilihan duta baca tingkat kabupaten pulang pisau tahun 2024. Perasaan gugup dan bersemangat bercampur menjadi satu.
Setelah membersihkan diri aku menyiapkan segala perlengkapan mulai dari buku hingga makalah yang menjadi bahan presentasi ku nanti.
Setelah itu, aku berpamitan kepada orang tuaku untuk pergi ke lokasi acara. Aku pergi bersama guru pendamping ku dan kedua temanku. Kami bertiga merupakan perwakilan dari sekolah untuk mengikuti pemilihan lomba duta baca ini kami berangkat dari sekolah pukul 05.00 pagi. Di sepanjang jalan aku memandangi langit pagi yang berangsur-angsur cerah jalanan masih sepi dan embun pagi masih menempel di daun daun. kami melaju dengan tenang ke lokasi lomba. Meskipun ada beberapa jalan yang rusak.
Di perjalanan sesekali aku berlatih seakan akan aku sudah maju untuk presentasi. Kami tiba di kabupaten pulang pisau setelah menyebrang menggunakan kapal feri sekitar pukul 06.30. setelah turun dari feri kami agak kebingungan mencari gedung lokasi acara lomba tetapi tak sengaja dikala kami mencari gedungnya kami melihat sebuah spanduk yang bertuliskan, “Selamat datang peserta pemilihan Duta Baca Kabupaten Pulang Pisau.” Dari situ kami yakin bahwa lokasi tempat lomba itu diadakan di gedung itu.
Aku memasuki gedung itu dan memarkirkan motor di halamannya melepas helm Serta melepas jaket dan menggantinya dengan almet kebanggaan kami. Kami lah peserta yang pertama datang. Gedung masih tutup. Pintu tertutup rapat dan tidak ada peserta lain. Sambil menunggu aku dan kedua temanku berlatih untuk presentasi nanti. sesekali kami mengintip dari jendela untuk melihat suasana di dalam gedung, tak lama kemudian datang seorang petugas yang membukakan pintu, kami dipersilahkan untuk masuk dan menunggu di dalam. Aku masuk dan meletakkan tasku di kursi, aku memandangi ruangan gedung itu ada sekitar 30 kursi di ruangan itu kursi itu untuk para peserta dan pendamping ada pula kursi untuk juri di bagian depan dan kursi bagian samping untuk panitia. Ada juga spanduk yang bertuliskan “Lomba pemilihan duta baca kabupaten pulang pisau tahun 2024.”
Di sampingnya ada layar lebar putih dan mikrofon. Nah, di situlah nanti aku akan maju dan memaparkan materi presentasi ku. Peserta dari sekolah lain masih belum terlihat, waktu sudah menunjukkan pukul 07.00.aku melihat sebuah meja yang di atasnya berjejer 6 Piala dan 1 selempang. Ada 6 Piala, juara 1,2,3 dan juara harapan 1,2,dan 3. Itulah piala yang dapat diraih oleh pemenang-pemenang lomba duta baca yang terpilih nanti,namun yang akan mendapatkan selempang dan yang terpilih menjadi duta baca hanya 1 yaitu juara 1. Aku terus memandang Piala yang paling tinggi,piala itu bertuliskan juara I aku juga iseng ingin memakai selempang duta baca yang terletak di sampingnya.
“Semoga nanti aku yang pakai hehe.” gumamku.
Kami menerima arahan dari ibu norlaila “mumpung masih sepi ayo kita berfoto dulu”kami berfoto bergantian di depan spanduk pemilihan duta baca tentunya dengan gaya salam literasi.
Setelah berfoto ada beberapa peserta lain yang datang kami beranjak duduk ke kursi kemudian berlatih kembali. Peserta lain dari berbagai sekolah terus berdatangan mereka semua tampak percaya diri dan siap bersaing sampai sampai aku merasa sedikit gugup dan tidak yakin dan takut dengan kemampuan diriku. Waktu menunjukkan pukul 08.30, acara pun dimulai. Acara Dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dan Mars perpustakaan kemudian sesi berfoto bersama seluruh peserta dan pembimbing. Dan, dilanjutkan dengan technical meeting serta doa.
Setelah rangkaian acara pembukaan selesai saat nya pencabutan nomor urut seluruh peserta diarahkan untuk berbaris dan secara bergantian mencabut nomor urutnya. Tentunya yang ada di hati seluruh peserta adalah jangan sampai mendapatkan nomor urut 1 begitu juga dengan aku dan kedua teman ku kami sangat berharap tidak mendapatkan nomor urut satu kami berharap mendapatkan nomor tengah. Aku berbaris di antrian paling belakang untungnya peserta lain di depan kami sudah ada yang mendapat kan nomor urut satu, aku merasa sedikit lega. Tibalah saatnya aku mengambil nomor urut dan aku mendapatkan nomor urut ke-20. Peserta yang akan tampil berjumlah 31 orang dan aku berada di urutan ke 20. Satu per satu peserta maju menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Mereka tampil memukau di hadapan dewan juri. Hingga tibalah saat nomor urutku disebutkan, aku beranjak berdiri dan memberikan makalah kepada ketiga dewan juri kemudian di depan para dewan juri dan peserta lainnya aku memulai presentasi dengan tema, “Meningkatkan Budaya Gemar Membaca Di Lingkungan Pelajar Menuju Indonesia Emas Tahun 2045.”
Aku memaparkan bagaimana upaya dan juga cara-cara yang dapat aku lakukan sebagai calon duta baca untuk meningkatkan budaya gemar membaca di kalangan pelajar. Presentasi kututup dengan sebuah pantun dan salam. para juri dan hadirin bertepuk tangan.aku sedikit lega, namun setelah presentasi adalah waktunya sesi tanya jawab dari dewan juri aku merasa gugup kembali. Dewan juri memberikan 2 pertanyaan kepadaku.
“Dalam era globalisasi saat ini, menurutmu, apa jenis kemampuan literasi yang paling penting untuk kita kuasai?”
“Terima kasih atas pertanyaannya.” ucapku.
“Seperti yang kita ketahui, kita saat ini berada pada era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan media digital. Maka dari itu jenis literasi yang sangat penting untuk kita kuasai pada era globalisasi ini adalah literasi digital. Karena dengan literasi digital kita dapat memperoleh kemampuan untuk menggunakan media digital dan alat-alat teknologi seperti alat komunikasi jaringan internet dan lain sebagainya yang mana kemampuan itu sangat diperlukan untuk era globalisasi saat ini.”
“Baik, pertanyaan kedua. Apa saja program yang sudah ada di sekolahmu untuk meningkatkan literasi?” tanya Dewan Juri.
“Terima kasih atas pertanyaannya di sekolah saya sudah banyak sekali program yang digiatkan untuk meningkatkan literasi seperti membaca 15 menit sebelum pembelajaran dimulai, latihan-latihan soal literasi dan numerasi yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis, jadwal kunjungan rutin ke perpustakaan, pengelolaan pojok baca dan mading- mading informasi.” jawabku lugas.
“Baik, terima kasih atas jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya. Silahkan kembali ke tempat.”
Sekali lagi, para hadirin bertepuk tangan. Aku kembali ke tempat semula dengan perasaan lega tetapi aku juga masih kurang puas dengan presentasi ku tadi.
“Ibu, apakah presentasiku bagus?” Aku bertanya kepada guru pembimbing kami.
“Bagus. Kamu telah memperlihatkan yang terbaik.” jawab guru pembimbingku sumringah.
Aku kembali menghela nafas setelah ini masih ada beberapa peserta lagi yang tampil hingga sampailah tepuk tangan untuk peserta terakhir yaitu nomor urut 31. Setelah itu kami dipersilahkan menunggu juri untuk menghitung skor dan menentukan duta baca yang terpilih. Waktu itu diisi oleh sedikit materi dari kak prilola yang merupakan duta baca tahun 2023.setelah nya tibalah saat pembacaan Surat keputusan pemenang lomba pemilihan duta baca kabupaten pulang pisau hari ini.
Pengumuman juara dimulai. Juara Harapan 3 diumumkan, ternyata bukan nomor urutku. Begitu juga juara Harapan 2 dan Harapan 1. Aku mulai khawatir jika aku tidak mendapatkan juara pada perlombaan ini. Setelah pengunguman juara harapan, kami bersiap untuk mendengarkan juara berikutnya yaitu Juara Ketiga. Pembawa acara melanjutkan.
“Pemenang selanjutnya, diraih oleh nomor urut 20!”
Dan ternyata, itu adalah nomor urutku.
“Alhamdulillah, aku mendapatkan juara ketiga.” gumamku dalam hati.
Aku pun maju, berbaris di sebelah peraih juara harapan 1. Tiba-tiba Pembawa Acara melanjutkan.
“Nomor urut 20 sebagai … JUARA PERTAMA!”
Aku terkejut, bahkan sempat terdiam di tempat, mencoba memahami apa yang baru saja terjadi. Suasana ruangan dipenuhi tepuk tangan, tapi aku masih tidak percaya.
“Apa aku tidak salah dengar?” pikirku.
“Benarkah ini? Bukankah aku hanya mendapatkan Juara 3? Jelas sekali nomor urutku disebutkan setelah juara Harapan 1. Tentunya seperti yang kita pikirkan setelah Juara Harapan 1 atau Juara 4 itu Juara 3, kan?”
Orang orang juga mengira aku mendapatkan juara ketiga. Namun, ternyata memang sengaja seperti itu. Peraih juara kedua dan ketiga baru diumumkan setelahku. Aku akhirnya benar-benar menyadari bahwa aku adalah peraih juara pertama itu Perasaan bahagia bercampur haru meliputi diriku.masih sulit di percaya bahwa aku berhasil menjadi juara pertama sekaligus dinobatkan sebagai Duta Baca Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2024. Hadirin bertepuk tangan. Aku menerima piala besar dan selempang Duta Baca dengan rasa syukur yang luar biasa.
Pengalaman ini mengajarkanku bahwa tidak ada alasan untuk meragukan kemampuan diri. Meski awalnya tampak sulit, percaya diri dan usaha maksimal dapat membawa kita pada hasil yang tak terduga. Kadang, kemenangan datang di saat kita paling tidak menduganya.
Kreator : Alifia Azzahra
Part 15: Warung Kopi Klotok Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]
Part 16 : Alun – Alun Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]
Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]
Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]
Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]
Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]
Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Comment Closed: Duta Baca
Sorry, comment are closed for this post.