Setelah kasus ‘Martin’ selesai, Andri, Sekar, dan Merlot diizinkan berlibur oleh Hadi. Andri tiduran di halaman menghadap langit cerah ditemani udara sejuk yang berhembus lembut. Andri tidak memikirkan apa-apa, inilah salah satu cara agar dia bisa beristirahat sepenuhnya, bersatu dengan alam.
“Aku boleh ikutan nggak, Andri?”
Seorang wanita, sekitar 3 tahun lebih tua dari Merlot, menghampiri Andri sambil membungkuk melihat Andri dan tersenyum lembut.
“Oh Mama Shinobu udah pulang? Boleh kok,” Kata Andri sambil menepuk sebelahnya “Tumben sudah pulang. Bukannya persiapan Nightclub banyak banget ya?”
“Kamu tahu kan mamamu nggak bakal istirahat kalo tahu ada pekerjaan yang nggak selesai. Makanya, aku cepat-cepat menyelesaikan semuanya biar dia tenang istirahatnya.” Jawab Shinobu sambil tiduran di sebelah Andri dan menatap langit
“Perlu bartender kah, Mama Shinobu? Aku bisa bantu, kok.” Tanya Andri
“Mendingan jangan, Andri. Merlot cerita ke aku kalo kamu hampir muntah pas bangun dua hari yang lalu.” Jawab Shinobu sambil mengelus kepala Andri
Andri terdiam sebentar mendengar jawaban Shinobu. Mereka terdiam sebentar sebelum Shinobu membuka pembicaraan.
“Apa masih terasa benci sama laki-laki, Andri?” Tanya Shinobu
Andri terdiam sebentar sebelum menjawab.
“Seenggaknya, aku nggak benci sama Bang Cecep sama Pak Hadi. Kalo laki-laki yang lain, sebisa mungkin aku nggak mau ngobrol.” Jawab Andri
“Yaa… Kejadian waktu itu membekas banget di kamu. Setidaknya kamu ada perkembangan. Dulu, kamu hampir benci sama diri sendiri karena kamu laki-laki, kan?” Kata Shinobu sambil memiringkan badan ke arah Andri dengan wajah khawatir
“Kentara banget, ya?” Tanya Andri sambil memiringkan badan ke arah Shinobu
“Kamu tahu semua cermin mesti disingkirkan biar kamu nggak benci dirimu sendiri. Kami semua khawatir setengah hidup, tahu!” Kata Shinobu
Mungkin kalian bertanya, sebenarnya tempat seperti apa Carmilla Night Club House? Tadinya, Carmilla Night Club House adalah neraka bagi perempuan yang bekerja disana. Penulis novel ini sampai tidak berani menulis apa saja perlakuan asusila yang terjadi di sini. Namun, semua itu berubah semenjak Merlot membawa Andri. Satu kejadian yang hampir memakan memakan korban jiwa dan masa depan seorang anak, menjadi hal bersejarah yang menyelamatkan semua pekerja Carmilla Night Club House. Bayarannya lumayan mahal, tapi, Merlot, Shinobu, dan semua perempuan di Carmilla Night Club House berjanji untuk melakukan segala hal untuk mendukung tumbuh kembang Andri terlepas dari ketidaktahuan soal membesarkan seorang anak.
“Siapa yang nyangka anak laki-laki yang entah datang dari mana sudah jadi setampan ini.” Kata Shinobu sambil mengelus pipi Andri dan tersenyum
“Takdir memang nggak bisa ditebak.” Kata Merlot
Entah sejak kapan, Merlot sudah tiduran memeluk Andri dari belakang.
“Ma-mama!?” Kata Andri terkaget
“Jangan gerak, Andri, aku butuh mengisi energi.” Kata Merlot sambil membenamkan wajahnya di punggung Andri
“Aku sih nggak masalah, cuman, siapa yang nggak kaget kalo gini, mama!?” Kata Andri
Shinobu tertawa pelan melihat mereka berdua.
“Andri, apapun yang terjadi, Carmilla Night Club House akan selalu dipihakmu, oke?” Kata Shinobu
“Mama Shinobu bilang begitu kayak aku bakalan kena masalah besar saja.” Kata Andri
Mendengar itu, Merlot mempererat pelukannya.
“Mama?” Kata Andri
“Andri, kalo bisa sih nggak kena masalah, cuman, pekerjaan kalian adalah pekerjaan beresiko tinggi. Apalagi kamu dan Merlot bukan dari lingkungan yang baik seperti orang kebanyakan, pasti ada minimal satu orang yang ingin kalian enyah dari pasukan khusus.” Kata Shinobu dengan wajah serius
Andri terdiam sebentar mendengarnya.
“Nggak usah dibilang pun aku paham kok, Mama Shinobu. Kan semua orang di Carmilla Night Club House sudah kayak keluarga sendiri. Aku nggak bakalan meragukan keluargaku sendiri.” Kata Andri sambil tersenyum lebar
Shinobu dan Merlot terdiam karena kaget lalu tersenyum tak lama kemudian.
“Oke! Aku siap-siap dulu, ya,” Kata Shinobu sambil berusaha berdiri dan meregangkan badan “bentar lagi mesti buka, aku masih perlu pemanasan.”
Shinobu Pun berjalan ke arah klub sampai Merlot menghampiri Shinobu.
“Oh! Biar aku bantu, Kak Shinobu.” Kata Merlot
“Kamu kan libur, Merlot, aku nggak bakalan tega lihat kamu kerja.” Kata Shinobu menghentikan Merlot
“Tapi Kak…” Kata Merlot
“Nggak boleh!” Kata Shinobu sambil membuat tanda silang dengan kedua tangannya “Lagian ini kesempatan kalian menghabiskan waktu sebagai ibu dan anak. Kamu sudah janji kan bakal ngedate berdua?”
Shinobu menyisipkan sebuah kartu di kantong Merlot. Begitu Merlot mengecek kartu itu, dia pun terkejut melihatnya.
“Astaga, Kak! Ini kan-” Kata Merlot terputus
Shinobu menempelkan telunjuk di bibirnya.
“Kalian sudah berjasa untuk tempat ini. Memang nggak seberapa, tapi, pakailah sepuasnya.” Kata Shinobu sambil tersenyum
Merlot terdiam sebentar, lalu, tersenyum.
“Kami bakal gila-gilaan pakai kartu ini, lho. Jangan nangis pas lihat tagihannya.” Kata Merlot
“Percayalah, kalian nggak bakalan bisa habiskan semua itu mau segila apapun kalian belanja.” Kata Shinobu
“Okelah, makasih ya Kak!” Kata Merlot sambil berlari menghampiri Andri “Andri! Siap-siap, kita bakalan pesta berdua!”
“Serius? Asik!” Seru Andri
Akhirnya, Andri dan Merlot pergi untuk menikmati liburan mereka. Mereka pergi ke Mall Alam Serpa, mall terbesar dan paling terkenal di Nusantara.
“Udah lama banget aku nggak kesini.” Kata Andri
“Iya sih, mall ini selalu rame.” Kata Merlot
Mereka Pun masuk ke mall. Pertama, mereka pergi ke departement store untuk membeli baju.
“Akhirnya aku bisa beli kebaya ini.” Kata Merlot sambil kegirangan membawa tas kertas berisi kebaya yang dia sudah incar lama
“Sudah berapa tahun Mama ngincer itu? 5 tahun ada kali.” Kata Andri
“Nggak selama itu, model ini baru keluar 2 tahun yang lalu,” Kata Merlot “Oh iya, kamu mau kemana? Ada yang pengen kamu beli?”
Andri terdiam sebentar sambil melihat sekeliling.
“Ada sih, cuman, takutnya lama, Mam. Mungkin Mama mau beli tuntasin dulu?” Tanya Andri
“Tuntaskan? Kita bisa seharian penuh di mall ini, Andri.” Jawab Merlot sambil menunjukan kartu yang diberikan Shinobu
“O-oh… Kartu itu toh?” Kata Andri terkejut
“Iyap! Kita mesti coba buat Kak Shinobu menangis melihat tagihan kartunya, hehehe.” Kata Merlot sambil cekikikan
“Mam, kalo Mama Shinobu beneran nangis, repot lho.” Kata Andri
“Aku udah peringatin sih, tapi, Kak Shinobu bilang pake aja. Jadi, santai saja dan belanja lah sepuasnya!” Kata Merlot
“Okelah, aku mau ke toko buku sihir dulu, ada buku yang pengen aku beli.” Kata Andri
“Oke!” Kata Merlot
Mereka pergi ke toko buku sihir. Begitu sampai, Andri langsung pergi ke bagian sihir elemen dan membeli beberapa buku tentang sihir elemen dasar. Setelah itu, Andri membeli buku tentang cara merapalkan sihir sebanyak 5 buku dengan penulis yang berbeda-beda. Setelah itu, Andri membeli 3 buku tentang cara membuat peralatan sihir. Setelah mendapatkan apa yang Andri incar. Mereka Pun pergi ke kasir dan membayar semua buku.
“Kode: cartwheel.” Kata Andri
Sanggrah Sepuluh yang Andri bawa berubah menjadi troli untuk membawa semua belanjaan.
“Oh iya, kamu perlu semua buku itu buat apa, Andri?” Tanya Merlot
“Banyak hal sih, Mam. Misalnya aku bisa buat bom elemen dengan kemampuannya Sekar, aku bakalan minta tolong dia buatin semua ini pas ketemu nanti.” Jawab Andri
Merlot terdiam sebentar sebelum dia berbicara lagi.
“Andri… ehhh… apa kamu sempat merasa dibedakan gara-gara kamu nggak bisa sihir seperti yang lainnya?” Tanya Merlot
“Hmm… sejauh yang aku ingat sih nggak, Mam. Toh aku punya kemampuan yang beda dari yang lainnya. Makanya, sekarang aku nggak merasa dibedakan karena mereka pun berbeda denganku.” Jawab Andri
“Ohh…”
“Emang kenapa Mam? Kok serius banget kesannya?” Tanya Andri
“Sebenarnya pas kamu beli banyak banget buku sihir, aku sempat berfikir, apa kamu sebenarnya pengen bisa sihir kayak yang lainnya. Makanya aku nanya kamu itu.” Jawab Merlot
“Ohhh! Tenang aja Mam. Toh kemampuan bela diriku yang paling tinggi diantara yang lainnya, makanya aku bisa masuk pasukan khusus. Jadi, Mama tenang aja, oke?” Kata Andri
“Oke,” Jawab Merlot sambil tersenyum “Oh iya, ada makanan fancy yang mau kamu coba nggak? Mumpung nih.”
“Ehh… Mam, kayaknya lebih dari ini bakal jadi masalah deh.” Kata Andri
“Sudahlah! Kan udah dibilangin sama Kak Shinobu kita bisa pakai sepuasnya!” Kata Merlot dengan santai merangkul Andri “Jadi, mau coba makan apa?”
“Hmm… Ada sih mam, cuman, kalo boleh aku mau main bareng Mama dulu sebelum makan.” Jawab Andri
Sesaat Merlot terharu dengan ucapan Andri.
“Ehh… Apa ada yang salah, Mam?” Tanya Andri
“Ng-nggak kok!” Jawab Merlot “Yuk! Kita ke wahana sihir di sebelah sana.”
Merlot menarik Andri mereka bermain bersama di arena wahana bermain.
“Ada banyak wahana sampai bingung mau yang mana duluan.” Kata Andri
“Kita coba yang itu, yuk! Kayaknya menarik.” Merlot menunjuk salah satu Wahana
Mereka Pun menghabiskan waktu di arena wahana bermain dengan sangat riang. Tidak ada satupun wahana yang terlewatkan oleh mereka. Setelah puas bermain, mereka makan di sebuah restoran yang tidak pernah mereka coba sebelumnya. Sudah 6 jam berlalu, mereka akhirnya pulang karena sudah tidak ada lagi yang bisa dilakukan disana.
Kreator : Hitogo
Part 15: Warung Kopi Klotok Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]
Part 16 : Alun – Alun Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]
Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]
Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]
Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]
Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]
Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Comment Closed: Echanta Operation (Part 3)
Sorry, comment are closed for this post.