POV: Shinobu waktu Andri belum diadopsi
Depan pintu Carmila Nightclub House.
“Kak, ini hanya perasaanku saja, atau kayaknya ada perdagangan anak?” Tanya Merlot
“Merlot, kita sedang susah dengan kondisi kita, apa masih ada waktu buat mengkhawatirkan yang nggak pasti?” Tanya Shinobu
“Masalahnya, mereka ada di situ.” Jawab Merlot sambil menunjuk salah satu kendaraan
Shinobu melihat ke arah yang ditunjuk Merlot dan melihat hal yang tidak terduga. Memang terlihat sebuah mobil box besar yang sedang dimasukan anak-anak di bawah umur.
“Astaga, zaman sekarang masih ada perdagangan anak-anak? Gila ap- Merlot!” Kata Shinobu
Sebelum menyelesaikan kalimatnya, Shinobu mengejar Merlot yang berlari ke arah mobil box. Tak butuh waktu lama sampai Merlot mengeluarkan botol obat dan melempar ke arah sekawanan penculik anak.
“Sihir cinta, teknik Carmila, Cinta Mematikan!” Seru Merlot
Botol yang dilempar Merlot pecah dan menyebarkan sihir yang tertampung di dalamnya. Seketika, sekawanan penculik yang terkena sihir Merlot langsung mematung.
“Buka box-nya dan keluarkan anak-anak!” Kata Merlot
“Baik!” Seru penculik
Mereka langsung membuka box dan membebaskan anak-anak di dalamnya.
“Hei! Apa-apaan kalian!? Kenapa mereka malah dikeluarkan- Kau! Apa yang kau lakukan?”
Seorang penculik lagi membawa pistol dan mengacungkannya pada Merlot.
“Gawat!” Seru Merlot
Sebelum berhasil menembak, Shinobu, dengan tutup tempat sampah besi, memukul penculik berpistol dan membuatnya pingsan dalam satu ayunan.
“Kak Shinobu! Makasih, lho!” Kata Merlot
“Gila ya kamu! Beruntung nasibmu mujur kali ini.” Kata Shinobu
“Kan yang penting kita bisa selamatkan anak-anak, nggak mungkin kita biarin saja melihat mereka diculik kan?” Tanya Merlot
“Percayalah, aku sudah nggak punya tenaga untuk menolong yang lain. Tahu sendiri kan kondisi kita?” Jawab Shinobu “Satu hal yang sudah pasti, kita keluarin dulu mereka dari sini.”
Merlot dan Shinobu melepaskan anak-anak yang diculik satu persatu dan membiarkan keluar dari box, menyisakan satu anak yang berusia kurang lebih 10 tahun. Laki-laki dengan tubuh kurus, bukan kurus sehat, tapi, kurang nutrisi, dengan dirantai dengan rantai khusus dan terdapat penanda sihir dengan catatan khusus di pergelangan tangan kanannya.
“1950? Ini apaan? Tahun, kah?” Tanya Merlot
Shinobu yang masih mengamati anak laki-laki yang mereka selamatkan mendapati sebuah fakta yang tidak bisa diterima oleh logika mereka sekarang.
“Merlot, mau mastiin saja, sekarang tahun berapa?” Tanya Shinobu
“2024, kenapa?” Tanya Merlot
“Astaga…” Kata Shinobu
Shinobu langsung terduduk karena kaget.
“Eh? Kak, aku nggak ngerti sama sekali, lho.” Kata Merlot
“Sebenarnya aku juga nggak, cuman, jawabannya hanya satu yang masuk akal,” Kata Shinobu “Dia memang berasal dari masa lalu, tapi, dia melompati waktu ke masa sekarang. Cuma itu jawabannya.”
“Kak, sihir waktu sudah lama punah sejak tahun 1999, sudah dipastikan pemerintah tidak ada lagi penyihir yang bisa melompati waktu. Kan Kakak tahu sendiri betapa berbahayanya mereka waktu perang dengan sindikat teroris waktu kan?” Kata Merlot
“Merlot, kamu perhatiiin, bagaimana pakaian anak-anak yang diculik? Coba kasih tahu, apa yang membuatmu berpikir anak ini berusia 10 tahun di tahun ini?” Tanya Shinobu
Merlot memikirkan perkataan Shinobu dan mencoba mengingat. Yap, tidak ada, pakaian mereka memang tidak layak pakai, tapi, anak ini memakai baju budak yang terlihat seperti karung goni yang dibentuk menjadi baju. Modelan seperti ini sudah tidak ada sebelum tahun 1999.
“Bagaimana? Kamu paham, kan? Anak ini adalah penyihir waktu yang masih hidup!” Kata Shinobu “Gawat, kita mesti kasih tahu polisi sihir, biar mereka yang urus selebihnya.”
Sebelum Shinobu mengambil ponsel, Merlot menghentikan Shinobu.
“Merlot?” Kata Shinobu
Merlot hanya terdiam.
“Merlot, kamu gila kah? Dia ini penyihir waktu lho! Kita nggak bakal tahu ancaman apa yang anak ini bakal kasih kalau dia sudah besar!” Kata Shinobu
“Kak, coba lihat lagi badan anak ini, terutama di kakinya.” Kata Merlot sambil melihat kaki anak itu
“Hah?” Kata Shinobu
“Kak, kakinya.” Kata Merlot dengan nada serius
Shinobu melihat kakinya dan kaget untuk yang kedua kalinya. Kakinya menampakkan bekas cambuk, bekas sundutan rokok, dan sayatan. Di pipinya, ada bekas tamparan baru dan yang lama di kedua sisinya.
“Kak, ada kemungkinan dia nggak bisa ngendaliin sihir waktunya, mungkin saja dia nggak tahu dia bisa sihir waktu. Kalo memang dia berbahaya, apa dia bakalan diam saja disiksa parah kayak gini? Kalo bahkan dia tahu saja dia bisa ngendaliin waktu, apa dia bakal memilih diam saja dan disiksa?” Kata Merlot
Shinobu masih terdiam memikirkan kemungkinan itu.
“Jadi, ada kemungkinan dia pakai sihir waktunya secara nggak sadar?” Tanya Shinobu
“Dan sialnya lagi, dia malah terjun di waktu yang salah.” Jawab Merlot
Merlot dan Shinobu lagi-lagi terdiam. Mereka juga sama sekali tidak tahu mereka harus berbuat apa terhadap fakta ini. Sampai satu ide muncul di benak Merlot.
“Aku bakal adopsi dia jadi anakku.” Kata Merlot
“Hah? Adopsi anak disaat gini?” Tanya Shinobu
“Aku tahu ini gila, masalahnya, aku nggak mau ninggalin dia dengan kondisi seperti ini. Kalo dia memang penyihir waktu yang disangka berbahaya, bukannya lebih baik dia diadopsi sama kita? Setidaknya, dia nggak bakalan jadi ancaman selama masih dididik oleh kita.” Jawab Merlot
“Oi, kamu tahu pekerjaan kita apa di Carmila? Kerjaan kita itu wanita ********. Kita sama sekali nggak punya tempat yang pantas untuk anak laki-laki.” Kata Shinobu
“Aku ada cara, Kak. Cuman, kalo aku kasih tahu detail-nya. Novel ini bakal kena rating 18+, nanti pembaca banyak protes, jadi, kayaknya, nggak bisa aku ceritain detail deh.” Kata Merlot
Shinobu menghela napas panjang setelah mendengar perkataan Merlot.
“Kamu ada benernya sih. Tapi Merlot, tolong janji satu hal. Kita temuin anak ini berbarengan, jadi, kalo ada yang bisa aku atau anak-anak bantu, ngomonglah, oke?” Kata Shinobu
“Bagaimana sih, kak, aku memang bakal ngelibatin Kakak, jadi, siap siap saja.” Kata Merlot
Kreator : Hitogo
Comment Closed: Echanta Operation (Part 6) II
Sorry, comment are closed for this post.