“Oh iya, kita namain siapa?” Tanya Shinobu
“Kak, plis deh, kita bebasin dulu.” Jawab Merlot
“Ups.” Kata Shinobu
Merlot dan Shinobu membebaskan anak itu. Merlot memeriksa kondisi ini anak itu, untungnya, dia masih bernafas, hanya tak sadarkan diri. Setelah itu, mereka membawanya ke Carmilla Nightclub House dan meletakkannya di kamar Merlot. Tak lama kemudian, Sara dan Sari muncul dari luar kamar.
“Sara Sari ya? Tolong ambilkan ember berisi air dan kain ya.” Kata Merlot
“Baik, Tante.” Kata Sara dan Sari
Mereka Pun melaksanakan permintaan Merlot dan membawakannya ke kamar.
“Tante Merlot, bentar lagi kita buka, Kak. Apa sudah selesai?” Tanya Sekar
“Gawat! Aku lupa aku ada shift kerja hari ini.” Kata Merlot
“Biar aku yang lanjutin, kamu kerja saja.” Kata Shinobu
“Oke, makasih ya Kak.” Kata Merlot
Merlot Pun langsung pergi bekerja. Clubhouse dibuka sudah dipenuhi oleh sejumlah orang dari kalangan atas yang mencari kesenangan dengan bermain dengan wanita. Menjijikan? Memang, inilah pemandangan yang mereka lihat setiap hari. Pekerja Klub dengan pakaian terbuka, alkohol, dan banyak perlakuan tidak senonoh yang bisa dibilang tidak cocok diperlihatkan oleh anak-anak. Namun, hari ini adalah hari yang membelokkan nasib satu klub.
“Hei! Kalo aku bilang ambilkan lagi, ya ambilkan lagi! Aku bayar lho tempat ini!”
“Tapi Tuan, stoknya sudah…” Kata Sekar
“Berisik!”
‘Plak!’ suara tamparan yang nyaring membuat Sekar terjatuh. Merlot yang melihat itu langsung berlari menghampiri Sekar.
“Astaga, Sekar!” Kata Merlot
“Hah! Itulah akibatnya tidak membawakan apa yang aku minta! Sekarang, bawakan aku sake jepang lagi!”
Merlot yang sudah menahan diri berdiri dan menghadapi orang yang mabuk itu.
“Apa kau lihat-lihat, HAH!?”
Merlot tanpa segan menampar orang itu. Suara tamaran yang nyaring kembali memenuhi ruangan itu.
“Kalo kami nggak punya lagi ya nggak punya! Mikirlah sedikit.” Kata Merlot
Dengan pipi yang masih perih karena tamparan, orang itu langsung menarik rambut Merlot.
“Woi ******! Berani banget kau menamparku!? Aku ini orang penting di Nusantara, tahu!”
“Sakit tahu! Lepasin!” Seru Merlot
“Rasain! Makanya jangan-”
Saat Merlot melakukan perlawanan, dia tidak sadar anak yang diselamatkan sudah berada di samping mereka.
“Astaga! Nak, jangan kesana!” Seru Shinobu yang sedang mengejar anak itu
“Apa-apaan anak-”
Anak itu menyentuh orang itu dan tahu-tahu sudah terlempar ke dinding dan pingsan. Tidak ada suara, tidak ada gerakan, tidak ada jejak sihir, semua terjadi secepat mata berkedip. Melihat itu, semua pelanggan langsung panik dan berlarian ke luar.
“Mo-mo-monster!”
“Kita bakalan mati! Cepat keluar!”
Semuanya berlarian meninggalkan tempat. Tak lama kemudian, anak itu terjatuh pingsan dan ditangkap Merlot.
“Merlot, kamu nggak apa-apa?” Tanya Shinobu
“Aku baik-baik saja, Kak. Tapi anak ini…” Jawab Merlot
“Maaf banget, Merlot, tahu-tahu dia sudah berjalan ke arah kamu. Aku lengah sesaat.” Kata Shinobu
“Berkat dia aku sama Sekar nggak apa-apa, jadi, nggak masalah.” Kata Merlot
Berakhirlah satu hari yang membelokkan nasib mereka disana.
Kreator : Hitogo
Comment Closed: Echanta Operation (Part 6) III
Sorry, comment are closed for this post.