“Alasan kenapa kamu akhirnya nggak bisa pakai sihir waktu itu… Sejujurnya, aku pun nggak tahu, antara kamu menghilangkan ingatan soal sihir waktu atau sihir itu memang hilang begitu saja.” Kata Shinobu
“Be-bentar, nyonya, kenapa baru sekarang Kak Andri bisa pakai sihir itu? Kalo memang selama itu, bukannya, Kak Andri nggak bisa pakai lagi?” Tanya Sara
“Karena sihir ini adalah sihir primitif, prinsipnya sedikit berbeda dengan sihir modern. Kalau terlupakan, kamu hanya perlu bertarung dengan pengguna dengan kekuatan yang sama. Apalagi, sihir primitif sifatnya genetik, kalo kamu bukan dari keluarga yang punya sihir primitif, kamu harus buang mimpi untuk bisa menguasainya.” Jawa Shinobu
Seisi ruangan langsung terdiam. Diantara semua hal yang diceritakan Shinobu, ada satu hal yang mengganjal pikiran Andri.
“Aku masih nggak nalar satu hal, Mama Shinobu. Apa itu berarti perkembanganku selama ini juga gara-gara sihir yang aku punya itu? Mama sendiri pernah bilang kalo aku berkembang lebih cepat dari pada anak-anak normal. Waktu itu, kukira aku hanya seorang anak jenius saja.” Tanya Andri
“Bisa jadi. Mungkin kamu nggak sadar, nggak, bahkan nggak ada satupun dari kita yang sadar bahwa waktu yang dialami Andri kurang lebih 2 kali lebih cepat dari biasanya. Itulah kenapa Andri seperti bisa menghindari semua serangan, berpikir cepat, dan melaksanakan semuanya dengan sangat teliti dalam waktu yang singkat. Selama ini, mungkin kamu tidak sadar bisa memakai 1/100 dari sihirmu.” Jawab Shinobu
“Begitu ya?” Kata Andri
Seisi ruangan terdiam. Entah bagaimana harus menerima fakta ini.
“Biasanya Joker Syndicate tidak pernah turun tangan langsung saat mereka menyerang. Kali ini, mereka seperti langsung ketahuan memancing siapa, apa mereka berusaha memancing Andri?” Tanya Sekar
“Masalah metodenya terlalu berantakan kalo mereka memang mengincar Kak Andri. Plus, bukannya justru Kak Andri yang ingin mengejar mereka?” Tanya Sara
“Sebenarnya yang manapun nggak masalah karena-” Kata Shinobu terputus
“Andri Suryakirana! Apa Andri Suryakirana ada di dalam?” Seseorang berseru dari luar
“Sekar, apa kamu manggil orang kesini?” Tanya Shinobu
“Nggak kok, Tante. Aku kesini sendirian.” Jawab Sekar
“Andri Suryakirana! Mohon keluar sekarang juga!”
“Kayaknya gawat.” Kata Sekar
“Nyonya! Tempat ini dikepung!” Seru Sari
“Oke, berarti mereka sudah tahu.” Kata Shinobu sambil berdiri dan membuka lemari
“Sudah tahu apa?” Tanya Sekar
“Kalau Andri si penyihir waktu masih hidup,” Kata Shinobu sambil menarik tuas di lemari
Tiba-tiba sebuah pintu rahasia di lemari terbuka, menunjukkan sebuah tangga menuju bawah tanah.
“Mama Shinobu? Kenapa ada ruang bawah tanah disini?” Tanya Andri
“Andri, dengar. Pokoknya kamu dan yang lain ikut terus tangga ini kemanapun arahnya. Di ujung, kalian bakal nemu makhluk ajaib yang bisa menolong Nusantara. Aku nggak bisa ikut atau mereka bakalan curiga. Mereka nggak boleh menangkap kalian, oke?” Kata Shinobu sambil memberikan tas ke Andri, Sara, Sari, dan Sekar.
“Bentar, Mama Shinobu. Kalau memang pada akhirnya mereka bakalan curiga juga, Mama ikut saja!” Kata Andri
“Club House ini masih butuh aku, Andri. Aku nggak bisa ninggalin yang lain.” Jawab Shinobu
“Tapi-”
“Dengerin dulu, Andri. Makhluk ajaib itu juga meramalkan kalau kamu akan menjadi pahlawan besar bagi Nusantara, makanya, aku nggak boleh membiarkan kamu sampai tertangkap. Aku ikutkan Sekar, Sara, dan Sari supaya kamu setidaknya nggak sendiri, oke? Sekarang, pergilah dulu. Aku dan yang lain akan baik-baik saja.” Kata Shinobu
Semuanya terdiam selagi pasukan itu menyerbu ke dalam.
“Jaga diri Mama baik-baik.” Kata Andri
Shinobu mengangguk.
“Sara, Sari, Sekar, kita berangkat.” Kata Andri
“Baik!”
Merekapun menuruni tangga dan Shinobu langsung menutup pintu rahasia itu.
“Jadilah pahlawan, anak.” Kata Shinobu
Kreator : Hitogo
Comment Closed: Echanta Operation (Part 6) IV
Sorry, comment are closed for this post.