Akhirnya, Andri masuk ke ruang latihan. Disana, hanya terlihat dinding dan lantai pasir, tidak ada peralatan yang lain.
“Biar kutebak, aku harus melawan Kak Laksmi?” Tanya Andri
“Yap. Dulu, waktu aku bertarung melawan penyihir waktu, segalanya sudah dikerahkan untuk melawanku. Mereka yang memundurkan waktu, mereka yang menghentikan waktu, dan mereka yang memajukan waktu. Jadi, sejauh ini, hanya aku yang tahu perbedaan melawan penyihir waktu,” Kata Laksmi sambil mengikat rambutnya “Makanya, biar kita bisa tahu kamu sihir waktu yang mana, aku sendiri yang akan melawan kamu.”
“Aku sangat pede melawan manusia, tapi, aku nggak yakin bisa menang melawan ras naga peri.” Kata Andri
“Iya sih, selama ini, kamu pasti hanya ketemu manusia. Sejak 500 tahun yang lalu, demi kedamaian Nusantara, dunia manusia dan dunia ras lain dipisah, tapi, jika ada ras seberang yang ingin menyebrang, masih diperbolehkan. Yaa… Itupun kalau mereka tahu sih,” Kata Laksmi sambil mengambil sikap pasang “Jadi, aku akan menahan diri dengan bertarung hanya pakai kekuatan fisik.”
“Menahan diri apanya!? Ototnya keluar semua tahu!” Kata Andri
“Tenang saja, paling banter kamu sekarat.” Kata Laksmi
“Makasih! Aku sudah kapok naik kapal kematian!” Kata Andri mengeluarkan Sanggrah Sepuluh “Sanggrah Sepuluh, Srikandi!”
Laksmi menerjang Andri dengan satu hentakan kaki dan melayangkan tendangan ke arah Andri. Sebelum sampai senapan jitu Andri sudah di depan mata dan menembakkan peluru. Namun, dengan lincah Laksmi menghindar dan melayangkan tinju kanan, tapi, Andri dengan cepat mengambil shotgun dan menembak lengan Laksmi. Laksmipun terpental dan Andri mengambil jarak.
“Apa ini hasil latihan kamu selama menjadi pasukan khusus?” Tanya Laksmi tersenyum
Namun, senyum lembut Laksmi malah membuat Andri tambah takut.
“Okelah, aku lanjut!” Seru Laksmi melompat tinggi untuk terbang “Biar aku tunjukan salah satu cara jituku mengalahkan penyihir waktu!”
“Sanggrah Sepuluh, Pan Balang Tamak, pelepasan sempurna!” Seru Andri
Sanggrah sepuluh melebur sepenuhnya dan menyelimuti Andri. Dia sedang bersiap untuk serangan Laksmi.
“Hoo… instingmu bagus,” Kata Laksmi “Mari kita lihat apakah teknologi modern bisa mengalahkan makhluk primitif, Andri!”
Laksmi menerjang Andri dengan kecepatan tinggi. Dengan satu gerakan tangan, Andri melepaskan semua jurus yang tertanam di Sanggrah Sepuluh untuk menahan Laksi, tapi, semuanya bisa dihindari dan dibalas dengan tendangan lurus dari udara. Tameng baja yang disiapkan Andri remuk dan mengenai Andri.
“Gawat! Tamat riwayatku!” Seru Andri dalam hati
Waktu seperti melambat 100 kali lipat. Andri yang merasakan sakit yang luar biasa berusaha berpikir. Bagaimana cara mementalkan Laksmi? Bagaimana cara menepis dan membalas? Semua pertanyaan itu tidak ada yang terjawab sejak Andri terkena serangan Laksmi. Namun, Andri tidak mau menyerah dan secara insting melakukan satu hal yang sudah lama dia tidak bisa lakukan sesuai keinginan. Melompati waktu!
“AAA!!!”
Andri yang terkena serangan Laksmi berpindah dan menyerang Laksmi dari atas sampai jatuh. Serangan kuat yang digabungkan dengan kecepatan dan perpindahan waktu, tapi, belum cukup kuat untuk melukai Laksmi. Sambil menatap Andri dengan perasaan kaget, Laksmi menyimpulkan satu hal dari serangan Andri.
“Sihir parallel.” Kata Laksmi
Kreator : Hitogo
Comment Closed: Echanta Operation (Part 7) IV
Sorry, comment are closed for this post.