KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Aksi » Echanta Operation (Part 7) IX

    Echanta Operation (Part 7) IX

    BY 08 Agu 2024 Dilihat: 165 kali
    Echanta Operation_alineaku

    Berkali-kali Andri mencoba untuk memperbaiki dinding yang dia hancurkan sekaligus memindahkan batu, tapi, Andri tampak belum berkembang dan masih melakukan hal yang sama. Dia terengah-engah karena terus menerus memakai sihirnya tanpa henti.

    “Gila, apa yang salah?” Tanya Andri

    “Setidaknya kamu bisa menambal dindingnya berkali-kali, nggak perlu buru-buru.” Kata Laksmi

    “Masalahya mereka berkembangnya cepat banget. Baru kali ini aku merasa rendah seumur hidupku.” Kata Andri

    Laksmi menepuk pundak Andri dengan lembut lalu tersenyum ke arah Andri.

    “Terlepas dari sihir mereka yang modern, sihir mereka sihir sederhana. Sekar dengan bongkar pasangnya, Sara dengan kecepatannya, dan Sari dengan sihir analisisnya. Sihirmu nggak hanya sekedar memindahkan atau memunculkan sesuatu, tapi, ada hal tersembunyi yang harus kamu cari sendiri selanya. Apalagi, komponen yang harus kamu manipulasi bukan hanya waktu seperti penyihir waktu, tapi, kamu juga harus memanipulasi ruang, energi, objek, waktu, dan posisi. Apalagi, sihirmu adalah memunculkan kemungkinan yang bisa saja terjadi, tapi, belum tentu terjadi di waktu kamu berada.” Kata Laksmi

    “Terlalu kompleks untukku yang menghabiskan 20 tahun hidupku tanpa sihir.” Kata Andri

    “Iya sih, makanya harus dipelajari pelan-pelan. Jujur, aku nggak tahu harus berapa lama kalian harus belajar, tapi, sejauh ini dunia sana nggak ada berita buruk, jadi, kalian bisa santai latihannya.” Kata Laksmi

    “Tapi aku nggak mau terlalu santai, Kak. Mereka berkembang dengan cepat, aku harus ngejar mereka sekuat mungkin agar tidak tertinggal.” Kata Andri

    “Mengejar… mengejar…” Laksmi berpikir sebentar

    Laksmi terdiam agak lama sebelum berbicara lagi.

    “Ah! Ketemu!” Kata Laksmi

    “Apa itu?” Tanya Andri

    “Andri, kita coba kembali ke yang lain, oke? Mungkin cara ini bisa membantu kamu menguasai sihir kamu.” Kata Laksmi sambil menarik Andri

    Pertama, Laksmi membawa Andri ke Sekar. Batu yang diubah Sekar masih besar, tapi, dia dapat mengubah komponennya sampai bisa digerakan.

    “Sekar! Bagaimana?” Tanya Laksmi

    “Berhasil! Aku bisa mengubah batunya sampai aku bisa pindahin!” Jawab Sekar

    “Oke, tahan sihirmu, jangan direndam dulu.” Kata Laksmi

    “Oke Kak.” Kata Sekar

    “Andri, letakkan tanganmu di batu ini.” Kata Laksmi sambil menunjuk titik yang dia maksud

    Andripun meletakkan tangannya di titik yang ditunjuk Laksmi.

    “Tahapannya sama, fokus dulu, lalu, bayangkan kamu mau apakah batu ini.” Kata Laksmi

    Andripun fokus dan membayangkan batunya kembali ke bentuk semula sebelum diubah oleh Sekar. Tak butuh waktu lama sampai batu yang dipegang Andri kembali ke bentuk semula.

    “OKE! Ini dia!” Seru Laksmi

    Semuanya juga sama terkejutnya dengan Andri yang tidak menyangka dia berhasil dengan baik.

    “Dinding dan batu, yang kamu berusaha manipulasi, nggak punya daya sihir yang cukup untuk bisa kamu kendalikan secara tepat dalam kondisi kamu sekarang. Sekarang, aku tahu latihan apalagi yang kamu butuhkan! Akan aku siapkan semuanya! Kamu tunggu disini.” Kata Laksmi berlari keluar ruangan latihan

     

     

    Kreator : Hitogo

    Bagikan ke

    Comment Closed: Echanta Operation (Part 7) IX

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021