KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Aksi » Echanta Operation (Part 7) VIII

    Echanta Operation (Part 7) VIII

    BY 06 Agu 2024 Dilihat: 198 kali
    Echanta Operation_alineaku

    “Aku pengen, cuman, melihat mereka, ini pertama kalinya aku merasa pesimis.” Kata Andri

    “Kenapa?” Tanya Laksmi

    “Karena ini.” Andri menunjuk belakangnya

    Batu yang seharusnya ada di belakang Andri ternyata sudah hilang dari tempatnya. Melihat itu, Laksmi malah tersenyum.

    “Hoo… aku kira apa, ternyata, masalah kalian hanya mengontrol sihir kalian. Kalian sebagai pasukan khusus terlalu lama terjun di dunia tanpa kesalahan sampai menggunakan sihir kalian dalam batas maksimal.” Kata Laksmi

    “Masalahnya aku nggak bisa ngontrol sebaik mereka, Kak.” Kata Andri

    “Tapi hasilnya sama dan masalahnya pun sama. Menurut pengalamanku, kamu pasti sudah menghancurkan tanah sekalian kalo kamu nggak punya kemampuan mengontrol sihir, Andri.” Kata Laksmi

    “Iya sih, Kak. Jujur, aku nggak masih nggak paham. Aku berusaha memunculkan lagi batunya, tapi, nggak ada yang terjadi.” Kata Andri

    “Nih, batu baru.” Kata Laksmi sambil meletakkan batu di depan Andri

    “10 ton memang nggak ada apa-apanya di Kakak.” Kata Andri

    “Udah, diem dulu. Gini, sihir itu tentang imajinasi, Andri. Memang, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengetahui kamu punya sihir apa. Untungnya, kalian semua sudah tahu. Langkah selanjutnya adalah membayangkan apa yang sihir kamu bisa lakukan terhadap suatu objek,” Kata Laksmi sambil meletakkan tangannya di batu “Terakhir, salurkan imajinasi itu.”

    Batu yang dipegang Laksmi terbakar dalam hitungan detik.

    “Begitu,” Kata Laksmi sambil memadamkan apinya “Andri, mungkin kamu sudah lama lupa cara menggunakan sihirmu, tapi, tubuhmu nggak bakal segampang itu lupa. Jadi, pasrahkan dan cobalah.”

    “Aku masih perlu bantuan Kakak kalo nggak keberatan.” Kata Andri

    “Nggak kok. Letakkan tanganmu disini.” Kata Laksmi sambil mengarahkan tangan Andri di sebelahnya

    Andri meletakkan tangannya di samping tangan Laksmi.

    “Oke, saranku hanya dua, fokus dan bayangkan. Fokus untuk merasakan energimu dan bayangkan apa yang akan kamu lakukan ke batu ini.” Kata Laksmi

    “Bayangkan ya?” Kata Andri

    “Yap, bayangkan. Apa yang kamu lakukan terhadap batu ini? Pindahkan ke kiri? Kanan? Angkat ke atas? Turunkan ke tanah? Bayangkan.” Kata Laksmi

    “Oke, aku coba dorong ke depan.” Kata Andri

    Andri mencoba fokus untuk merasakan sihirnya dan melancarkan sihirnya sesuai yang dia bayangkan. Tak lama kemudian, dia membuka matanya dan melihat hasilnya yang… lumayan mahal, cukup mahal untuk membuat Laksmi terdiam.

    “Yap! Kamu perlu kontrol lebih.” Kata Laksmi

    Ternyata, batu yang ‘didorong’ Andri malah terdorong sampai menghancurkan dinding di depannya.

    “Apa aku dalam masalah?” Tanya Andri

    “Nggak, malah, kamu mendapat bahan tambahan untuk belajar. Kita ke dinding itu dulu.” Jawab Laksmi 

    Andri dan Laksmi menuju dinding yang hancur.

    “Sekarang, coba kamu perbaiki dinding ini dengan sihirmu.” Kata Laksmi

    “Oke, aku akan coba.” Kata Andri sambil meletakkan tangannya di dinding yang hancur

    Tak lama kemudian, Andri dapat memperbaiki dinding yang rusak, tapi…

    “Ehhh… Andri, motifnya bukan ini.” Kata Laksmi

    Andri membuka mata dan kaget melihat dindingnya.

     

     

    Kreator : Hitogo

    Bagikan ke

    Comment Closed: Echanta Operation (Part 7) VIII

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021