“Aku pengen, cuman, melihat mereka, ini pertama kalinya aku merasa pesimis.” Kata Andri
“Kenapa?” Tanya Laksmi
“Karena ini.” Andri menunjuk belakangnya
Batu yang seharusnya ada di belakang Andri ternyata sudah hilang dari tempatnya. Melihat itu, Laksmi malah tersenyum.
“Hoo… aku kira apa, ternyata, masalah kalian hanya mengontrol sihir kalian. Kalian sebagai pasukan khusus terlalu lama terjun di dunia tanpa kesalahan sampai menggunakan sihir kalian dalam batas maksimal.” Kata Laksmi
“Masalahnya aku nggak bisa ngontrol sebaik mereka, Kak.” Kata Andri
“Tapi hasilnya sama dan masalahnya pun sama. Menurut pengalamanku, kamu pasti sudah menghancurkan tanah sekalian kalo kamu nggak punya kemampuan mengontrol sihir, Andri.” Kata Laksmi
“Iya sih, Kak. Jujur, aku nggak masih nggak paham. Aku berusaha memunculkan lagi batunya, tapi, nggak ada yang terjadi.” Kata Andri
“Nih, batu baru.” Kata Laksmi sambil meletakkan batu di depan Andri
“10 ton memang nggak ada apa-apanya di Kakak.” Kata Andri
“Udah, diem dulu. Gini, sihir itu tentang imajinasi, Andri. Memang, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengetahui kamu punya sihir apa. Untungnya, kalian semua sudah tahu. Langkah selanjutnya adalah membayangkan apa yang sihir kamu bisa lakukan terhadap suatu objek,” Kata Laksmi sambil meletakkan tangannya di batu “Terakhir, salurkan imajinasi itu.”
Batu yang dipegang Laksmi terbakar dalam hitungan detik.
“Begitu,” Kata Laksmi sambil memadamkan apinya “Andri, mungkin kamu sudah lama lupa cara menggunakan sihirmu, tapi, tubuhmu nggak bakal segampang itu lupa. Jadi, pasrahkan dan cobalah.”
“Aku masih perlu bantuan Kakak kalo nggak keberatan.” Kata Andri
“Nggak kok. Letakkan tanganmu disini.” Kata Laksmi sambil mengarahkan tangan Andri di sebelahnya
Andri meletakkan tangannya di samping tangan Laksmi.
“Oke, saranku hanya dua, fokus dan bayangkan. Fokus untuk merasakan energimu dan bayangkan apa yang akan kamu lakukan ke batu ini.” Kata Laksmi
“Bayangkan ya?” Kata Andri
“Yap, bayangkan. Apa yang kamu lakukan terhadap batu ini? Pindahkan ke kiri? Kanan? Angkat ke atas? Turunkan ke tanah? Bayangkan.” Kata Laksmi
“Oke, aku coba dorong ke depan.” Kata Andri
Andri mencoba fokus untuk merasakan sihirnya dan melancarkan sihirnya sesuai yang dia bayangkan. Tak lama kemudian, dia membuka matanya dan melihat hasilnya yang… lumayan mahal, cukup mahal untuk membuat Laksmi terdiam.
“Yap! Kamu perlu kontrol lebih.” Kata Laksmi
Ternyata, batu yang ‘didorong’ Andri malah terdorong sampai menghancurkan dinding di depannya.
“Apa aku dalam masalah?” Tanya Andri
“Nggak, malah, kamu mendapat bahan tambahan untuk belajar. Kita ke dinding itu dulu.” Jawab Laksmi
Andri dan Laksmi menuju dinding yang hancur.
“Sekarang, coba kamu perbaiki dinding ini dengan sihirmu.” Kata Laksmi
“Oke, aku akan coba.” Kata Andri sambil meletakkan tangannya di dinding yang hancur
Tak lama kemudian, Andri dapat memperbaiki dinding yang rusak, tapi…
“Ehhh… Andri, motifnya bukan ini.” Kata Laksmi
Andri membuka mata dan kaget melihat dindingnya.
Kreator : Hitogo
Comment Closed: Echanta Operation (Part 7) VIII
Sorry, comment are closed for this post.