“Aisha! Sadarlah!” Kata Andri sambil mengguncang Aisha.
Tak lama kemudian tersadar dari syok.
“I-ini dimana?” Tanya Aisha.
“Di gedung terbengkalai, nggak jauh dari kita bertarung tadi.” Jawab Andri.
Aisha terdiam sebentar.
“Aisha, aku nggak tau gimana awalnya, cuman, aku ngerti kurang lebih apa yang beneran kejadian.” Kata Andri.
“Kamu nggak mau nanya lebih? Apa dengan itu aja kamu udah ngerti, Andri?” Tanya Aisha.
“Yaaa… emang ada arti lain? Nggak toh? Intinya ada yang salah sama Kak Laksmi dan Pak Hadi diam-diam adalah dalang sesungguhnya, kurang lebih gitu kan?” Jawab Andri.
“Hehe… simpel banget ya.” Kata Aisha.
“Menurutku doang sih, selebihnya nggak penting, karena, nggak cuma kita yang dalam bahaya, satu Nusantara bakal jadi korban. Nggak ada waktu untuk tau detail selengkapnya.” Kata Andri.
Aisha memeluk lututnya.
“Memang nggak salah kamu jadi pemimpin pasukan khusus, Andri. Sementara, aku sama sekali nggak ada bakat mimpin.” Kata Aisha.
“Ayolah, kenapa kamu tiba-tiba ngebahas itu sih? Penulis novel ini nggak ada waktu untuk flashback nggak penting, tahu!” Kata Andri.
“Ng-nggak penting?” Kata Aisha.
“Ehh… oke, sori, aku keterlaluan ngomongnya.” Kata Andri.
Mereka terdiam sebentar sebelum Aisha akhirnya tertawa lepas.
“Hahahahaha… padahal, aku tahu kamu memang blak-blakan, aku nggak nyangka kamu kadang nggak enakan.” Kata Aisha.
“Yaa… aku sadar omonganku keterlaluan! Makanya…” Kata Andri.
“Udah, nggak apa-apa, memang kita mesti cepetan. Kalo nggak, seluruh dunia bisa jadi korban,” Kata Aisha sambil berdiri.
“Seluruh dunia ya? Kayaknya banyak info yang mesti kita dapetin.” Kata Andri ikut berdiri.
“Terutama bagaimana cara Hadi bisa membuat pemunduran waktuku salah sasaran.” Kata Aisha sambil merogoh sakunya.
Dia mengambil alat berbentuk prisma berwarna hitam.
“Pindah, Jokers Syndicate.” Kata Aisha.
Prisma itu berubah warna menjadi putih dalam sekejap, Andri dan Aisha langsung berpindah.
“Jadi ini markas Jokers Syndicate? Kenapa aku ngerasa kita ada di beda dimensi ya?” Tanya Andri.
“Memang karena beda dimensi. Dimensi ini hanya bisa diakses pake prisma ini, itupun cuma beberapa petinggi yang punya prisma ini.” Jawab Aisha.
“Kamu yakin mau membawaku kesini? Aku banyak menangkap anggotamu, lho.” Kata Andri.
“Tenang aja, mereka tahu semua itu bagian dari rencana. Semua anggota yang kamu tangkap bertugas mengalihkan perhatian kamu. Kalo kamu sampe muncul di tempat berjalannya rencana kami yang sesungguhnya, kami nggak bakal berhasil.” Kata Aisha.
“Berhasilnya kalian menjalankannya membuktikan betapa mudahnya aku ditipu, tahu.” Kata Andri.
“Nggak, berhasilnya rencana kami membuktikan bahwa kamu adalah orang yang pantas untuk kami mintai bantuan. Karena kamu lebih mementingkan keselamatan warga daripada menangkap penjahat seperti kami.” Kata Aisha sambil tersenyum.
Kreator : Hitogo
Comment Closed: Echanta Operation (Part 9) I
Sorry, comment are closed for this post.