KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Aksi » Echanta Operation (Part 9) I

    Echanta Operation (Part 9) I

    BY 21 Jul 2025 Dilihat: 5 kali
    Echanta Operation_alineaku

    “Aisha! Sadarlah!” Kata Andri sambil mengguncang Aisha.

    Tak lama kemudian tersadar dari syok.

    “I-ini dimana?” Tanya Aisha.

    “Di gedung terbengkalai, nggak jauh dari kita bertarung tadi.” Jawab Andri.

    Aisha terdiam sebentar.

    “Aisha, aku nggak tau gimana awalnya, cuman, aku ngerti kurang lebih apa yang beneran kejadian.” Kata Andri.

    “Kamu nggak mau nanya lebih? Apa dengan itu aja kamu udah ngerti, Andri?” Tanya Aisha.

    “Yaaa… emang ada arti lain? Nggak toh? Intinya ada yang salah sama Kak Laksmi dan Pak Hadi diam-diam adalah dalang sesungguhnya, kurang lebih gitu kan?” Jawab Andri.

    “Hehe… simpel banget ya.” Kata Aisha.

    “Menurutku doang sih, selebihnya nggak penting, karena, nggak cuma kita yang dalam bahaya, satu Nusantara bakal jadi korban. Nggak ada waktu untuk tau detail selengkapnya.” Kata Andri.

    Aisha memeluk lututnya.

    “Memang nggak salah kamu jadi pemimpin pasukan khusus, Andri. Sementara, aku sama sekali nggak ada bakat mimpin.” Kata Aisha.

    “Ayolah, kenapa kamu tiba-tiba ngebahas itu sih? Penulis novel ini nggak ada waktu untuk flashback nggak penting, tahu!” Kata Andri.

    “Ng-nggak penting?” Kata Aisha.

    “Ehh… oke, sori, aku keterlaluan ngomongnya.” Kata Andri.

    Mereka terdiam sebentar sebelum Aisha akhirnya tertawa lepas.

    “Hahahahaha… padahal, aku tahu kamu memang blak-blakan, aku nggak nyangka kamu kadang nggak enakan.” Kata Aisha.

    “Yaa… aku sadar omonganku keterlaluan! Makanya…” Kata Andri.

    “Udah, nggak apa-apa, memang kita mesti cepetan. Kalo nggak, seluruh dunia bisa jadi korban,” Kata Aisha sambil berdiri.

    “Seluruh dunia ya? Kayaknya banyak info yang mesti kita dapetin.” Kata Andri ikut berdiri.

    “Terutama bagaimana cara Hadi bisa membuat pemunduran waktuku salah sasaran.” Kata Aisha sambil merogoh sakunya.

    Dia mengambil alat berbentuk prisma berwarna hitam.

    “Pindah, Jokers Syndicate.” Kata Aisha.

    Prisma itu berubah warna menjadi putih dalam sekejap, Andri dan Aisha langsung berpindah. 

    “Jadi ini markas Jokers Syndicate? Kenapa aku ngerasa kita ada di beda dimensi ya?” Tanya Andri.

    “Memang karena beda dimensi. Dimensi ini hanya bisa diakses pake prisma ini, itupun cuma beberapa petinggi yang punya prisma ini.” Jawab Aisha.

    “Kamu yakin mau membawaku kesini? Aku banyak menangkap anggotamu, lho.” Kata Andri.

    “Tenang aja, mereka tahu semua itu bagian dari rencana. Semua anggota yang kamu tangkap bertugas mengalihkan perhatian kamu. Kalo kamu sampe muncul di tempat berjalannya rencana kami yang sesungguhnya, kami nggak bakal berhasil.” Kata Aisha.

    “Berhasilnya kalian menjalankannya membuktikan betapa mudahnya aku ditipu, tahu.” Kata Andri.

    “Nggak, berhasilnya rencana kami membuktikan bahwa kamu adalah orang yang pantas untuk kami mintai bantuan. Karena kamu lebih mementingkan keselamatan warga daripada menangkap penjahat seperti kami.” Kata Aisha sambil tersenyum.

     

     

    Kreator : Hitogo

    Bagikan ke

    Comment Closed: Echanta Operation (Part 9) I

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021