KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Aksi » Echanta Operation (Part 9) I a

    Echanta Operation (Part 9) I a

    BY 10 Sep 2025 Dilihat: 15 kali
    Echanta Operation_alineaku

    “Aisha! Akhirnya kamu datang!” Kata Kamelia menghampiri Aisha.

    “Apa semuanya sudah siap?” Tanya Aisha.

    “Udah, semuanya siap.” Jawab Kamelia.

    Tangan Andri sudah bersiap menyerang, tapi, dia berhenti.

    “Oh kami bukan musuhmu, sungguh.” Kata Kamelia.

    “Tau kok, cuman…” Kata Andri terdiam.

    “Mamamu ya? Beliau di sana, kok.” Kata Kamelia sambil melihat ke arah menunjuk.

    Begitu Andri melihat ke arah yang ditunjuk Kamelia, mata Andri membelalak

    “Mama!” Teriak Andri.

    Wanita yang diteriaki Andri melihat dengan wajah kaget.

    “Wah! Andri! Bentar!” Seru Merlot.

    Terlambat, Merlot terpaksa menyambut pelukan Andri dan mereka berdua jatuh.

    “Adududuh… eh! Mama nggak apa-apa?” Tanya Andri.

    “Sakit sih, tapi, nggak apa-apa, kok.” Jawab Merlot sambil tersenyum.

    Andri membantu Merlot berdiri.

    “Kamu pikir kamu masih mungil? Kamu malah sama tingginya sama aku, tau.” Kata Merlot sambil membersihkan celananya yang kotor.

    “Aku… Aku…” Kataku.

    Sebelum Andri bisa berkata-kata lagi, mata Andri berkaca-kaca.

    “Pasti syok, ya? Mama disini, kok. Mama nggak bakal ninggalin kamu, oke?” Kata Merlot sambil memeluk Andri dengan erat.

    Saat itulah tangisan Andri lepas, tidak tergambar betapa leganya Andri memeluk Merlot. Kehangatan dan suara yang sangat  dia rindukan setelah sekian lama ternyata belum hilang.

    “Ohh… iya, rencananya… kita harus selamatkan teman-teman dan Kak Laksmi!” Kata Andri.

    “Nggak, kita masih ada waktu.” Kata Aisha.

    “Tapi…” Kata Andri terputus.

    Aisha menempelkan jari telujuknya di bibir Andri.

    “Kita. Masih. Ada. Waktu.” Kata Aisha dengan penekanan di setiap kata

    Andri terdiam tidak bisa membantah Aisha.

    “Andri, aku, nggak, kami selalu memperhatikan kamu dari jauh. Kurang lebih kami tau kamu orang yang seperti apa. Makanya, setidaknya, aku mau kamu ambil waktu sebanyak mungkin untuk istirahat.” Kata Aisha.

    “Tapi keselamatan Nusantara lebih penting saat ini, Aisha!” Seru Andri.

    “Kamu selalu gitu, Andri.” Kata Kamelia.

    “Selalu gitu gimana?” Kataku.

    Satu detik kemudian Andri merasa semuanya tidak asing dengan Kamelia.

    “Kenapa aku sangat familiar ya?” Tanya Andri.

    Kamelia mengambil jam tangan, memakainya. Selain itu, dia mengikat rambutnya.

    “Gimana?” Tanya Kamelia.

    “Ah!”

    Tadinya, ingatannya tidak jelas, tapi, jam tangan dan gaya rambut itu menjelaskan semuanya.

    “Ka-kamu anaknya Pak Hadi!” Kataku.

    “Bukan anak, tapi, ‘anak’ Hadi.” Kata Kamelia.

    “Bentar, berarti anak Pak Hadi…” Kata Andri.

    “Tenang aja, kami tidak membunuh siapapun dari keluarga Hadi. Kami udah jelasin semuanya.” Kata Aisha.

    “Jadi, kamu percaya darimana kami tahu seperti apa kamu?” Tanya Kamelia.

    “Ehhh… dia memang anak keras kepala yang sering banget main ke markas.” Jawab Andri.

    “Makanya, Andri, kamu istirahat lah dulu, kurang lebih 4 jam lagi kita baru persiapan. Kami nggak bakal bisa sukses kalo kamu nggak 100%, oke?” Tanya Aisha sambil menepuk pundak Andri.

     

     

    Kreator : Hitogo

    Bagikan ke

    Comment Closed: Echanta Operation (Part 9) I a

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lahir begitu saja. Di balik perumusan lima sila yang menjadi pondasi bangsa ini, ada pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno. Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Lalu, apa saja pemikiran Soekarno tentang dasar negara […]

      Des 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021