Pada suatu hari libur semester, Jesi merasa perlu untuk menjelajahi tempat-tempat baru yang dapat merelaksasikan pikirannya setelah periode yang stress di sekolah. Setelah mencari-cari, Jesi menemukan Pulau Bokori di Toronipa, Sulawesi Tenggara, sebagai destinasi liburan yang menarik. Karena merasa tempat tersebut cocok untuk liburan, maka Jesi langsung mengkomunikasikan dan mendiskusikan hari apa untuk pergi ke Pulau Bokori tersebut dan barang-barang apa saja yang akan dibawa ke Pulau tersebut. Bersama ibunya, Jesi memutuskan untuk mengunjungi pulau tersebut pada hari Minggu.
Perjalanan menuju Pulau Bokori dimulai dengan menggunakan perahu dari perumahan penduduk di dekat pulau tersebut. Perjalanan menuju Pulau Bokori memakan waktu sekitar 20 menit. Tetapi perjalanan tersebut tidak membosankan karena selama perjalanan, Jesi dan ibunya disuguhi pemandangan air laut yang jernih dengan terumbu karang yang indah dan ikan-ikan berwarna-warni serta banyak lagi hewan laut yang menggemaskan. Setelah tiba di Pulau Bokori, mereka menemukan berbagai wahana dan aktivitas seru seperti banana boat dan speed boat. Mereka juga menikmati waktu bersantai di pulau tersebut dan menikmati makanan khas yang ditawarkan.
Di Pulau Bokori terdapat banyak Villa yang diperuntukkan untuk orang yang ingin menginap dan menikmati pemandangan malam hari di pulau tersebut. Dan diantara Villa tersebut terdapat Villa yang sangat mewah yang menjadi icon dari Pulau Bokori. Tapi, karena Jesi tidak menginap di pulau tersebut, maka Jesi diharuskan pulang sebelum jam 5 sore. Karena batas jam pengunjung untuk mengunjungi pulau itu hanya sampai jam 5 sore.
Eksplorasi ke Pulau Bokori membawa kegembiraan bagi Jesi dan ibunya, yang merasa senang menemukan tempat yang begitu indah dan menenangkan. Setelah menikmati waktu di pulau tersebut, mereka kembali ke rumah dengan perasaan yang sangat gembira dan puas atas pengalaman liburan yang mereka alami.
Setelah kembali ke rutinitas sekolah, Jesi kembali bergelut dengan tugas-tugas dan pekerjaan yang menumpuk. Namun, saat libur semester genap tiba, Jesi kembali merencanakan petualangan baru. Jadi, Jesi memutuskan untuk mencari-cari lagi tempat untuk liburan yang dapat merelaksasikan pikirannya. Tetapi, setelah mencari di internet selama beberapa jam, Jesi tidak menemukan tempat liburan yang sesuai untuknya. Jadi, Jesi memutuskan untuk keluar sebentar dan berkumpul bersama teman-temannya. Dan teman-temannya pun merekomendasikan tempat berlibur yang mantap dan sesuai dengan apa yang diinginkan Jesi. Dan akhirnya Jesi pun menyetujuinya. Kali ini, Jesi memutuskan untuk mengunjungi Pantai Taipa, sebuah pantai ikonik yang menawarkan pemandangan yang memukau.
Bersama teman-temannya, Jesi memulai perjalanan menuju Pantai Taipa menggunakan sepeda motor. Mereka menikmati perjalanan melalui jalur darat yang menawarkan pemandangan alam yang asri dan belum terjamah oleh pembangunan. Mereka melewati area pertambangan Morosi sebelum akhirnya tiba di Pantai Taipa. Di perjalanan yang dekat dengan pertambangan itu, polusinya sangat parah. Karena pantai Taipa itu masih berada di area pertambangan, maka tidak heran jika langitnya itu berwarna kelabu, dikarenakan asap dan polusi yang dihasilkan dari proses pertambangan itu.
Pantai Taipa menyuguhkan pemandangan yang memukau dengan air laut yang jernih dan ikan-ikan berwarna-warni yang berenang di sekitar pantai. Pantai Taipa juga memiliki spot foto yang sangat ikonik. Yaitu tulisan besar yang bertuliskan Pantai Taipa. Jesi dan teman-temannya menikmati waktu bersantai, berfoto, dan menikmati piknik di pantai tersebut. Meskipun langit agak kelabu akibat polusi dari area pertambangan, mereka tetap menikmati keindahan pantai tersebut.
Lalu ternyata ada pulau tersembunyi yang ada di balik Pantai Taipa itu, Jesi dan teman-temannya ingin pergi ke tempat tersebut tapi, akses yang akan dilewati sangat terjal, licin, dan tidak memungkinkan untuk dilewati dengan cepat. Jadi mereka memutuskan untuk tidak pergi ke Pulau tersebut. Kabarnya, di pulau itu, pemandangannya lebih bagus, lebih segar karena terdapat banyak pohon, dan pasir pantainya lebih putih, lebih bersih dari Pantai Taipa.
Setelah seharian bermain dan menikmati pantai Taipa, Jesi dan teman-temannya pulang dengan perasaan yang puas dan bahagia. Karena di perjalanan pulang mereka melewati tempat yang sama dan waktu perjalanan yang sama dengan pada saat mereka pergi, maka mereka merasa lelah. Jadi mereka memutuskan untuk singgah dan mencari tempat makan di daerah dekat pertambangan. Di perjalanan pulang, mereka singgah di warung bakso legendaris di daerah Abeli Dalam untuk menikmati makan malam sebelum akhirnya kembali ke rumah. Baksonya sangat enak, daging sapinya pas dan rasa kuahnya sangat berkaldu. Dan mereka menikmati makanannya masing-masing. Setelah istirahat sejenak, mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke rumah.
Eksplorasi Jesi ke Pulau Bokori dan Pantai Taipa memberikan pengalaman yang tak terlupakan dan memperkaya kehidupannya. Melalui petualangan tersebut, Jesi belajar untuk menghargai keindahan alam dan kegembiraan dalam menjelajahi tempat-tempat baru. Liburan yang menyenangkan tersebut tidak hanya memberikan kesegaran pikiran, tetapi juga mempererat ikatan dengan teman-teman dan keluarga. Jesi merasa bersyukur atas kesempatan untuk menjelajahi dunia dan menemukan keindahan di setiap sudutnya.
Kreator : JESINTA DEWI SRIKANDI
Comment Closed: Eksplorasi Tempat-Tempat Baru
Sorry, comment are closed for this post.