KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • basedonmyrealitylife
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Electrician’s Legacy : Api yang Tak Akan Pernah Padam

    Electrician’s Legacy : Api yang Tak Akan Pernah Padam

    BY 28 Sep 2025 Dilihat: 10 kali
    Api yang Tak Akan Pernah Padam_alineaku

    Di antara lorong-lorong Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado (UNIMA), di tengah hiruk pikuk mahasiswa dan deru mesin-mesin perkakas, berdirilah sosok yang begitu dihormati: Dra. Kristine A.D., M.T. Usianya memang tak lagi muda, rambutnya pun telah dihiasi untaian perak, namun semangatnya untuk menimba ilmu dan membagikannya kepada generasi penerus tak pernah pudar. Beliau adalah personifikasi dedikasi, seorang dosen senior jurusan elektro yang tak kenal lelah.

    Di saat rekan-rekan sejawatnya mulai menikmati masa senja, Enci Tin -demikian panggilan akrabnya-  justru semakin bersemangat. Gelar magister yang telah diraihnya belum cukup memuaskan dahaga ilmunya. Beliau terus berjuang menyelesaikan studi doktoralnya, bahkan hingga ke universitas ternama di luar negeri. Bukan ambisi pribadi yang mendorongnya, melainkan sebuah panggilan jiwa untuk terus memperbarui pengetahuan di bidang elektro yang berkembang begitu pesat. Baginya, usia bukanlah penghalang untuk terus belajar dan mengembangkan diri.  Ia percaya bahwa ilmu pengetahuan adalah mata air yang tak pernah kering, dan ia haus untuk terus meminumnya. 

    Enci Tin ingin memastikan mahasiswanya tidak tertinggal zaman, memiliki wawasan yang up-to-date, dan mampu bersaing di kancah global.

    Laboratorium elektro menjadi saksi bisu kegigihannya. Berbagai penelitian telah ia lakukan, mulai dari : 

    • pengembangan sistem energi terbarukan dan Smart Grid (jaringan listrik cerdas), 
    • pengembangan baterai dan penyimpanan energi, 
    • Internet of Things (IoT) 
    • kecerdasan buatan (AI) DAN Machine Learning dalam industri
    • pengembangan sendor bioelektronik
    • hingga pengembangan Nanoelektronika. 

    Puluhan publikasi ilmiah telah diterbitkan di jurnal-jurnal Nasional maupun internasional seperti yang dipublikasikan di IEEE Transaction on Industrial Electronics. 

    Penghargaan demi penghargaan pun telah ia raih, baik di tingkat nasional maupun internasional, misalnya pada konferensi IEEE Power & Energy Society General Meeting dan dilansir pada web TechCrunch

    Namun, semua itu tak membuatnya berpuas diri. Baginya, penghargaan bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah pengakuan atas kerja keras dan dedikasinya.

    Enci Tin selalu menekankan pada mahasiswanya bahwa belajar bukanlah sekadar mengejar nilai atau gelar, tetapi tentang proses tanpa henti untuk mengembangkan diri dan memberikan manfaat bagi sesama. Ia selalu hadir di kampus dengan senyum ramah dan sapaan hangat, siap mendengarkan keluh kesah mahasiswa dan memberikan bimbingan dengan sabar. Ia tak hanya menjadi dosen di kelas, tetapi juga menjadi mentor dan inspirasi bagi banyak orang.

    Cita-cita terakhir Enci Tin sangat sederhana namun begitu mulia: menyelesaikan tugas, tanggung jawab, dan panggilan jiwanya sebagai seorang pendidik hingga masa purna bakti tiba. Ia ingin melihat mahasiswanya sukses dan berkontribusi bagi bangsa dan negara. Ia ingin mewariskan semangatnya yang tak pernah padam kepada generasi penerus.

    Namun, takdir berkata lain. Tubuhnya terdiagnosa kanker yang dengan cepat menggerogoti tubuhnya. Meski tubuhnya semakin melemah, semangatnya tak pernah surut. Bahkan di tengah ujian semester ganjil di penghujung tahun, beliau masih menyempatkan diri memberikan kuliah online melalui layar laptop. Pendampingan ujian skripsi dan tesis tetap dilakukannya dengan penuh totalitas, berjuang sekuat tenaga agar mahasiswanya dapat menyelesaikan studi tepat waktu. Ia tak ingin ada satu pun mahasiswanya yang tertunda kelulusannya karena kondisinya.

    Pada malam Natal tahun 2021, setelah lonceng gereja berdentang di tengah malam menyambut peringatan kelahiran sang Penebus. Dikelilingi anak-anak, menantu, cucu-cucu, suami dan beberapa orang dari jemaat gerejanya, dengan iringan lantunan lagu-lagu Rohani, Enci Tin menghembuskan nafas terakhirnya. Ia pergi dengan tenang, meninggalkan legacy yang tak ternilai harganya. 

    Ia tak pernah sekalipun menyusahkan mahasiswanya, apalagi mencari keuntungan di luar haknya. Ia benar-benar mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan, menginspirasi dengan keteladanan dalam mengejar ilmu dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari untuk generasi yang lebih baik.

    Kepergian Enci Tin meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, kolega, dan terutama para mahasiswanya. Namun, api semangat yang telah dinyalakannya takkan pernah padam. Ia telah menanamkan benih-benih dedikasi dan keteladanan yang akan terus tumbuh dan berbuah di hati para penerusnya. Kisahnya menjadi legenda yang akan terus diceritakan, menjadi inspirasi bagi para pendidik penerusnya dan generasi muda didikannya untuk terus berjuang dan memberikan yang terbaik bagi nusa dan bangsa.

    Enci Tin, The Electrician, telah pergi, namun legasinya akan terus hidup, menerangi jalan bagi generasi penerus bangsa. Dedikasinya adalah sebuah api yang tak pernah padam, sebuah inspirasi abadi.

     

     

    Kreator : Vidya D’CharV (dr. Olvina ML.L. Pangemanan, M.K.M.)

    Bagikan ke

    Comment Closed: Electrician’s Legacy : Api yang Tak Akan Pernah Padam

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lahir begitu saja. Di balik perumusan lima sila yang menjadi pondasi bangsa ini, ada pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno. Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Lalu, apa saja pemikiran Soekarno tentang dasar negara […]

      Des 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021