Bunda, bagaimana perasaannya jika anak sakit? Ada perasaan sedih dan khawatir, namun juga harus tetap sigap dalam menangani si anak yang sakit, berkecamuk dalam hati. Belum lagi jika si anak menolak minum obat. Duh, gemas sekali rasanya. Rasa hati ingin anak segera sehat tapi ada rasa kesal saat anak menolak minum obat. Penuh perjuangan untuk membuat anak mau minum obat. Obat dimuntahkan, dilepeh, mulut dikunci rapat, obat yang disodorkan ditepis hingga tumpah. Huh.. Sungguh menantang sekali ya, Bunda!
Nah, berikut ini ada beberapa tips menyiasati agar anak mau minum obat saat sakit, yaitu :
- Menggunakan alat bantu minum obat sesuai usia
Alat bantu pemberian obat itu berbeda ya Bunda untuk anak yang berusia kurang dari 2 tahun dan anak yang berusia lebih dari 2 tahun. Hal ini disebabkan karena sediaan obat dan dosisnya yang berbeda.
Untuk anak yang berusia kurang dari 2 tahun bisa menggunakan alat bantu berupa pipet tetes obat ataupun spuit tanpa jarum suntik yang berukuran 1 cc. Sedangkan, untuk anak yang usianya lebih dari 2 tahun bisa menggunakan sendok takaran obat.
Bila obat berupa puyer, maka bisa dilarutkan dahulu dengan air putih matang atau dengan madu. Namun, untuk penggunaan madu sebagai pelarut obat sebaiknya ditanyakan dulu ke dokternya ya. Sebab tidak semua jenis obat bisa dikonsumsi bersamaan dengan madu.
- Berikan pemahaman pentingnya minum obat
Bunda bisa bernarasi atau menceritakan tentang fungsinya minum obat, alasan harus minum obat saat sakit, dan hal lain terkait obat. Caranya bisa juga dengan cara bermain loh, Bun. Dunia anak masih seputar dunia main jadi kita masukkan agenda minum obat disela-sela permainan. Misalnya, melakukan role play menjadi dokter. Dokter memeriksa lalu memberi obat kepada boneka (pasien). Lalu ulangi adegan tersebut dengan pasien aslinya (si anak). Selain itu, Bunda juga bisa memberikan pemahaman lewat cerita di buku ataupun dengan video.
- Pastikan anak duduk atau dalam posisi tegak dengan tegak saat minum obat
Hindarkan anak minum obat dalam posisi berbaring ya, Bunda. Sebab, posisi berbaring meningkatkan resiko anak tersedak dan muntah saat minum obat.
- Perlahan, tidak tergesa-gesa
Saat memberikan obat, teteskan atau suapi perlahan dan sedikit demi sedikit ke dalam mulut anak. Arahkan obat masuk ke pipi bagian dalam atau ke bawah lidah. Hal ini untuk menghindari anak memuntahkan/mengeluarkan kembali obatnya.
- Dilakukan oleh dua orang
Jika anak cukup kooperatif maka pemberian obat oleh Bunda sendiri bisa dilakukan. Namun, jika anak tidak kooperatif maka diperlukan bantuan orang dewasa lain untuk memegangi kepala dan tangan/badan si anak agar tidak berontak.
- Ucapkan afirmasi positif selama pemberian obat
Selama proses pemberian obat, Bunda bisa bicarakan kembali tentang alasan harus minum obat. Sambil memberikan pengertian kepada anak misal dengan kalimat, “Maaf ya nak, Bunda harus meminumkan obat ini supaya adik bisa segera sehat dan bisa bermain kembali.”
- Sampaikan apresiasi dan doa setelah minum obat
Nah, setelah proses meminumkan obat selesai jangan lupa berikan anak pujian, pelukan, dan doa harapan kita agar anak segera sehat.
Demikian ya Bunda, tips memberikan obat kepada anak. Semoga bermanfaat dan dapat dipraktikkan ya saat anak sakit.
Comment Closed: 7 Tips Memberikan Obat Anak Tanpa Drama
Sorry, comment are closed for this post.