KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Emon dan Emin, Pahlawan Kecil dari Kampung Rambutan

    Emon dan Emin, Pahlawan Kecil dari Kampung Rambutan

    BY 21 Agu 2024 Dilihat: 129 kali
    Cerita Emon dan Emin yang Inspiratif_alineaku

    Emon dan Emin tinggal di Kampung Rambutan bersama keluarga kecilnya yang hidup sederhana penuh keharmonisan. Mereka berdua terkenal cerdas dan penuh semangat. Suatu hari, mereka memperhatikan bahwa air sumur di kampung mereka semakin keruh. Warga pun kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari.

    “Kak, air sumurnya kok jadi keruh ya?” tanya Emin pada Emon.

    “Iya, Min. Kita harus cari cara biar airnya bersih lagi,” jawab Emon sambil menggaruk-garuk kepalanya.

    Setelah berpikir keras, Emon dan Emin punya ide cemerlang. Mereka akan membuat alat penyaring air sederhana dari botol bekas yang banyak berserakan di sekitar rumah mereka. “Dengan alat ini, kita bisa membantu warga mendapatkan air bersih,” kata Emon semangat.

    Mereka pun mulai mengumpulkan botol bekas, pasir, kerikil, kapas, dan arang. Dengan telaten, mereka memotong botol bekas menjadi dua bagian, lalu menyusun lapisan-lapisan bahan penyaring di dalamnya. Mulai dari lapisan kasar seperti kerikil, kemudian lapisan pasir, kapas, dan terakhir arang.

    “Semoga alat ini berhasil menyaring air dengan baik,” harap Emin.

    Namun, saat mereka mencoba menyaring air sumur, hasilnya mengecewakan. Air yang keluar masih keruh. Emon dan Emin merasa sedih dan putus asa. “Kenapa sih alat kita enggak berhasil?” tanya Emin sedih.

    “Jangan menyerah, Min. Kita pasti bisa menemukan solusinya,” kata Emon sambil menepuk pundak adiknya.

    Mereka pun mencari informasi di buku dan internet. Ternyata, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki pada alat penyaring mereka. Lapisan kapas terlalu tebal, dan urutan lapisan penyaringnya perlu diatur ulang.

    Dengan semangat baru, Emon dan Emin memperbaiki alat penyaring mereka. Mereka membuat lapisan kapas lebih tipis dan mengatur ulang urutan lapisan penyaringnya. Saat mereka mencoba lagi, hasilnya sungguh menakjubkan! Air yang keluar jernih dan bersih.

    Emon dan Emin sangat senang. Mereka segera memberitahu warga kampung tentang penemuan mereka. Warga pun sangat antusias dan berterima kasih atas bantuan Emon dan Emin.

    Dari pengalaman ini, Emon dan Emin belajar banyak hal. Mereka belajar tentang pentingnya keuletan, kreativitas, dan kerja sama. Mereka juga belajar bahwa kegagalan adalah hal yang wajar dan justru dapat menjadi pelajaran berharga.

    Emon dan Emin menjadi pahlawan kecil bagi warga Kampung Rambutan. Mereka membuktikan bahwa dengan sedikit kreativitas dan semangat, kita bisa membuat perubahan positif bagi lingkungan sekitar.

    Pesan Moral:

    • Peduli lingkungan
    • Keuletan, kreativitas dan semangat kerjasama
    • Pemanfaatan limbah plastik

    Cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya peduli lingkungan dan kreativitas. Dengan semangat belajar dan pantang menyerah serta dukungan orang-orang di sekitar kita, kita bisa menyelesaikan masalah yang kita hadapi.

     

     

    Kreator : arif fauriyuddin

    Bagikan ke

    Comment Closed: Emon dan Emin, Pahlawan Kecil dari Kampung Rambutan

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021