FOKUS SAJA HATI HATILAH TERHADAP IMPIAN PALSU
Pagi itu, jarum jam belum melewati angka 9. Sehabis jalan jalan pagi aku ngopi di warung di tempat aku biasa ngopi habis jalan jalan minggu pagi. Aku sempat ngobrol dengan seorang pria. Ia minggu lalu juga kutemui minggu di tempat ini. Memang tempat ini tempat banyak orang ngumpul.. Obrolan pun jadi panjang. Ia berkisah ia sudah 10 hari ini tidak pulang ke rumah.
Ia sebetulnya seorang penjual abon yang ia setor ke pasar di kota kota sekitar. Biasanya ia membawa mobil.
Ia ambil abon dari Boyolali. Sekali ambil bisa 4 kwintal. Kemudian ia bungkus dalam kantong plastik ukuran seperempat kg, setengah kg, dan 1 kg. Dan ia beri label.
Ia juga mulai mencoba menjual abon kemasan dari toples ukuran 800 gr dan dijual secara online.
Ia berkisah, perjuangan jualan abon dari ngecer mulai dari 5 kg terhitung sejak kena PHK saat Covid berlangsung. Semula ia jual ke warung sekitar. Ternyata laku. Semula abon ia dapat dari tetangga istrinya setiap menengok orang tuanya di Boyolali, yang kebetulan di kampung itu merupakan sentra pembuatan abon.
Karena usaha coba coba itu mendapat sambutan Ketika took itu setiap minggunya pesan 20 kg. Kemudian ia tawarkan ke tempat lain bawa lebih banyak 20 kg, 30 kg dan laku. Kemudian ia tawarkan ke pasar. Dan ternyata ludes terserap pasar. Dan terakhir rata rata 4 kw terjual dalam waktu 3 minggu.
Dan jualan secara online pun ia coba. Ternyata juga banjir order. Ia pun beli mobil untuk melancarkan memasarkan abonnya.
Begitulah berkat jualan abon ia bisa membeli mobil niaga setengah pakai dan juga dapat merenovasi rumahnya.
Tapi usahanya mulai tersendat sejak 4 bulan lalu. Ia mulai kernjingan main judi online. Ia ketagihan judi on line ketika diajak teman. Saat itu ia menang 13 juta hanya dalam waktu 7 menit.
Mimpinya pun mulai bergeser. IA pikir kalau seminggunya saja dapat sepuluh juta, lebih banyak modal ia dapat. Mimpinya terlalu liar aku kira. Akhirnya uang dagan pun kandas.
Sebelumnya aku ndak begitu memperhatikan tempat itu. Aku mencoba tengok kanan kiri, ternyata tukang ojek on line kok betah di situ mereka juga asyik mencari keberuntungan di situ.
Begitulah akhirnya ia keluarkan kisah pedih padaku.
Ia mengaku bingung. ” Penyelesaiannya hanya, pulang toh di sini ndak ada harapan menyelesaikan. “, kataku meyakinkan. Aku yakin dia pasti juga punya jawaban seperti, tapi masih ragu untuk memutuskan.
Ada satu cerita lagi, masih dari tempat itu. Ternyata dari tempat itu. Banyak cerita betapa judi on line telah membius banyak orang. Bahkan ada seorang yg bekerja di suatu instansi pemerintah sehabis dinas selalu nongkrong di situ. Ia bercerita mamanya suka stres karena setiap habis gajian selalu minta transfer karena kehabisan uang. Orang tuanya tinggal di Makassar.
Lain lagi dengan yang akan akan aku ceritakan.
Sebut saja namanya Jaka, bukan nama sebenarnya tentu saja. Ia seorang pedagang beras. Sejatinya ia bisa menjual 7 ton sehari. Ia mengaku sebetulnya bisa menjual hanya yang akan order lebih banyak tapi ia merasa bahwa dengan penghasilan sekitar 700 ribu sehari merasa cukup. “Sudah cukup untuk makan dan minum sama teman-teman. ” Katanya jujur.
Sehabis setor beras ia selalu mampir di sini, dan bawa 5 sampai 7 botol minuman. Dia mengaku belum beristri, minuman adalah istrinya, kelakarnya tanpa beban.
Aku jadi sadar dunia sekelilingku itu tidak berwajah Tunggal. Tidak melulu pagi pagi orang berbondong bondong ke tempat kerja, menyelesaikan tugas rutin, ada juga orang yang berperilaku menyimpang. Bahkan ada saja yang udah punya pekerjaan mapan kehilangan focus, dan terseret pengaruh lingkungan. Mereka tidak sadar alam yang menyeleki mereka. Ada yang melesat ada yang tergelincir. Ada yang karena naib malang ada yang terlalu sembrono menyikapi hidup.
Yang aku ceritakan hanyalah secuil kisah di tempat itu.Dan dunia sekitarku tak sepesimis itu. Ada juga anak muda Tangguh yang aku temui. Ia seorang ASN. Gajinya tidaklah besar. Ia tak pernah kehilangan fokus. Ia merasa masa depan harus didesain. Soal hasilnya seperti apa biarkan seleksi alam nati menentukan.
Yang pasti, godaan bisa datang dari mana saja. Seseorang bisa kehilangan fokus. Banyak hal membuat orang gagal fokus bisa karena harapan yang terus naik. Dan tidak sabar menunggu proses. Ia melihat walau dirinya mulai berlari seperti penjual abon itu tapi merasa orang di sekitar berlari lebih cepat.
Ketika orang terlalu melihat keluar ia tidak fokus lagi dan tidak mau melihat ke dalam. Benar juga dengan anak muda yang pernah aku temui yang telah menganggap masa depan haruslah didesain. Masa depan itu bukan kaya menang lotre. Setiap orang berhak membuat visi bahkan bermimpi sekali mewujudkan mimpinya di masa depan.
Sedangkan manusia Jenis lain, seperti pedagang beras yang aku temui yang aku ceritakan di depan adalah manusia yang menganggap dunia sudah beres ndak ada lagi yang harus diperjuangkan. Dengan yang sudah ada saja sudah cukup.
Apapun pekerjaan anda mau bekerja kantoran mau usaha di rumah atau seorang sales berfokus pada profesi adalah penting. Apalagi yang bercita cita memperoleh sesuatu yang lebih dari hari ini, menaruh fokus akan menjaga dari Impian yang tak realistis. Seorang karyawan dengan penghasilan 4 juta sebulan, kehilangan fokus ketika bermimpi punya mobil mewah hanya dalam 1 tahun.
Semua ada masanya. Maka hati hatilah pada mimpi yg tak berbasis pada realitas diri. Picaso pernah berkata setiap batu cadas punya potensi jadi patung yang hebat kalau ia ketemu dengan pematung yang hebat. Demikian pun masa depan akan cemerllang di tangan orang yang punya visi masa depan seperti apa yang diimpikan.
Kreator : Goris prasanto
Comment Closed: Fokuslah ! Hati-hatilah pada impian palsu
Sorry, comment are closed for this post.