“Dek, akhir-akhir ini abang merasa aneh”, ungkap suami Lastri.
“Aneh bagaimana bang? “ Jawab Lastri.
“ Abang merasa penciuman abang gak berguna dan lidah abang merasa gak berasa” pungkas suami Lastri.
“ Ah, jangan mengada-ngada bang, ku tengok abang lahap-lahap aja nya makan rendang jengkol itu”.
“Iya bener, kalo itu karena abang lapar dan selera banget liat jengkol masakan adek yang berwarna merah menyala itu. “ gombal si suami.
“ Tadi nya abang pikir, warna merah jengkol itu bisa menembus pengucapan abang tapi ternyata tidak dek. “ lanjutnya lagi.
Lastri beranjak ke arah kalender yang tergantung di salah satu dinding rumah mereka.
“Liat apa sih dek? “ tanya Agung suaminya.
“Ndak, Lastri hanya melihat catatan di kalender itu bang, tanggal berapa abang ada keluar kota. Tapi nggak ada ketemu dalam waktu dekat ini, hanya 3 bulan yang lalu bang, itupun ke siborong-borong” jelas Lastri.
“Iya ya dek” mengiyakan penjelasan Lastri.
“ Abang ada demam? Batuk? Ayo pilek? Ato sesak ada gak bang? “ tanya Lastri
“Nggak ada loh dek, makanya abang merasa aneh saja”
“ Kita periksa ke dokter yok bang? Ajak Lastri.
Namun Agung hanya menggelengkan kepalanya. “Ah nggak lah dek, nanti di bilang covid lagi” , tolak Agung.
“Jadi bagaimana bang? “ tanya Lastri.
“Kita tunggu beberapa hari ini ya dek, jika mengganggu kesehatan abang, baru cek ke dokter. “ jelas Agung.
Lastri pun mengambil masker dan memberikannya ke suaminya.
“Assalamualaikum…. Assalamualaikum “ suara salam dari arah luar.
Lastri menuju pintu dan membukanya, ia berdiri dan melihat Nando teman Agung sudah duduk di kursi teras mereka.
“Tri,Agung ada di rumah kan? “ tanya nya.
Nando ini sohib kampus mereka berdua, ia teman yang paling gokil diantara mereka berdua. Hingga saat ini pun kegilaan nya tidak berkurang sedikitpun.
“Hei… Kok bengong sih ditanya… “ pungkas Nando.
“ Eng anu Nando…. anu…. “ sambil terbata bata Lastri menjawabnya.
“Ah sudah lah,.. Aku masuk saja, ditanya jawab nya anu anu saja. Cem baru ngeliat setan ko ya las? “ melewati tubuh Lastri dan mengacuhkannya.
“Hei bro…. What’s up, lama gak jumpa kita” Nando menyapa sohibnya, Agung.
Agung terkejut melihat kehadiran sohibnya. Dalam hatinya ‘ini bukan waktu yang tepat bro, pulang sana ‘.
Nando mendekati Agung tuk memeluk sohibnya itu, namun Agung menepis tangan Nando dan mendorong nya menjauh dari dirinya.
“ Hey.. hey, what’s wrong with me? “
Agung hanya menggelengkan kepalanya. “ GO home bro “ pinta Agung.
“Why, tell me what’s the matter ! “
Agung hanya terdiam. Lastri mendekati mereka sambil berkata “ ndak ada apa-apa loh Nando, hanya saat ini abang Agung lagi kurang sehat. Khawatir kamu tertular “.
“Tertular? Emang Nando sakit apa Lastri? “ tanya Nando. “Aku kan dokter, hayo lah beritahu aku. “
Lastri mencoba angkat suara namun Agung mencegahnya. Agung sangat khawatir dugaan nya benar tentang kondisi kesehatannya.
“Ah sudah bang, bener kata Nando, dia kan dokter, lebih baik tau kebenarannya daripada dalam kondisi praduga. “ ucap Lastri.
“Correct, tumben kamu pintar Lastri” tersenyum geli untuk memecahkan kekakuan suasana.
“ Bang Agung merasa penciuman nya gak berbau dan lidah gak berasa Nan”, ungkap Lastri.
“Duduk sini, biar ku periksa , sebentar ya aku ke toilet dulu”, melangkah menuju kamar mandi dan melewati ruangan dapur.
Namun Nando mengurungkan sejenak langkah nya dan melirik ke meja makan yang terbuka tudung saji tersebut. Didekati nya dan melihat sepiring rendang jengkol. ‘ Waw, jengkol, ini pasti masakan si Lastri, aduh lapar ‘.
Nando mempercepat langkahnya ke toilet, dan kembali lagi ke meja makan. Di ambil nya sepiring nasi dan lauk rendang jengkol tersebut.
***
“Lastri, ada masker dan sarung tangan karet?” tanya Nando.
Lastri mengambil apa yang diminta oleh Nando.
“Buka mulut mu Gung”, ucap Nando.
Satu persatu bagian tubuh Agung diperiksa oleh Nando.
“ Suhu normal, pilek dan batuk tidak ada, sedikit lidah kotor, dan semua nya ok, gak ada masalah “. Ujar Nando.
“Tapi lidahku gak berasa. “ , ucap Agung.
“Sejak kapan? “ tanya Nando
“Hari ini, tadi aku makan masakan Lastri tapi lidahku gak berasa apa apa” ungkap Agung.
“ Hahahaahaha….. “ tertawa Nando mendengar nya.
“Kok tertawa sih Nando, gak lucu ah” ucap Lastri.
“ Itu karena rendang jengkol buatan mu hambar rasa nya, aku pun tidak berasa apa -apa” jelas Nando.
“ Oh ya, maaf ya bang, garam adik habis, jadi lupa dicekoki garam”sembari di tepuk jidat nya.
‘hahahaha’ tertawa bersama.
“ Bagaimana dengan penciuman ku Nando? “ tanya Agung.
“ Kita tes ya “ jawab Nando.
Mereka mengangguk. Menanti tes apa yang akan Nando lakukan. Nando mendekati Agung, membelakanginya dan kemudian berlalu dari Agung.
Pada tes kali ini Lastri diperintahkan untuk jaga jarak 3 m. Melihat Nando berlalu dari Agung tanpa melakukan apapun, mereka bertanya-tanya, ‘ tes macam apa ini’.
Baru Nando 3 langkah dari Agung, Agung pun terjatuh pingsan. Lastri mencoba mendekati Agung suami nya, namun Nando mengisyaratkan untuk tetap di tempat.
Melihat kejadian itu Nando tertawa terbahak bahak “hahahahaha…. Hahaha” dilanjut dengan berkata “ Agung baik baik saja Las, semuanya normal, penciuman nya juga, aku cabut dulu ya, bye “.
“Hey, Agung kenapa Nan” jerit nya.
“ Tunggu dia siuman nanti ditanya saja ya “ sembari melambaikan tangannya.
Tak berapa lama kemudian, Agung pun siuman dengan berang dia berkata “ Bocah gendeng….. sialan Nando “. Sumpah serapah pun keluar dari bibir Agung.
“Emang kenapa abang bisa sampe pingsan “ tanya Lastri.
“ Gila bener bau nya las” ucap Agung.
Lastri tertawa geli mendengarnya sambil berkata “ alhamdulillah “….
😞😞😡😡😡😡
Myc
Kreator : Noer maya
Comment Closed: Gak Berasa Gak Berbau (praduga)
Sorry, comment are closed for this post.