Sore itu cuaca sangat cerah. Terry dan Vivi sedang asyik belajar bersama di rumah Terry. Mereka mengerjakan tugas matematika yang diberikan oleh guru mereka tadi pagi di sekolah. Terry dan Vivi adalah teman sekelas, mereka berdua bersahabat sejak kelas 1 SD, saat ini mereka sudah kelas 5. PR apapun yang diberikan oleh guru mereka di sekolah selalu mereka kerjakan bersama.
Sementara itu Terry menyiapkan air minum dan sedikit cemilan. Dia membawanya kepada Vivi.
“Dimana ibumu serta adik-adikmu? Kok sepi rumahmu?” Tanya Vivi.
“Ibuku sedang ikut kuliah di Tomohon, sedangkan adik-adikku lagi jalan-jalan sama pengasuh mereka. Papaku kerja di luar daerah. Sedangkan kakak laki-laki saya tinggal bersama nenek di Tomohon.” Terry menjelaskan panjang lebar tentang keluarganya kepada Vivi.
“Wah, jadi kau sendiri yang menyiapkan minuman ini, rajin sekali kau.” Vivi memujinya.
“Ibuku pulangnya agak malam, jadi pekerjaan seperti ini sudah biasa ku kerjakan, disamping itu aku juga harus menyapu lantai dan halaman serta menimba air mengisinya dalam bak mandi sampai penuh. Eeh …ayo diminum dulu airnya.” Kata Terry.
Setelah selesai mengerjakan PR Matematika, Terry dan Vivi ke halaman belakang untuk memetik buah jambu. Kebetulan lagi berbuah banyak dan sudah matang. Terry mengambil galah bambu untuk menjolok jambu. Vivi juga ikutan memetik buahnya.
“Aku naik di atas sumur saja, ini ada buah yang dekat bisa ku petik.” Kata Vivi.
“Jangan naik di sumur, itu licin sekali Vi !!! Teriak Terry.
“Aah, ini hanya dekat kok buahnya” Vivi menimpali dan langsung naik di atas sumur.
Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh dan bunyi air yang kuat! Terry yang masih asyik menjolok jambu langsung terkejut dan melihat ke atas sumur dan Vivi tidak ada lagi diatasnya.
“Terry…Terry…tolong aku!!! Vivi berteriak keras. Dengan tubuh gemetar Terry melongok kedalam sumur yang dalamnya 12 meter, dan Vivi sudah didalam sana.
“Viviiiiiii….pegangan di batu yaaa….!!!”
Vivi langsung berpegangan pada sebuah batu yang menancap di dinding sumur. Dan dengan sekuat tenaga Terry berteriak :
“Tolong….tolong….Vivi tercebur dalam sumuuurr..!!!”
Beberapa orang bapak dan ibu-ibu yang mendengar teriakan Terry langsung datang berlarian ke sumur. Mereka Pun berteriak memanggil-manggil Vivi, sementara beberapa ibu menenangkan Terry yang ketakutan dan menangis.
“Viviiii…pegangan kuat di batu yaa..!” teriak Pak Saleh.
“iyaaa..!! Balas Vivi dari dalam sumur.
Pak Saleh dan beberapa bapak mulai menurunkan tangga yang diikatkan pada tali tambang. Tangga itu sampai di dasar sumur dan Pak Saleh Pun turun setelah sebelumnya sudah dipastikan tangga itu terikat dengan kuat pada pohon kelapa yang berada tidak jauh dari sumur.setelah Pak Saleh berada dalam sumur dan menarik Vivi dari dalam air.Vivi dan Pak saleh sudah berpijak pada anak tangga terakhir, para bapak yang berada di atas langsung menarik tali dengan sekuat tenaga tapi tetap berhati-hati. Akhirnya Vivi dan Pak Saleh sampai diatas sumur. Terry dengan segera langsung memeluk Vivi sambil menangis ketakutan.
Beberapa ibu langsung menenangkan keduanya dan memberikan pelukan hangat supaya keduanya tidak gemetaran lagi.
Akhirnya mereka pun mengantarkan Vivi pulang ke rumahnya yang tidak begitu jauh dari rumah Terry. Terry tidak ikut mengantar karena takut bertemu ibunya Vivi.
Menjelang malam akhirnya ibunda Terry tiba dirumah dan Terrypun menceritakan peristiwa tadi sore kepada ibunya. Ibunya berteriak panik dan mengajak Terry kerumah Vivi. Setibanya dirumah Vivi, mereka bertemu dan memastikan Vivi dalam kadaan baik-baik saja. Ibunda Vivi juga meminta maaf kepada Terry yang sangat ketakutan. Ibunda Terry dan ibunya Vivipun bercakap-cakap dengan baik. Vivi dan Terry sudah saling bercerita walaupun dari raut wajah mereka masih ada sisa-sisa ketakutan gara-gara jambu………
Aah …kisah ini terjadi 42 tahun yang lalu. Terry saat ini sudah menjadi abdi negara sebagai seorang ASN, menjadi tenaga pengajar di beberapa sekolah dan Vivi kini menjadi seorang Pendeta yang dengan setia melayani umat Tuhan dimanapun Vivi ditempatkan.
Kreator : Tuty S. Sukadis
Comment Closed: Gara-Gara Jambu
Sorry, comment are closed for this post.