KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Gawat, Ternyata Kita Butuh Ini!

    Gawat, Ternyata Kita Butuh Ini!

    BY 12 Apr 2025 Dilihat: 70 kali
    Gawat, Ternyata Kita Butuh Ini!_alineaku

    Kali ini saya lebih memilih sudut pandang sendiri dalam menalar dan merasionalisasi sebuah fenomena. Baik itu fenomena alam maupun sosial yang terjadi dilingkungan sekitar dan masyarakat. Bukan bermaksud sok tahu atau mau menjadi debater yang ujung-ujungnya “debat kusir.” Tetapi ingin menemukan awareness yang berguna untuk keberlangsungan kehidupan yang lebih sehat dan tenang. Menurut saya ya? jika yang lain memiliki sudut pandang berbeda itu jamak dan basically tidak ada yang harus disalahkan dan menyalahkan.

     

    Debat kusir adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perdebatan yang tidak sehat, tidak logis, dan cenderung tidak ada ujungnya. Biasanya, dalam debat kusir, kedua pihak berdebat hanya untuk mempertahankan pendapat masing-masing tanpa mau mendengarkan atau mempertimbangkan pendapat lawan bicara. 

     

    Banyak yang  terjebak pada perbantahan yang tak berujung ini. Bahkan pada suatu ketika pernah terjadi akibat dari kejadian ini membuat percekcokkan dan perkelahian hingga berujung adu fisik. Ada yang mengatakan miris melihatnya. Buat saya sih geli saja ya menyaksikan tingkah laku orang seperti itu. Suka heran memang ya sama khalayak yang nggak mau update dan upgrade isi kepalanya. Bisa ditahu lah ciri-ciri orang yang kayak gitu.

     

    Secara Literally tanpa memaknai secara berlebihan mungkin sedikit penjelasan tentang kondisi nyata kisah seorang debater yang berjuluk debat kusir tidak berguna. Tidak terlalu sulit mengenalinya. Baik mengenal individu bahkan topik perdebatannya. 

     

    Tanda dan cirinya jika itu adalah sebuah perdebatan yang unfaedah. 

    Tidak berdasarkan fakta atau data yang jelas

    Bersifat emosional, bukan rasional

    Saling menyalahkan, bukan mencari solusi

    Menggunakan argumen yang berputar-putar dan tidak fokus

    Tujuannya hanya ingin menang, bukan mencari kebenaran

     

    Nah, mungkin ada diantara kita yang pernah berada pada fenomena ini. Sah-sah saja ya,” Lah wong namanya mau mempertahankan pendapat kok, “suka suka gue donk.” Ujung-ujungnya pasti kesini ending-nya.

     

    Maka, disinilah peran sudut pandang personal kita akan bisa  bekerja dengan sangat baik. Menemukan sebuah kesadaran berpikir. Kita akan menjadi lebih bijak dan toleran terhadap sebuah perbedaan. Sudut pandang penting karena dapat menjernihkan noise kegaduhan dan kekacauan yang sebenarnya bisa diredakan jika isi kepala kita telah diperbarui dan meningkat. Ternyata yang kita butuhkan adalah kesadaran. Mari temukan ruang kesadaran itu.

    @kadek

     

    Kreator : Kadek Suprapto

    Bagikan ke

    Comment Closed: Gawat, Ternyata Kita Butuh Ini!

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021