KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Gaya Belajar Manusia

    Gaya Belajar Manusia

    BY 01 Okt 2024 Dilihat: 188 kali
    Gaya Belajar Manusia_alineaku

    Belajar adalah proses untuk kita mengetahui sesuatu yang belum kita ketahui dapat berupa pengetahuan, keterampilan, atau kebiasaan untuk mengalami perubahan dalam diri. Suatu hal yang perlu kita ketahui bersama adalah bahwa setiap manusia memiliki cara menyerap dan mengolah informasi yang diterimanya dengan cara yang berbeda satu sama lainnya. Ini sangat tergantung pada gaya belajarnya. 

    Seperti yang dijelaskan oleh Hamzah B. Uno bahwa pepatah mengatakan lain ladang, lain ikannya. Lain orang, lain pula gaya belajarnya. Peribahasa tersebut memang pas untuk menjelaskan fenomena bahwa tak semua orang punya gaya belajar yang sama. Termasuk apabila mereka bersekolah, di sekolah yang sama atau bahkan duduk di kelas yang sama.

    Cara dengan belajar mengingat, berpikir, memecahkan soal, hal yang disukai pribadi dalam menggunakan gaya belajar mereka yang dominan (utama), saat mengerjakan tes, akan mencapai nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak menggunakan gaya belajar mereka sendiri.

    Faktor yang mempengaruhi gaya belajar seseorang ini mencakup faktor fisik, emosional, sosiologis, dan lingkungan. Sebagian orang, misalnya, dapat belajar paling baik dengan cahaya yang terang, sedang sebagian yang lain dengan pencahayaan yang suram. Ada orang yang belajar paling baik secara berkelompok, sedang yang lain memilih bekerja sendiri menurutnya paling efektif. Sebagian orang memerlukan musik sebagai latar belakang, sedang yang lain tidak dapat berkonsentrasi kecuali dalam ruangan sepi. Ada orang-orang yang memerlukan lingkungan belajar yang teratur dan rapi, tetapi yang lain lebih suka menggelar segala sesuatunya supaya semua dapat terlihat.

    Dengan demikian, bahwa gaya belajar adalah suatu cara pandangan pribadi terhadap peristiwa yang dilihat dan dialami. Oleh karena itulah pemahaman, pemikiran, dan pandangan seorang anak dengan anak yang lain dapat berbeda, walaupun kedua anak tersebut tumbuh pada kondisi dan lingkungan yang sama, serta mendapat perlakuan yang sama.

     

    Macam-macam Gaya Belajar 

    a. Gaya Belajar Auditori

    Orang yang memiliki gaya belajar auditori, belajar dengan mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya. Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama untuk menyerap informasi atau pengetahuan.  Artinya, untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu, yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan, selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca. 

    Cerita pengalaman saya saat mengajar ada murid yang tidak memperhatikan saya saat menerangkan pelajaran, tidak mau melihat papan tulis. Namun, Ketika diberikan tugas dia yang pertama mengumpulkan tugas tersebut dibandingkan yang lain. Hal ini saya pelajari ternyata sosok murid ini memiliki gaya belajar auditori. Dia mendengarkan guru menjelaskan, dia mampu menyimak dibandingkan temannya yang lain, namun pikirannya kemana-mana dan pada akhirnya tidak masuk ilmu yang dipelajari. Bahkan adik saya jika belajar harus mendengarkan musik. Tentu saja sebagai kakak saya merasa hal itu aneh pada mulanya. Namun, sekarang saya paham ternyata itu yang dinamakan gaya belajar seseorang agar pelajaran mudah diserap olehnya.

     

    b. Gaya Belajar Visual

    Orang yang memiliki gaya belajar visual, belajar dengan menitikberatkan ketajaman penglihatan.  Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham. Hanya saja, biasanya mereka memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit mengikuti anjuran (ajakan, saran, usul, maupun nasehat) secara lisan dan sering salah tangkap kata atau ucapan.

    Ada beberapa karakteristik yang khas bagi orang-orang yang menyukai gaya belajar visual ini. 

    1. Kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahui atau memahaminya;
    2. Memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah karya seni
    3. Memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung;
    4. Sulit mengikuti anjuran secara lisan; 
    5. Seringkali salah tangkap kata atau ucapan.

     

    c. Gaya Belajar Kinestetik

    Orang yang memiliki gaya belajar, kinestetik mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. 

    Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya. Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian informasi. Tak heran kalau individu yang memiliki gaya belajar ini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik. Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh.

    Jadi, jika anak belajar dengan sulit duduk dan kalau di kelas masya allah banget mau nya silaturahmi ke tetangga sebelah hehe. Nah, sudah saatnya guru maupun orang tua dirumah nya membuat pembelajaran yang aktif dan menyenangkan tentu dengan metode pembelajaran yang melibatkan anggota tubuh bergerak.

     

    Indikator-Indikator Gaya Belajar

    No Visual Auditorial Kinestetik
    1. Rapi dan teratur. Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja. Berbicara dengan perlahan.
    2. Berbicara cepat Mudah terganggu oleh keributan Menanggapi perhatian fisik
    3. Perencana dan

    pengatur jangka panjang yang baik.

    Menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan ketika membaca. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian.
    4. Teliti terhadap detail. Membaca dengan keras dan mendengarkan. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang.
    5. Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, irama, dan bentuk suara. Berorientasi pada fisik dan banyak bergerak.
    6. Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka. Kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita. Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar.
    7. Mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar. Berbicara dalam irama yang

    terpola.

    Belajar melalui memanipulasi dan praktik.
    8. Mengingat dengan asosiasi visual. Pembicara yang fasih. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat.
    9. Tidak terganggu oleh keributan. Suka musik daripada seni. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca.
    10. Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali

    jika ditulis, dan sering kali minta bantuan orang untuk

    mengulanginya.

    Belajar dengan

    Mendengarkan dan

    mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat.

    Banyak menggunakan isyarat tubuh.
    11. Pembaca cepat dan tekun. Berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu yang panjang lebar. Tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama.

     

    Pesan Moral:

    Bahwa keberhasilan belajar ternyata lebih banyak ditentukan oleh faktor-faktor emosi, antara lain daya tahan, keuletan, ketelitian, disiplin, rasa tanggung jawab, kemampuan menjalin kerjasama, motivasi yang tinggi serta beberapa dimensi emosional lainya. Bahkan sukses yang dicapai dalam kehidupan yang lebih luas, terbukti juga lebih banyak ditentukan oleh kecerdasan emosional seseorang.

     

     

    Kreator : Yuni Asri Nurrahma

    Bagikan ke

    Comment Closed: Gaya Belajar Manusia

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021