Guru Berinovasi di Masa Pandemi Covid 19

Karya Nyoman Sukawati, S.Pd

Alumni KMO Alineaku

Ditengah kondisi pandemi covid 19 membuat pembelajaran yang semula berlangsung secara tatap muka kini secara terpaksa dilakukan secara jarak jauh yang memanfaatkan media jaringan (daring) maupun luar jaringan ( luring ). Guru dituntut mampu melakukan inovasi-inovasi pembelajaran jarak jauh.

Dengan adanya kondisi tersebut banyak guru berinovasi melakukan kreativitas mengajar jarak jauh. Berusaha menciftakan pembelajaran jarak jauh selayaknya pembelajaran tatap muka. Hal ini tidak mudah mudah bagi guru, karena untuk melakukan inovasi-invasi tersebut harus didukung dari berbagai hal, misalnya kemampuan menggunakan gawai, tersedianya internet, televisi maupun radio.

Berbagai tantangan dihadapi tenaga pendidik dan pelajar dalam pembelajaran dimasa pandemi covid 19. Ini enam tantangan utama yang dihadapi murid selama belajar di rumah melalui daring pada masa pandemi Covid-19.

1. Siswa Tidak Punya Gawai

Kendala pertama adalah siswa tidak punya gawai. Terdapat banyak siswa yang tidak memiliki gawai, sehingga menghambat pembelajaran jarak jauh.

• Guru Gaptek

Banyak guru yang masih belum paham dengan teknologi, sehingga mereka kurang memperhatikan siswanya dalam pembelajaran jarak jauh.

• Akses Internet Tidak Lancar

            Susahnya akses internet, disebabkan karena tempat yang susah mengakses internet ataupun karena terbatas kuota.

• Kurang Bimbingan Guru

Kondisi ini terjadi karena komunikasi dengan guru sangat minim selama belajar daring. Pembelajaran yang memakai whatsapp dan aplikasi belajar dari umumnya diikuti banyak murid dengan satu guru, sehingga guru tidak dapat menjawab dan memberikan kesempatan kepada semua murid untuk bertanya, apalagi menyampaikan kendalanya secara jelas.

• Tidak Bisa Akses Aplikasi Belajar Online

Sebanyak 4 persen anak mengaku tidak dapat mengakses aplikasi belajar online. Anak yang masuk kelompok ini adalah anak yang tidak memiliki gawai, tetapi juga tidak dapat mengupayakan meminjam untuk bisa mengakses aplikasi pelajaran daring.

• Kurang Dampingan Orang Tua            

Kendala terbesar kelima belajar daring adalah kurang bimbingan orang tua, Banyak orang tua yang tidak siap membimbing anak belajar di jam-jam yang seharusnya sekolah. Ibu rumah tangga memiliki kesibukan lain di siang hari karena biasanya menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak ke sekolah.

Kendala-kendala tersebut membangkitkan semangat para pendidik untuk mengikuti pelatihan-pelatihan untuk bisa berinovasi dalm pembelajaran. Mencari inovasibaru untuk mengubah pembelajaran jarak jauh menjadi pembelajaran yang menyenangkan.

Ini contoh inovasi-inovasi yang dilakukan guru Sekolah DAsar dimasa pandemi covid 19 yaitu memberikan materi pembelajaran bagi siswa di rumah adalah mengirimkan cerita-cerita pendek bergambar atau video. Cerita pendek bergambar atau video yang dimaksud tentu berisi tentang pendidikan karakter. Sistem pembelajaran dapat dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan peserta didik mengikuti pembelajaran dalam waktu bersamaan meskipun di tempat yang berbeda. Guru pun dapat memberi tugas terukur sesuai dengan tujuan materi yang disampaikan kepada peserta didik. Kreativitas guru dalam memilih media dan metode mengajar pada masa pandemi Covid-19 adalah sangat penting. Memilih dan menetapkan metode pembelajaran sama artinya dengan memilih dan menetapkan tujuan pembelajaran. Untuk itu, kreativitas guru dalam memilih media dan metode pembelajaran daring menjadi bagian penting yang perlu diperhatikan dalam mengatasi tantangan guru dalam mengajar di masa Covid-19. Pandemi covid 19 menuntut kita sebagai guru untuk berinovasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran utnu menciftakan proses belajar mengajar yang aktif,kreatif dan menyenangkan mesikpun dalam keadan pandemi.