KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Guru Kehidupan

    Guru Kehidupan

    BY 29 Des 2022 Dilihat: 191 kali

    Oleh: Syukriyah Nabhan

    Dua hari yang lalu, tepatnya tanggal 25 November, kita selalu memperingati Hari Guru Nasional. Bertepatan pula dengan suatu peristiwa yang tak kan pernah bisa aku dan suami lupakan. Karena di tanggal tersebut, kami berdua kehilangan dua cahaya dalam rumah kami, dua orang yang merupakan guru kehidupan kami.

    Tanggal 25 November 2013, Ibunda tercintaku meninggal dunia dan pada tanggal 25 November 2018, Ibunda mertuaku meninggal dunia pula. Keduanya adalah sosok yang sangat penting bagi kehidupan kami, karena mereka adalah guru kehidupan bagi kami berdua.

    Ibuku adalah wanita cerdas yang tak dapat menikmati pendidikan sesuai dengan kemampuannya. Karena di zamannya, wanita hanya boleh mengenyam pendidikan hingga sekolah dasar saja. Ketika itu, sangat jarang wanita bisa mencapai pendidikan tinggi.

    Sedangkan Ibu mertuaku, wanita cerdas yang beruntung mendapatkan beasiswa hingga sampai perguruan tinggi. Beliau adalah seorang da’i dan salah satu guru di pondok pesantren, tempatku menimba ilmu agama.

    Setiap kali aku membicarakan tentang Ibuku, tak lengkap rasanya, bila aku tak menyertakan sosok Ibu mertuaku. Mereka berdua saling mencintai, saling menghormati satu sama lain. Usia Ibuku lebih tua sepuluh tahun dari Ibu mertuaku. Maka Ibuku bagaikan kakak baginya.

    Mereka berdua aktif dalam sebuah organisasi masyarakat, di mana Ibu mertuaku adalah pembina, dan Ibuku anggotanya. Maka bagi Ibuku, sang besan adalah guru baginya. Karena itu, banyak orang yang kagum, sekaligus iri, melihat kemesraan mereka berdua.

    Ibuku adalah guru kehidupanku, darinya aku belajar keramahan dan kepedulian terhadap sesama. Darinya aku belajar kesabaran melewati ujian berat, ketika terpaksa harus menjadi single parents, bercerai dengan Ayahku di saat aku masih kecil.

    Ibuku sosok bersahaja baik ketika kaya maupun miskin. Semua orang mengenal beliau, sebagai sosok yang murah tangan, terhadap orang-orang yang tidak mampu. Dan ketika jatuh miskin, beliau tetap dihormati, karena tak pernah meminta-minta. Beliau menghidupi kami, dengan berjualan kue.

    Sedangkan Ibu mertuaku, adalah samudera ilmu bagi kami, partner dalam aktivitas dakwah, teman diskusi yang asyik dan humoris. Beliau sosok karismatik, semangat berdakwah hingga di penghujung usia. Beliau menjadi da’i sejak usia tiga belas tahun, hingga berhenti beraktivitas enam bulan sebelum tiada.

    Meskipun kepergian mereka telah cukup lama, namun setiap tanggal 25 November, seakan tergambar kembali detik demi detik kepergian mereka, yang menyisakan duka pada semua orang yang mengenalnya. Alangkah beruntung kami berdua memiliki Ibu seperti mereka, yang tak henti-hentinya menyemangati hidup kami.

    Ibuku, yang senantiasa menyembunyikan kesedihannya, dan selalu berupaya membuat kami bahagia. Ibuku adalah pembasuh luka jiwa kami, beliau selalu tampil optimis agar kami percaya, bahwa semua akan baik-baik saja. Hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, beliau ungkapkan kepedihannya. Dalam munajatnya, beliau sampaikan keluh kesahnya.

    Sedangkan Ibu mertuaku, memberikan pelajaran berharga tentang nikmatnya hidup dalam naungan dakwah. Beliau tak henti belajar, dan sangat menghormati sesama rekan dakwahnya, meski secara keilmuan, jauh di bawah beliau. Kami salut akan sikapnya, sebagai pendengar, beliau sangat perhatian, walau pendapat itu dari muridnya.

    Tak kan pernah aku kehabisan kata-kata, bila berkisah tentang dua mutiaraku. Mereka berdua akan selalu menjadi inspirasi bagiku, dalam tulisan-tulisanku. Suatu saat aku ingin membuat buku tentang mereka berdua, agar kisahnya abadi dan menginspirasi banyak orang.

    Semoga keduanya ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala . Ya Allah, ampunilah dosa keduanya, kasihilah mereka berdua sebagaimana mereka mengasihi kami di waktu kecil. Amiin ya Robbal alamiin…

    Bagikan ke

    Comment Closed: Guru Kehidupan

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021