Tuntutan jaksa sudah dibacakan, dari pihak pembela juga sudah disampaikan, kini tinggal Hakim Ketua untuk mengambil keputusan yang akan ditimpakan kepada terdakwa. Beberapa saat Hakim mengambil nafas.dalam-dalam dan sekali lagi memperhatikan tersangka yang dari tadi menundukkan kepala. Setelah dengan saksama memandang terdakwa semakin yakin siapa sebenarnya terdakwa tersebut.
Dengan suara lantang sang Hakim mengatakan terdakwa tidak bersalah dan bebas dari tuntutan jaksa, tok tok tok dipukulkannya palu tanda sidang selesai. Sang Hakim turun dari mimbar disambanginya terdakwa yang telah dibebaskan dari hukuman dan
“Bukankah anda pak Rahmat” guru yang bijak dan atas kebiksanaanya tak pernah kulupa sepanjang hidupku.
“Siapa gerangan yang mulia pak Hakim” benarkah aku mengenal anda.
“Aku ini Supriono pak, teman-teman biasa memanggilku Supri, tanpa bantuan bapak waktu itu aku tidak akan menjadi seperti ini, jadi Hakim Ketua untuk memutuskan segala perkara.
“Ya iya aku ingat sekarang ” kata pak Rahmat.
Pa Rahmat yang diadukan oleh orang tua murid yang nggak menerima karena anaknya dihukum tidak boleh mengikuti pelajaran selama tiga hari, karena dua hari bolos sekolah. Pa Rahmat dibebaskan karena tidak bersalah, hukuman yang dikenakan kepada muridnya sebagai hukuman karena tidak disiplin. Beberapa tahun yang lalu di kelas dimana pa Rahmat mengajar ada ribut-ribut, masalahnya jam tangan si Khrisna hilang.
“Ya sudah semua berdiri di depan” tangan di atas dan memejamkan mata.
Pa Rahmat memeriksa tiap saku muridnya, dan ditemukannya jam tangan ada disaku Supriono tapi untuk.menghilangkan kecurigaan pemeriksaan terus dilakukan kepada semua muridnya.Sudah selesai dan ini jam tanganmu Khrisna, tanpa menyebutkan siapa yang mengambilnya. Supriono mengambil jam tangan Khrisna bukan semata-mata mencuri, rencananya jam itu mau dibuang ke solokan karena Khrisna selalu mengejek
dan menghinanya, anak gembel, anak miskin, kurusan da.sebaginya. Pa Rahmat sengaja tidak membuka aib Supriono karena ia takut membuat Supriono malu, diejek terus oleh teman-temannya bahkan Supriono bisa minta keluar dari sekolah, sayang Supriadi itu anak pintar. Merasa dibela oleh pa Rahmat tibalah saatnya untuk.membalas budi baik pa Rahmat, meskipun dulu Supriono pernah menyampaikan terima kasih pada waktu sekolah masih sepi belum ada siapa-siapa.
Kreator : Sudarsono
Comment Closed: GURU YANG BIJAK
Sorry, comment are closed for this post.