KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Hadiah umroh buat nenek

    Hadiah umroh buat nenek

    BY 28 Agu 2024 Dilihat: 88 kali
    Kisah-kisah Ajaib Haji dan Umroh_alineaku

    Diberangkatkan Umroh Tiba-tiba, kisah nenek yang tidak memiliki keturunan namun disayang ponakan

     

    Hamidah (60) adalah seorang seorang wanita pensiunan ASN. Selama hidupnya, ia selalu berdedikasi baik untuk pekerjaan dan keluarga. Ia pernah menikah dua kali, namun semua pernikahannya gagal tanpa dikaruniai anak. Walau demikian, ia sangat tulus menyayangi keponakan-keponakannya. Dari mereka kecil, Hamidah selalu sedia memberikan pertolongan atau sekdar membelikan keperluan sekolah. Di masa pensiunannya, ada seorang ponakan Perempuan yang sangat dekat dengannya dan sudah bekeluarga. Hamidah, kerap menghabiskan waktu bersama Lia, sang ponakan. Suatu ketika, saat menonton TV yang membahas  kegiatan umroh, mata Hamidah berkaca-kaca. “Andeh, mau pergi umroh?” Tanya Lia. “Mana ada orang yang mau ke Mekah Ka?, ujarnya lirih. “Andeh udah tabungan gak? Kalo berusaha nabung, insyaAllah dicukupkan sama Allah.” “Tabungan sih ada, tapi buat masa tua, kalo sakit,” sambungnya.

    Lia dan suaminya sebetulnya sudah ada rencana memberangkatkan Hamidah umroh. Namun Tabungan mereka belum cukup. Hingga pada suatu ketika suami Lia mendapatkan bonus yang cukup besar. “Kamu yakin mau memberangkatkan nenek Ida umroh?” Ujar Lia pada suaminya. “Yakin, dia harus pergi duluan, sebelum ibu aku.” “Ko begitu?” tanya Lia. “Kalo nenek Ida, secara mental dan fisik, dia sudah siap. Bacaan Sholat, pemahaman keagamaan, udah bagus. Rutin belajar ke majelis taklim. Jadi menurut aku, dia lebih pantas pergi duluan.”

    Untuk memberikan kejutan pada Nenek Ida, maka Lia dan suami langsung menghubungi biro perjalanan Haji dan Umroh, kebetulan salah satu sahabat mereka ada yang bekerja di sana. Beberapa keperluan, seperti Paspor, pas foto, KTP harus dilampirkan. Setelah transfer sejumlah uang, Lia dan suami bicara pada nenek Ida. Saat itu Sabtu, sore hari, nenek Ida habis main-main di halaman bersama, Azan, anak Lia yang sudah dianggap sebagai cucunya kesayangannya. “Nenek, sini dulu ada sesuatu nih.” Ujar Lia. “Apa?” nenek Ida datang menghampiri. “Sini duduk dulu Nek, “ sahut suami Lia, sambil menggandeng tangan Nenek Ida. “Apaan sih? Jadi takut nih,” nenek Ida bingung. “Besok Senin, nenek bikin paspor ya, insyaAllah, bulan depan nenek berangkat umroh.” Ujar suami Lia, sambil menyerahkan brosur dan tanda daftar. Nenek Ida terperangah, dan tertawa. “Yang bener? Ini beneran? Ya Allah, alhamdulillah.” Iapun langsung sujud syukur.

    Hari Senin, ia pulang ke rumahnya di Cililitan. Ia sudah menghubungi adiknya, untuk diantar mengurus paspor. Nenek juga mengumpulkan segala keperluannya, untuk persiapan umroh. Saat pulang dari Kantor Imigrasi, seorang tetangga menghampiri. “Eh, Bu Ida, darimana? Pengkajian?” “Bukan, dari urus-urus surat,” ujar nenek, ia sengaja tidak mau banyak bicara hingga saatnya ia pergi umroh dan kembali pulang ke tanah air. “Bu, doain saya ya, saya mau umroh. Maafin saya, kalo ada salah-salah kata.” “Iya bu, saya juga minta maaf, selama jadi tetangga. Mungkin saya banyak salah. Maafin ya,” sahut nenek Ida.

    Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba, nenek Ida berangkat Umroh, bersama 40 Jamaah Travel. Setelah 10 hari ia kembali ke rumah Lia. Banyak cerita yang ia dapat dari perjalanan ini, ia merasa bersyukur. Tidak habis-habisnya, ia mengucapkan terima kasih, memeluk cucu dan ponakannya. Cerita paling menakjubkan selama di Mekah adalah, ia selalu mendapatkan prioritas. “Andeh gak pernah sendirian Ka, selalu ada yang menemani, ada yang menuntun. Ada yang ajak ke sana kemari, bahkan sampe berebutan. Duduk sama saya aja bu, duduk sini ibu. Teman-teman Andeh banyak, ada yang dari Kalimantan, Cirebon, Ya Allah, indah banget deh. Udah gitu, travel nya bagus, diurus benar-benar. Makanan enak, hotelnya dekat. Pegawainya ramah-ramah dan selalu membantu. Andeh punya teman sekamar, namanya Mba Soraya, dari Cirebon, MasyaAllah baik banget.” Ujarnya semangat. Alhamdulillah, Nenek Ida pulang dengan selamat dan sehat, membawa kenangan indah. Ia juga sudah menyiapkan segala oleh-oleh untuk keponakan-keponakan lain. 

    Pada tahun 2024, Nenek Ida menghembuskan nafas terakhirnya, setelah sekian lama berjuang dengan penyakitnya. Walaupun Allah tidak menitipkan anak dari rahimnya, namun sampai penguburan, keluarga besar dan ponakannya yang selalu mendampingi. Semoga amal jariah Nenek Ida diterima Allah SWT.

     

     

    Kreator : Nurhalibsyah

    Bagikan ke

    Comment Closed: Hadiah umroh buat nenek

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021