Lama sekali aku tak bertemu denganmu. Masih kuingat belaian lembut tanganmu memijit kakiku sambil bercerita banyak hal. Mulai saat aku kecil hingga kini, atau bercerita tentang apa saja yang kita alami selama tidak bertemu. Tanganmu tak sehalus dulu lagi, genggamanmu pun sudah tak sekuat dulu, bahkan rambutmu pun sudah tidak hitam lagi, hampir putih semuanya.
Ibu …. aku selalu merindukanmu. Dulu jika ada masalah, kepadamulah aku berkeluh kesah menumpahkan segala rasa. Namun kini semuanya sudah berubah. Aku bukan anak gadismu lagi yang bisa selalu bermanja-manja padamu. Kini aku sudah menjadi seorang ibu untuk anak-anakku.
Tidak mudah memang untuk berperan sebagai ibu. Darimulah aku belajar banyak hal. Dari hal yang simple hingga ke hal yang rumit. Semuanya melalui proses panjang penuh liku-liku. Tidak semudah membalik telapak tangan. Semuanya harus dipelajari dari pengalaman. Baik pengalaman pribadi maupun dari pengalaman orang-orang di sekitar.
Menjadi seorang ibu adalah pekerjaan yang sangat mulia. Karena ibu adalah guru pertama bagi anak-anaknya. Jika ibu mengajarkan kebaikan, tentu anak-anaknya akan terbiasa juga untuk berbuat baik. Mulai dalam kandungan pun kita sudah diajari banyak hal oleh ibu. Diajak berbicara, diajak curhat, diajak beribadah, dan masih banyak yang lainnya. Ketika dalam kandungan kita bisa merasakan apa yang dirasakan oleh ibu. Senang, susah, bimbang, tersiksa, bahagia, bersyukur, dan perasaan-perasaan yang lain yang dialami ibu.
Oleh karenanya ketika lahir dan besar, anak cenderung lebih dekat dengan ibunya dibanding dengan ayahnya. Apalagi jika ayahnya bekerja di luar daerah atau ibunya harus menjadi single parent dalam membesarkan anak-anaknya. Hubungan antara ibu dengan anak akan jauh lebih dekat lagi.
Saat mengandung dikatakan dalam Alquran ibu dalam keadaan berat di atas berat. Bagaimana tidak berat, kadang saat hamil seorang ibu harus istirahat total tidak boleh melakukan aktivitas apapun. Ada kalanya selama hamil mengalami muntah-muntah yang tiada henti, belum lagi jika disertai ngidam. Berat memang, namun jika disadari bahwa itu adalah salah satu kodrat sebagai wanita dan diniati mencari pahala yang besar di sisiNya, tentu semuanya itu akan terasa ringan dan nikmat. Kala merasakan beratnya, ingatlah akan pahalanya agar kita bisa melalui setiap tahapan dengan penuh riang gembira.
Ibu …. Kini aku tinggal jauh darimu. Yang tak mungkin bisa menemuimu setiap waktu. Namun dengan kecanggihan teknologi kita bisa bertemu setiap waktu. Lewat video call kita bisa melepas rindu. Walaupun belum bisa menggantikan bertemu yang sesungguhnya. Doa suci senantiasa kupanjatkan pada Allah, agar engkau senantiasa dijaga dari segala mara bahaya, diberi kesehatan, diampuni segala dosa-dosamu. Dan semoga Allah senantiasa menyayangimu sebagaimana engkau telah menyayangiku ketika aku masih kecil.
Mojokerto, 6 Desember 2022
Comment Closed: Hadirmu Selalu Kurindu
Sorry, comment are closed for this post.